NATUNA – Minat perempuan pada olah raga air dan wisata laut (bahari) di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau meningkat sejak tiga tahun terakhir.
“Karena saya sangat senang mengexplore keindahan alam serta, saya menikmatinya,” kata Lia Aimatul di Ranai, Kamis, 2 November 2023.
Perkembangan olah raga air dan wisata bahari di Natuna sejak tahun 2020 mulai menjadi perhatian para kaum “hawa” di daerah itu.
Selain itu, Lia juga mengatakan motivasi kegiatan barunya tersebut agar tumbuh kesadaran bagi generasi muda untuk mengenal alam lebih baik sekaligus olah raga dan berwisata.
“Saya bisa mengajak dan memperkenalkan kepada anak saya bahwa alam kita itu luas, indah dan asri. Sehingga anak-anak saya bisa mempelajarinya secara langsung dengan santai dan bahagia,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya masih sangat terbatas pengetahuannya tentang “dunia bawah laut” karena ia termotivasi untuk mengenal lebih jauh hal tersebut.
“Mengenal laut itu sangat awam. Berenang juga tidak mahir. Saya memulai snorkling dan freedive pertama kali pada 15 Oktober 2023, disitulah baru saya mengenal lebih dekat seperti apa laut dan juga isi di dalamnya,” ungkap Lia.
Ia juga berbagi pengalaman saat baru mendalami olah raga bahari beberapa waktu lalu.
“Berani untuk belajar berenang, menyelam, dan mengatur nafas. Tidak seperti yang dibayangkan. Tapi saat kita sudah berani dan siap untuk memulai, yakin kita pasti bisa,” ujarnya.
Selain itu, Ia juga memgatakan olah raga dan berwisata di laut semakin menyenangkan pada saat telah menguasai cara snorkling hingga freedive.
“Menyenangkan, sangat menyenangkan. Saat sudah mulai paham bagaimana mengontrol pernapasan dan juga bisa lebih rilex, rasanya ingin terus bermain di dalam air. Naik ke permukaan dan turun ke dasar untuk melihat karang beserta isi didalamnya, macam-macam ikan dan biota laut lainnya sangat menghibur hati dan menenangkan,” kata Lia.
Tak hanya Lia, banyak lagi wanita di daerah tersebut yang memilih laut sebagai tempat olah raga dan berwisata. Banyak kelompok dan komunitas setempat didalamnya didominasi oleh perempuan. Freedive bahkan diving mejadi hobi baru mereka.
“Kalau dibilang hobby sih belum ya, tapi sekarang udah jadi kegiatan yang paling aku suka karena nagih banget. Kalo motivasi awal cuma karena iseng ikut ikutan temen, eh malah ketagihan,” ujar Misnawati salah satu anggota komunitas Tiba Tiba Kemping yang juga guru salah satu SMK di daerah tersebut.
“Sebenernya dari dulu aku bukan pecinta air, soalnya pas masih SMP pernah tenggelam di kolam renang karena didorong temen padahal ga bisa berenang jadi punya trauma di udara,” lanjut Misna.
Namun belakangan ia mampu mengatasi trauma tersebut karena keindahan alam bawah laut Natuna serta menemukan komunitas pencinta alam membuatnya semakin tertarik pada olah raga dan wisata bahari.
“Dua tahun belakangan aku diajak teman snorkeling sekalian membeli juga peralatan snorkel sama life jacket dan saat itu belum bisa sendiri, berenang dipegangin tangan dan masih ditarik life jacketnya,” kata Misna menceritakan pengalamannya.
“Enam bulan belakangan aku juga kenal dengan temen-teman pecinta camp dan snorkeling, jadinya aku lebih sering snorkeling, pelan-pelan ternyata aku bisa ngambang dan bisa berenang, kayaknya sekarang udah bulan ke empat atau ke lima aku bisa berenang, tapi belum bisa lepas snorkel dan belum bisa jauh dari teman yang lain,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan saat ini masih penasaran dengan freedive, bagaimana rasanya freedive dan akan terus belajar mencoba agar bisa seperti teman teman anggota komunitas yang lain.
“Saat ini aku ngerasa kegiatan paling pas untuk menenangkan pikiran sama badan cuma satu satunya adalah snorkeling, rasanya pengen snorkeling terus kalo udah pusing di kerjaan atau pas weekend. Ya menyenangkan itu emang, liat karang besar dan warna warni disekitarnya sama ikan kecil smpai besar rasanya gak tergantikan oleh pemandangan apapun. Makin buat diri bersyukur sudah ditempatkan di Natuna, indah banget alamnya,” ujar Misnawati wanita asal Kabupaten Lingga. (KP).
Laporan : Cherman