Sekda Anambas Pimpin Rapat Waspada Bencana Alam

oleh -429 views
Sekretaris Daerah, Sahtiar, SH, MM saat menyampaikan kondisi cuaca di Kabupaten Kepulauan Anambas dalam rapat Kesiapsiagaan dan Antisipasi Menghadapi Potensi Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor Kamis, 19 Agustus 2021.

ANAMBAS – Sekretaris Daerah memimpin Rapat Kesiapsiagaan dan Antisipasi Menghadapi Potensi Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kabupaten Kepulauan Anambas dalam menghadapi musim hujan dan cuaca ekstrim yang akan datang.

Dalam rapat yang dilaksanakan secara virtual pada Kamis, 19 Agustus 2021 tersebut membahas langkah-langkah dalam menghadapi dan mengantisipasi terjadinya banjir bandang dan tanah longsor, mengingat sejak beberapa hari ini di Kabupaten Kepulauan Anambas sudah terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Sekretaris Daerah, Sahtiar, SH, MM menyampaikan kondisi cuaca di Kabupaten Kepulauan Anambas yang sulit diprediksi menjadi salah satu tantangan tersendiri sehingga perlu melakukan berbagai upaya-upaya persiapan dan langkah antisipasi dini dalam menghadapi cuaca ekstrim, seperti curah hujan tinggi.

“Beberapa upaya atau langkah-langkah yang perlu kita persiapkan dalam mengantisipasi hal tersebut dengan mempersiapkan seperti, lokasi penampungan jika terjadi banjir dan longsor, melakukan gotong royong serta melakukan evaluasi di titik-titik lokasi rawan terjadi banjir dan longsor,” ucapnya.

Sahtiar, juga sempat menyebutkan beberapa lokasi yang pernah terjadi banjir dan tanah longsor pada tahun 2020 lalu diantaranya, Desa Pesisir Timur, Desa Air Bini, Kelurahan Tarempa, Rintis, Desa Batu Berapit, Desa Mampok, Desa Ulu Maras dan sejumlah lokasi lainnya di Kabupaten Kepulauan Anambas.

“Oleh karena itu perlu kita lakukan evaluasi kembali potensi terjadinya banjir dan tanah longsor di beberapa lokasi tersebut,” tutupnya.

Kepala BMKG Tarempa, Sirajul Munir mengatakan berdasarkan perakiraan cuaca, pada bulan Januari – Agustus 2021 Kabupaten Kepulauan Anambas memasuki musim kemarau. Namun pada kenyataannya berbeda pada bulan Mei, Juni, Juli dan Agustus malah terjadi curah hujan yang cukup tinggi bahkan di atas normal.



“Kita berharap di tahun ini tidak terjadi peningkatan curah hujan yang tinggi seperti pada tahun 2020 lalu, sehingga menyebabkan terjadinya banjir dan lonsor,” ungkapnya.

Hadir dalam rapat tersebut, Kepala Pelaksana BPBD, FKPD, Kepala OPD, BMKG Tarempa, Baznas KKA dan Lurah Tarempa. (KP).


Laporan : Azmi Aneka Putra