TANJUNGPINANG – Imam Hasbi Saifa Aji, aktivis mahasiswa Stain Sar Kepri, menyiapkan kado khusus untuk diberikan kepada Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Stain SAR Kepri. Kado tersebut berupa surat peringatan pertama kepada Dema Stain SAR Kepri Priode 2023, dengan beberapa poin tuntutan.
Imam berharap Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) tertinggi dapat memenuhi permintaan untuk diadakan musyawarah luar biasa, dan mengundang seluruh mahasiswa Stain Sar Kepri, untuk kemajuan kampus yang dimaksud.
“Kami selaku mahasiswa Stain Sar Kepri sangat kecewa dengan Dema Stain Sar Kepri Priode 2023, yang merencanakan program kerja selevel dengan tingkat Himpunan Mahasiswa (Hima),” tegas Imam, kepada koranperbatasan.com, Minggu, 20 Februari 2023.
Imam menilai program-program yang telah Dema Stain Sar Kepri rancangkan terkesan sangat tidak bermutu, dan tidak memberikan efek yang lebih baik terhadap kampus.
“Program kerja yang dirancang adalah kerjasama dengan semua Ormawa dengan mengadakan, perlombaan, bazar, pentas seni, dan jalan santai,” tutur Imam.
Seharusnya, kata Imam, Dema Stain Sar Kepri merencanakan program kerja yang bisa mengharumkan nama kampus di tingkat provinsi, bila perlu tingkat nasional. Bukan tingkat Ormawa Kampus 2023.
“Jika dewan eksekutif tidak mengevaluasi lagi program kerja yang dibuat, maka kami selaku mahasiswa Stain Sar berhak untuk mendeklarasikan Muslub (Musyawarah Luar Biasa),” pungkas Imam.
Sebab menurut Imam, dewan eksekutif menggunakan anggaran kampus, dan kami meminta kepada pihak kampus untuk tidak memfasilitasi ormawa kampus sebelum program kerja mereka jelas dan mampu memberikan dampak besar untuk kampus.
“Harapan kami anggaran/fasilitas yang diberikan dari pihak kampus untuk Ormawa bisa dipertanggungjawabkan dan dimanfaatkan sebaik mungkin, agar tidak menjadi sia-sia, karena Dema adalah perpanjangan lidah kami dan tangan kami,” cetus Imam. (KP).
Laporan : Denny Jebat