Kades Candi : Jangan Biarkan Masyarakat Lelah Sampaikan Usulan

oleh -618 views
Suparman, Kades Candi

ANAMBAS (KP) – Kepala Desa (Kades) Candi, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri, Suparman menerangkan ada banyak usulan yang telah disampaikan pada tanggal 29 Januari 2021 melalui musrenbang untuk pembangunan tahun 2022 mendatang.

Pertama kata Suparman, pembangunan Masjid Al-Muqlisin. “Untuk masjid tahap ketiga, usulan kedua penimbunan lapangan olahraga, ketiga pembangunan rumah dinas guru SD 005, keempat pemasangan batu miring dan lanjutan penimbunan lokasi TK Anugerah serta pembangunan tambatan perahu,” sebutnya kepada koranperbatasan.com, Sabtu, 06 Maret 2021 diruang dinasnya.

Dari lima usulan tersebut khusus pembangunan Masjid Al-Muqlisin sudah memasuki tahap lanjutan. “ Mudahan salah satunya masjid bisa terealisasi, begitu juga dengan pemasangan batu miring dan penimbunan lokasi TK Anugerah. Kalau memang tidak ada halangan itu dilaksanakan juga tahun ini,” ujarnya.

Usulan lanjutan khusus untuk sekolah dikarenakan jumlah ruang kelas yang ada belum mencukupi. “Masih kekurangan local, kalau tidak dilanjutkan akan terputus-putus. Begitu juga pemasangan batu miring dan penimbunan itu tetap harus berjalan agar TK cepat terbangun lokalnya. Supaya tidak seterusnya kita mengusulkan TK, ini supaya terfokus menyelesaikan satu persatu tujuan,” ungkapnya.

Menurut Suparman, kesiapan rumah ibadah menjadi prioritas utama dari lima usulan prioritas lainnya. “Memang masjid keinginan utama masyarakat, karena itu kita ingin pemda membantu menyelesaikannya 100 persen. Mengapa jadi prioritas, karena klita melihat perkembangan zaman sudah semakin maju. Kita sadari bangunan masjid yang lama sudah tidak kuat lagi, karena terbuat dari bahan kayu,” terangnya.

Suparman memastikan tidak semua usulan-usulan mereka terialisasikan oleh pemerintah daerah. “Kita tidak tahu juga seperti apa kabupaten menilai yang kita usulkan. Jadi rujukan penilaian mana lebih layak dan tidak layak itu adanya dikewenangan kabupaten. Jika suatu usulan tidak direalisasi sama saja artinya masyarakat harus melaksanakan itu setiap tahun,” cetusnya.



Terkait usulan, Suparman meminta adanya tindaklanjut dari pemerintah daerah. “Kita tau pemerintah daerah punya visi dan misi. Ketika salah satu dari lima program yang kita ajukan masuk dalam visi misi mudahan terealisasikan. Jika tidak masuk kita minta disampaikan kendalanya apa, alasannya apa. Jangan sampai usulan masyarakat ini hanya sebatas diminta mengusulkan saja,” pungkasnya.

Dalam hal ini, Suparman menginginkan adanya kepastian keterbukaan informasi dari pemerintah daerah terhadap usulan mereka. “Artinya kita harus saling bekerjasama, kontak informasi itu penting, karena apa yang kita usulkan ada dampak positifnya. Sebab masyarakat sudah beramai-ramai datang ke gedung desa menyampikan usulan itu,” tegasnya.

Dijelaskan Suparman sumber utama pendapatan masyarakat desa yang memiliki jumlah penduduk lebih kurang 600 itu, berprofesi sebagai nelayan dan petani cengkeh. “Karena harga jual cengkeh murah, masyarakat saya lihat tidak juga terfokus dengan pertanian. Memang nelayan jadi sumber pendapatan utama masyarakat, cuma sayang ini juga ada musim,” tuturnya.

Rencana kedepan lanjut Suparman pihaknya akan coba membangun sebuah taman di RT 6  RW 3. “Makanya kita memohon bantuan dari pemerintah daerah untuk bisa mendukung rencana pembangunan taman bermain anak ini. Rencananya akan kita satukan dengan lapangan olahraga. Kita berencana membangun itu mengingat setiap tahun daerah semakin berkembang,” jelasnya.

Suparman juga berkeinginan membentuk BUMDes, karena ini merupakan salah satu sumber pendapatan hasil desa. “Kita akan rekrut melalui BUMDes. Sebagai wakil dari masyarakat, saya harap dari lima usulan itu dilaksanakanlah oleh kabupaten. Jangan sampai setiap kali kita usulkan tidak muncul, saya takut masyarakat jadi lelah, dan lemah,” tutupnya. (KP).


Laporan : Azmi Aneka Putra