NATUNA (KP) – Pelaksana Tugas Harian (Plh) Bupati Kabupaten Natuna Provinsi Kepri, Hendra Kusuma mengatakan bicara lingkungan hidup tidak ada habisnya, karena setiap individu dituntut untuk selalu melestasrikan lingkungan agar tetap indah, nyaman dan tanpa pencemaran.
Kata Hendra Kusuma salah satu hal yang harus diatasi adalah fokus pada penanganan sampah disetiap lingkungan tempat tinggal. Oleh karena itu, kepatuhan dan kepedulian akan sampah harus terus ditingkatkan sehingga lingkungan hidup terlestarikan.
“Jangka panjangnya tentu kita harus bisa meraih Adipura. Kita harus berupaya bagimana Kabupaten Natuna ini bisa meraih Adipura, sama seperti daerah-daerah lain yang ada di Kepri,” kata Hendra Kusuma menjawab koranperbatasan.com, melalui telepon genggam milik pribadinya, Sabtu 22 Mei 2021.

Selain berharap agar Natuna bisa meraih Adipura, Hendra Kusuma memastikan ada banyak manfaat yang dapat diperoleh dari semangat menjaga kebersihan lingkungan hidup distiap daerah.
“Manfaatnya banyak, kita bisa terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat. Kemudian tempat tinggal kita menjadi lebih sejuk, terbebas dari polusi udara, bahkan air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum,” pungkasnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Natuna Provinsi Kepri melalui Kabid Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas, Afriyudi mengatakan ada tiga strategi upaya penanganan sampah di Natuna.
Strategi tersebut di mulai dari sekolah dan masyarakat melalui tiga program unggulan yang mereka berinama Tacil Natalin (Tangan Kecil Menata Lingkungan).

“Program Tacil Natalin merupakan program pendekatan pelajar sekolah dasar untuk peduli lingkungan secara dini dimana sampah botol plastik di rumah akan di pilah kemudian dijual ke Bank Sampah sehingga bernilai ekonomis untuk mereka,” ungkap Afriyudi.
Kata Afriyudi, strategi kedua DLH dalam mengatasi persoalan sampah adalah menciptakan program kerja yang mereka sebut Milih ((Milenial Peduli Sampah). Program Milih merupakan program untuk pendekatan ke pelajar SLTA dan sederajat agar lebih mencintai lingkungan.
“Kemudia yang ketiga Program Gemas Pilih (Gerakan Masyarakat Peduli Sampah) program untuk pendekatan ke masyarakat,” terangnya.
Afriyudi menjelaskan dalam upaya pengelolaan sampah, DLH telah bekerjasama dengan pihak Bank Syariah Mandiri yaitu dengan membuka rekening khusus untuk pembayaran hasil penjualan botol plastik dan juga dari pihak Bank Sampah yang diwakili Ferdinand Banjarnahor, SH yang telah bersedia sebagai pembeli sehingga botol plastik bernilai ekonomis.

Adapun tujuan jangka pendek dari program tersebut tersusunnya rencana kerja untuk penyusunan dokumen penanganan limbah plastik dimulai dari sekolah dan masyarakat. Tujuan jangka menengahnya agar terbentuknya kelompok atau komunitas di sekolah dan masyarakat dalam penanganan limbah plasti.
Sedangkan tujuan jangka panjang dari program tersebut terwujudnya pengelolahan dan penanganan limbah plastik yang terintegritas dalam mewujudkan kawasan atau kampung pro iklim dan kota bersih yang disebut Adipura.
“Saat ini kita mengalami krisis moral dimana ada penurunan kepedulian terhadap lingkungan bila dibandingkan di masa kecil saya, bahkan ada beberapa kecamatan yang 80% penduduknya bermukim di atas permukaan laut, sehingga besar potensi membuang sampah langsung ke laut,” tuturnya. (KP).
Laporan : Sandi – Hamzah