NATUNA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Syaifullah melihat secara kasat mata perkembangan berbagai sektor di kabupaten yang berada tepat di Ujung Utara Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada usia ke 21 tahun belum memuaskan.
Menurut Syaifullah, dengan kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Kabupaten Natuna baik yang terdapat di darat maupun dilaut, hingga saat ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara baik oleh pemerintah daerah. “Kedewasaan Natuna pada usia ke-21 tahun, dengan hasil alam yang begitu besar belum memuaskan. Baik oleh masyarakat maupun pemerintah daerah,” kata Syaifullah menjawab koranperbatasan.com saat ditemui di kediamanya, Sabtu, 29 Juni 2024.
Lelaki yang dikenal sebagai tokoh masyarakat Pulau Tiga Barat itu juga menuturkan, Kabupaten Natuna dengan luas laut mencapai 99 % tersebut sudah semestinya di kelola dengan baik oleh pemerintah, baik pusat, provinsi maupun daerah agar terciptanya kesejahteraan bagi masyarakat.
Syaifullah mengakui, dalam membangun Natuna tidak bisa hanya mengadalkan kekuatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), karena dengan luas wilayah Natuna yang begitu besar, sangat membutuhkan sumber anggaran lainnya. “Membangun Natuna jika mengharapkan dari APBD, tanpa sumber anggaran lain itu sulit. Mengingat wilayah Natuna yang begitu luas,” imbuhnya.
Menilik Sektor Perikanan dan Kelautan, Syaifullah melihat saat ini Natuna mulai mengalami perkembangan meski belum memuaskan, ditambah pula dengan berbagai kebijakan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah pusat selama ini.
“Sektor Perikanan dan Kelautan lumayan menonjol. Ditambah dengan program kementrian terdahulu. Sudah terlihat peningkatan ekonomi pada nelayan kita. Ditambah dengan adanya Kastorit dan Perum Perindo di Selat Lampa, meski belum memuaskan dan berjalan dengan baik, setidaknya nelayan kita tidak kebingungan lagi untuk menjual hasil tangkapan mereka,” ujarnya.
Jika dibandingkan, lanjut Syaifullah, dengan kabupaten/kota lain yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, tidak dapat dipungkiri Natuna sangat tertingal jauh seperti infrastruktur, perekonomian masyarakat dan sektor lainya. Sehingga dengan keadaan itu, menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemerintah Kabupaten Natuna untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
“Pemda harus membangun komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat maupun provinsi. Terus meminta pemerintah pusat dan provinsi agar selalu memperhatikan Natuna yang berada di garda terdepan Indonesia ini. Pemda juga segera menarik investor dari luar agar menghidupkan perekonomian masyarakat. Sehingga tidak bergantungan dengan ABPD setiap saat,” pintanya.
Sebagai penutup, Syaifullah menaruh harapan menjelang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Natuna pada tanggal 09 Desember 2020 mendatang, siapapun yang terpilih nantinya agar bisa membawa perubahan bagi Natuna, dan menjadi pemimpin yang amanah serta lebih mengutamakan kepentingan masyarakat sehingga terciptanya Natuna yang adil, maju dan sejahtera. (KP).
Laporan : Cherman