Melalui HMI, Mahasiswa Natuna di Pekanbaru Tagih Janji Pemda Natuna

Terbit: oleh -2619 Dilihat
Aprianti, S.Pd, Ketua HMI Cabang Natuna bersilaturahmi bersama IPMKN-P di Asrama Mahasiswa Natuna Pekan Baru, Senin 12 Agustus 2024.

NATUNA – Fasilitas Asrama Mahasiswa Natuna di Pekanbaru kurang mendapat perhatian Pemda Natuna. Selain fasilitas kurang memadai, kesiapan asrama yang terlerak di Jalan Bangun Karya, Gg Paris Panam, Pekanbaru itu pun terkesan membebani keuangan mahasiswa.

Kondisi tersebut membuat beberapa dari anak-anak Natuna yang mengenyam ilmu di Pekanbaru, memilih untuk tidak tinggal di asrama. Ungkapan ini disampaikan Dimas, selaku Ketua Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Natuna – Pekanbaru (IPMKN-P), melalui Aprianti, S.Pd, Ketua HMI Cabang Natuna, kepada koranperbatasan.com, Selasa, 13 Agustus 2024.

Aprianti menceritakan saat HMI Cabang Natuna bersilaturahmi bersama IPMKN-P di Asrama Mahasiswa Natuna Pekanbaru, pada Senin 12 Agustus 2024 ditemukan beberapa keluhan mahasiswa. Keluhan-keluhan tersebut mengarah pada kepedulian Pemada Natuna akan kesiapan fasilitas di asrama.

“Mereka keluhkan kondisi tangki air bocor, besi tiang penyangganya sudah rapuh dikuatirkan jatuh menimpa rumah tetangga. Kasur rusak, pagar tidak berfungsi, pernah ada kejadian pencuri masuk, hampir berhasil membawa kabur motor mahasiswa. Lokasi Asrama Mahasiswa Natuna di Geogle Maps pun hanya ada Museum Asrama Natuna, sehingga tidak balance dengan nama legalitas IPMKN-P,” ungkap Aprianti.

Menurut Aprianti, segala kebutuhan terkait kesiapan fasilitas yang ada di asrama dibebankan kepada mahasiswa. Salah satunya membayar WiFi dan token listrik, dimana anak-anak mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut harus mengeluarkan uang sebesar Rp150 ribu perorang dalam perminggu.

Aprianti, S.Pd, Ketua HMI Cabang Natuna bersilaturahmi bersama IPMKN-P di Asrama Mahasiswa Natuna Pekan Baru, Senin 12 Agustus 2024.

“Wifi isi sendiri, perminggu iuran satu orang 150 ribu, totalnya 2 juta. Karena jumlah yang tinggal di asrama sedikit, kurang berminat tinggal di asrama. Mereka berharap adanya beasiswa dari Pemda Natuna untuk meringankan beban mahasiswa khususnya IPMKN-P,” beber Aprianti.

Selain itu, Aprianti juga menyampaikan keluhan mahasiswa tetang terbengkalainya lahan seluas 2.067 meter persegi milik Pemerintah Kabupaten Natuna di Pekan Baru untuk pembangunan asrama mahasiswa. Tanah tersebut sampai saat ini masih belum menampakkan tanda-tanda akan berdirinya asrama.

“Mereka juga sesalkan tanah Pemda Natuna di Jalan Elang dekat Kampus UNRI peruntukan asrama mahasiswa terbengkalai, bahkan papan plang juga sudah tidak terurus lagi dengan luas 2.067 M2,” ujar Aprianti.

Lebih jauh, Aprianti menceritakan mahasiswa Natuna di Pekan Baru mengaku sudah lelah mengajukan permohonan bantuan kepada Pemda Natuna, karena tidak ditanggapi. Akhirnya mereka memilih mendiamkan diri, dan meninggalkan asrama.

“Terakhir mereka sudah malas mengajukan proposal dikarenakan selalu mendapat janji politik, jarang direalisasikan,” terang Aprianti.

Aprianti menegaskan apa yang disampaikan mahasiswa kepada HMI Cabang Natuna mengarah pada bagaimana upaya Pemda Natuna untuk dapat memberikan perhatian serius kepada mahasiswa Natuna di Pekan Baru.

“Harapan mereka aset-aset rusak cepat diatasi tidak menunggu bertahun-tahun. Mereka harap Pemda Natuna bisa lebih memperhatikan fasilitas di asrama agar peminat mahasiswa untuk tinggal di asrama itu ada,” tutup Aprianti. (KP).


Laporan : Dhitto


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *