Atur Jarak Usia Anak Melalui Perogram KB Menuju Keluarga Sehat Sejahtera

Terbit: oleh -1248 Dilihat
Penanggungjawab Pelaksana Peroggram Keluarga Berencana (KB) Puskesmas Ranai, Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, Zumroh Ulpa, Am.Kep, di ruang kerjanya, Rabu 19 Desember 2024.

NATUNA – Penanggungjawab Pelaksana Peroggram Keluarga Berencana (KB) Puskesmas Ranai, Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, Zumroh Ulpa, Am.Kep memastikan program KB di Kecamatan Bunguran Timur terhitung sampai bulan Desember tahun 2024 berjalan sesuai target.

Kata Ulpa capaian keberhasilan tersebut mengacu pada target awal sebesar 68,7 persen. Data diperoleh dari setiap ibu melahirkan dan berkunjung ke Puskesmas serta tempat praktek yang ada disetiap desa kelurahan.

“Persentase terakhir Desember 2024 alhamdulillah tercapai kok pak. Setiap ibu melahirkan ada datanya. Disingkronkan dengan data yang berkunjung ke Puskesmas dari desa sampai kelurahan. Semuanya melaporkan disini, setelah digabungkan dengan yang ada di klinik dan praktek dokter di Bungguran Timur,” kata Ulpa kepada koranperbatasan.com di ruang kerjanya, Rabu 19 Desember 2024.

Menurut Ulpa semua jenis pelayanan KB tersedia di Puskesmas Ranai Kota. Mulai dari pelayanan KB dalam bentuk pil, suntikan, pemasangan implan, IUD, hingga kondom. Semuanya adalah metode kontrasepsi yang bisa dilakukan untuk mencegah kehamilan.

“Kebetulan di Puskesmas Ranai ada perogram KB, semuanya kita layani. Sampai saat ini Alhamdulillah belum ada kendala. Kalau stok mulai menipis kita langsung ajukan permohonan ke Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) untuk menyiapkan alat kontrasepsinya (alkon),” ujar Ulpa.

Ulpa memastikan pihaknya tidak sembarangan memberikan alkon kepada yang berkeinginan mengikuti program KB. Sebelum alkon diberikan para ibu terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan untuk disesuikan pemakaiannya.

“Misalnya ibu memutuskan suntik KB maka kita akan melakukan pengecekan tenggsinya tinggi atau tidak. Kita lihat riwayat penyakitnya dikaji terlebih dahulu sebelum layan tersebut kita berikan,” terang Ulpa.

Ulpa berharap masyarakat mendukung program pemerintah yang bertujuan menciptakan keluarga sehat dan sejahtera untuk mengendalikan jumlah penduduk dengan cara menggunakan alat kontrasepsi mencegah atau menunda kehamilan.

“Harapan saya kalau ada perogram KB ikutlah untuk mengatur jarak usia anak minimal tidak ada balita di rumah. Kasih jarak diatas 3,4,5 tahun baru merencanakan kehamilan lagi. Kalau bisa setiap ibu selesai melahirkan langsung ikut perogram KB,” harapnya.


Laporan : Iskandar


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *