ANAMABS (KP) – Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas (Anambas), Provinsi Kepulauan Riau, Hasnidar meminta setiap Kepala Desa dan Camat bersama para perangkatnya berusaha menghimbau masyarakatnya untuk tetap mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes).
Hal tersebut disampaikannya mengingat jumlah angka yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Anambas terus meningkat.
“Mungkin ini kelalaian kita bersama, atau mungkin masih banyak diantara kita yang menganggap Covid-19 ini tidak ada, tetapi bagi kami yang sudah terpapar itu menunjukan bahwa Covid-19 memang benar-benar ada,” ungkap Hasnidar kepada koranperbatasan.com Senin, 24 Mei 2021.
Melalui jaringan telepon seluler milik pribadinya Hasnidar memastikan pihaknya tidak tinggal diam dan akan terus berupaya memutuskan mata rantai penyebaran virus yang sampai saat ini masih belum terpecahkan itu.
“Sekarang kami lagi berusaha macam mana caranya supaya tidak bosan-bosan menyampaikan himbauan mengarahkan baik itu Camat, Kepala Desa, BPD, sampaik ke RT dan RW-nya untuk dapat bekerjasama memerangi Covid-19 ini,” ujarnya.
Kata Hasnidar, lonjakan jumlah pasien Covid-19 di Anambas benar-benar berada diluar jangkauan, oleh karena itu anggaran untuk kesiapan peralatan medis dan obat-obatan akan menjadi prioritas.
“Setiap hari pasien bertambah angka kematian juga sudah ada yang dirujuk, mungkin kemarin tidak menyangka akan terjadi kayak gini, tetapi insyaallah untuk kepentingan masyarakat kita tetap akan prioritaskan terutama ketersediaan obat dan alat-alat lain seperti oksigen,” pungkasnya.
Sebagai Ketua DPRD Anambas, Hasnidar menegaskan satu-satunya upaya yang bisa dilakukan dalam menghadapi Covid-19 adalah setiap individu harus mematuhi prokes.
“Kita cuma bisa menghimbau agar setiap orang mematuhi prokes kemudian yang terpapar terus di pantau secara ketat, karena mau diapakan lagi, kita tidak tahu bagaimana virus tersebut, kita tidak bisa berbuat apa-apa, kita cuma bisa meminta kesadaran terutama dari yang terpapar,” tegasnya.
Kesadaran yang dimaksudkan Hasnidar adalah meminta setiap orang untuk mengakui kondisi dirinya terkait tanda-tanda atau gejala menuju Covid-19. Jika merasa pada dirinya menemui gejala tersebut segera adakan pemerikasaan, dan tetap mematuhi prokes.
“Contohnya mungkin seseorang OTG merasa tidak ada gejala, dia merasa tidak ada apa-apa karena tidak disadari juga, tetapi kalau kita sudah mendapatkan informasi seseorang itu demam kita terus mengejarnya cuma mungkin bisa saja mereka menjawab kami tidak ada apa-apa hanya demam biasa, kami sehat aja,” tuturnya.
Padahal tujuan dari pemeriksaan lanjut Hasnidar adalah ingin memastikan agar setiap orang terbebas dari Covid-19.
“Kalau dia negatif sukur, tapi kalau positif cepat ambil tindakan, mereka tentunya harus dipisahkan dengan keluarga selama beberapa hari. Nah tingkat kesadaran yang seperti ini mungkin masih kurang, jadi ini juga bisa mengakibatkan meningkatnya jumlah yang terpapar Covid-19 di Anambas,” tutupnya. (KP).
Laporan : Azmi Aneka Putra