“SKK Migas melalui kerja sama dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) dinilai berperan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul di
SKK Migas Perkuat SDM Natuna Lewat CSR Berkelanjutan
“Sekretaris Daerah Kabupaten Natuna, Boy Wijanarko Varianto, menegaskan bahwa keberadaan industri hulu migas memberikan dampak signifikan terhadap pembangunan daerah, terutama melalui dana
Prioritas Bayar Utang, 3T Jadi Korban Penghematan
Prioritas pemerintah dalam membayar utang negara telah menempatkan wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) pada posisi yang semakin rentan. Demi menjaga reputasi
Anggaran Tergerus Cicilan Utang, 3T Kehilangan Harapan
Pembayaran cicilan dan bunga utang negara yang terus membengkak telah menggerus ruang fiskal untuk pembangunan di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Utang Negara Membesar, 3T Semakin Terpinggirkan
Utang negara yang kian membengkak telah menimbulkan konsekuensi serius bagi pemerataan pembangunan di Indonesia. Wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) kembali menjadi
Beban Utang Negara, Pembangunan 3T Terancam Mandek
Beban utang negara yang terus meningkat bukan hanya menjadi persoalan makroekonomi, tetapi juga ancaman langsung bagi keberlanjutan pembangunan di wilayah Tertinggal, Terdepan,
Anggaran sebagai Cermin Diri Bangsa: Negara Metropolitan atau Kepulauan?
Struktur anggaran negara bukan sekadar daftar angka, melainkan potret identitas nasional. Di dalamnya tersimpan jawaban atas pertanyaan fundamental apakah Indonesia benar-benar memandang
Wilayah 3T Cuma Angka di Laporan, Bukan Prioritas Nyata
Wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) kerap menjadi bagian penting dalam narasi pembangunan nasional. Namun, di balik data yang rapi dan peta
Dipelihara atau Dibiarkan? Negara Tentukan Siapa yang Berarti
Di negeri yang mengaku demokratis dan berlandaskan keadilan sosial, realitas anggaran dan kebijakan publik justru menunjukkan wajah lain, negara secara sadar memilih
Kebijakan Publik dan Hirarki Kehidupan: 3T Tak Terlihat
Di balik narasi pembangunan yang inklusif, kebijakan publik Indonesia justru mencerminkan adanya hirarki tak kasat mata, siapa yang dianggap layak diperhatikan dan
Biopolitik dalam APBN: Hidup Siapa yang Dianggap Penting?
Ketika negara menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tak semua kehidupan warga dinilai setara. Ada wilayah yang selalu menjadi pusat perhatian,
Warga Tak Setara di Mata Anggaran: Saat Negara Menentukan Nilai Hidup
Pemerintah kerap mengklaim bahwa anggaran negara disusun untuk seluruh rakyat Indonesia. Namun realitas di lapangan menunjukkan bahwa tidak semua warga negara diperlakukan
Siapa yang Layak Dilayani Negara? Kebijakan Publik yang Pilih Kasih
Dalam negara demokratis, kebijakan publik seharusnya lahir dari prinsip kesetaraan dan pelayanan universal. Namun kenyataannya, arah alokasi anggaran dan kebijakan pembangunan sering
Teknokrasi dalam Anggaran Bungkam Suara Pinggiran
Anggaran negara seharusnya menjadi cermin representatif dari seluruh entitas sosial dan geografis dalam suatu bangsa. Namun dalam praktiknya, daerah pinggiran termasuk wilayah
3T Terhapus dari Narasi Ekonomi Nasional yang Teknis
Dalam pusaran wacana pembangunan nasional, wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) tampak semakin tidak terlihat. Dominasi istilah teknokratik dalam penyusunan anggaran menjadikan
Indikator Pertumbuhan Sisihkan Perbatasan dari Prioritas
Di tengah gelombang retorika pertumbuhan ekonomi, wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) semakin jarang disebut dalam narasi kebijakan nasional. Angka-angka makro seperti
Ketika Anggaran Jadi Alat Kekuasaan, 3T Tak Punya Suara
Di balik angka-angka dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), tersimpan kekuasaan yang tak selalu kasat mata. Ketika anggaran lebih dari sekadar
Bahasa Ekonomi Tak Wakili 3T dalam Kebijakan Anggaran
Di tengah dominasi wacana teknokratis dalam perencanaan anggaran nasional, wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) justru makin kehilangan ruang dalam narasi ekonomi
APBN Tak Lihat Indonesia sebagai Kepulauan, Tapi Sebagai Pusat Ekonomi Urban
Dalam wacana pembangunan nasional, identitas Indonesia sebagai negara kepulauan kerap dielu-elukan. Namun, jika dicermati secara struktural, alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Identitas Bangsa Tercermin dalam APBN: Di Mana Tempat Bagi Perbatasan?
APBN adalah refleksi paling nyata dari identitas dan pilihan ideologis suatu bangsa. Melalui anggaran itulah negara menunjukkan siapa yang diprioritaskan, siapa yang
Anggaran Kita Tak Mewakili Kepulauan, Tapi Hegemoni Kota Besar
Indonesia adalah negara kepulauan dengan lebih dari 17.000 pulau, namun struktur anggarannya tampak dibangun berdasarkan logika daratan dan kota besar. Dalam setiap
Struktur Anggaran Ungkap Watak Negara: Kepulauan atau Kota Raya?
Struktur anggaran negara bukan sekadar deretan angka dan tabel belanja, ia mencerminkan wajah ideologis dan watak identitas sebuah bangsa. Dalam konteks Indonesia,
Indonesia Negara Kepulauan, Tapi Anggarannya Metropolitan
Indonesia kerap membanggakan diri sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Namun ketika membuka struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), yang terlihat
Ketika Pusat Tumbuh, Pinggiran Surut: Paradoks Pertumbuhan Nasional
Narasi pertumbuhan ekonomi nasional kerap digaungkan pemerintah sebagai pencapaian membanggakan. Namun jika ditelusuri lebih dalam angka-angka makro itu menyembunyikan ironi mendalam, hanya
Kota Disubsidi, Perbatasan Ditinggalkan: Siapa yang Dianggap Ada?
Setiap tahun, ratusan triliun rupiah digelontorkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dana itu disebut demi kepentingan rakyat. Namun pertanyaannya adalah,
Perbatasan Terlupakan dalam Imajinasi Eksistensial Negara
Ketika sebuah negara membayangkan dirinya sendiri, wilayah mana yang muncul lebih dulu dalam benaknya? Apakah ibu kota yang sibuk, pelabuhan besar yang
Ekonomi Pusatistik dan Krisis Kewilayahan: Di Mana Letak 3T dalam Diri Bangsa?
Jika negara adalah tubuh yang utuh, maka wilayah perbatasan, tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) semestinya menjadi bagian vital yang dirawat dengan perhatian
Ketika Negara Memilih: Siapa yang Layak Dihidupi oleh Pembangunan?
Dalam sistem pembangunan yang diklaim untuk seluruh rakyat Indonesia, siapa yang sebenarnya dianggap layak untuk dihidupi? Pertanyaan ini menjadi kian relevan ketika
Pusat Dihidupi, Pinggiran Dibiarkan: Negara yang Tak Menyapa Perbatasan
Di balik kemegahan pertumbuhan ekonomi nasional dan deretan proyek strategis negara, ada wilayah-wilayah yang tetap sunyi dalam pembangunan: wilayah Tertinggal, Terdepan, dan
- 1
- 2
- …
- 8
- Berikutnya
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.































