MUSI RAWAS – Mewujudkan kinerja yang terukur dan efektif. Komisi IV Bidang Pembangunan DPRD Kabupaten Musi Rawas (Mura) sambangi Badan Pusat Statistik (BPS) Mura belum lama ini.
Kehadiran Tim Komisi IV DPRD Mura diketuai Yudi Fratama bersama rombongan disambut langsung oleh Kepala Badan Pusat Statisiik (BPS) Kabupaten Mura yang bertempat di Kawasan Agropolitan, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Mura.
Komisi IV Bidang Pembangunan DPRD Mura memiliki delapan mitra kerja antaralain PUBM, PUCK TRP, Dinas Perkim, Bappeda, Litbang, Disdik, Bagian Administrasi Pembangunan dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang dan Jasa.
Anggota delegasi Komisi IV DPRD Kabupaten Mura yang hadir dalam kunker ini antara lain Yudi Fratama, SH (Ketua Komisi) Benny Chandra, SE, MM (Sekretaris Komisi), Doni Iskandar, Renny Widiastuti, S.E, sedangkan anggota komisi IV lainnya berhalangan ikut.
Baru satu bulan rolling (pergantian) alat kelengkapan dewan, Ketua Komisi IV DPRD Mura Yudi Fratama melakukan terobosan baru antara lain, mengutamakan data otentik terkait semua bidang dan tupoksi komisi pembangunan ini.
Ketua Komisi IV DPRD Mura Yudi Fratama, dalam sesi pidatonya mengungkapkan tujuan ia dan rekannya kunker ke BPS dalam rangka melaksanakan kerja yang berbasis data. Dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di Musi Rawas.
“Meskipun kami menyadari bahwa BPS bukanlah mitra kerja Komisi IV, tetapi dalam setiap rapat dengan mitra kerja misalnya Bappeda maupun OPD lainnya selalu merujuk data dari BPS”, kata Yudi.
Yudi Fratama, SH, politisi muda PDI-P pernah menjadi Ketua DPRD Mura periode 2014-2019 itu juga mengaku penting bekerja dengan data yang benar sehingga kecepatan dan percepatan pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat efektif sasarannya.
Sementara itu, Dedi Fahlevi, menjelaskan lembaga tempatnya mengabdi (BPS-red), pantas disyukuri sebab sudah dipercaya oleh banyak institusi maupun individu mengenai kebutuhan data.
Kepala BPS Musi Rawas dan Musi Rawas Utara, Dedi Fahlevi, S.ST, M.Si, menyambut baik kehadiran dan upaya koordinasi yang dilakukan Tim Komisi IV DPRD Kabupaten Musi Rawas.
“Termasuk dunia perguruan tinggi membutuhkan data dari BPS. Mereka itu baik dosen, maupun mahasiswa tidak pernah mempertanyakan atau meragukan data atau metode pengumpulan data yang dilakukan oleh BPS”, ungkap Dedi.
Dedi Fahlevi yang mulai bertugas di Mura pada Agustus 2022, dimana sebelumnya menjadi Kepala BPS Kota Pagaralam, pada kesempatan ini menyampaikan informasi strategis sensus pertanian 2023, mengingat Musi Rawas konsentrasinya bidang pertanian.
“Tujuan dari kegiatan sensus pertanian tahun 2023, mendukung peningkatan desain kebijakan strategis pembangunan pertanian nasional”, ungkap Dedi.
Mengingat kegiatan Sensus Pertanian 2023 nantinya sangat penting dan strategis oleh karena itu Dedi Fahlevi meminta dukungan kepada DPRD Mura khususnya Komisi IV agar kegiatan tersebut berlangsung lancar dan efektif.
“Kita akan mengontrak setidaknya 385 orang petugas lapangan untuk kegiatan sensus pertanian tahun 2023 mendatang”, ujar Dedi.
Selain itu Dedi Fahlevi juga memaparkan sedikit mengenai Produk Domestik Bruto (PDRB) Musi Rawas.
PDRB dihitung berdasarkan harga berlaku ADHB (Atas Dasar Harga Berlaku) dan ADHK (Atas Dasar Harga Konstan).
Struktur perekonomian Musi Rawas disusun oleh tiga sektor terbesar yaitu pertambangan, sektor pertanian dan sektor industri pengolahan (pengolahan sawit, karet).
“PDRB pertambangan itu tinggi tetapi persoalannya bukan kewenangan pemerintah daerah melainkan ke pemerintah pusat”, ungkap Dedi.
Terungkap juga distribusi PDRB menurut pengeluaran Kabupaten Musi Rawas, yaitu Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) menjadi kontribusi tertinggi dalam PDRB pengeluaran.
Dalam hal Indeks penghitungan IPM mengacu metode internasional. Umur harapan hidup warga Musi Rawas pada tahun 2022 berada pada angka 68,2 artinya penduduk yang lahir tahun 2022 akan hidup selama 68 hingga 69 tahun.
Kemudian lanjut Dedi Fahlevi, rata-rata sekolah 7,55 tahun (SLTP), harapan lama sekolah 12,21 tahun artinya jenjang pendidikannya sampai SLTA hingga tamat tetapi belum ke perguruan tinggi.
“Fakta ini sebanding dengan pembicaraan saya dengan Rektor Unmura beberapa waktu lalu, bahwa ada kecenderungan masyarakat di Musi Rawas menganggap kuliah tidak menjamin mendapatkan pekerjaan. Fakta masih banyak alumni perguruan tinggi yang belum mendapatkan pekerjaan. Sikap itu membuat angka rata-rata pendidikan ke perguruan tinggi masih rendah”, beber Dedi Fahlevi.
Dalam sesi diskusi dan tanya jawab, Yudi Fratama mempertanyakan data anak SD dan SLTP yang putus sekolah. Hal ini menyikapi viralnya pemberitaan media tentang sebuah sekolah dasar muridnya tidak memiliki fasilitas meja dan kursi.
“Mengapa terjadi putus sekolah, apakah faktor ekonomi, apakah kesulitan akses mengingat bentangan wilayah Musi Rawas cukup luas”, tanya Yudi.
Selebihnya Yudi juga meminta data tingkat kepuasan masyarakat terhadap hasil pembangunan yang telah dilaksanakan Pemkab Mura.
Menjawab pertanyaan tersebut Kepala BPS Musi Rawas, Dedi Fahlevi menyampaikan bahwa lembaganya hanya menyediakan data dasar. Seperti data kemiskinan, data IPM, Pertumbuhan ekonomi dan data ketenagakerjaan.
Sedangkan data sektoral itu kembali ke OPD masing-masing. Kapasitas BPS sebagai pembina data bagi sektoral atau OPD.
“Sebagai pembina data kita BPS bisa membantu kelola data yang sektoral punya. Dengan data tersebut apa saja yang dapat kita ketahui dan kita analisis lalu dapat kita publikasikan ke masyarakat”, ungkap Dedi Fahlevi.
Dalam sesi diskusi Benny Chandra dan Yudi Fratama meminta BPS dapat lebih progresif lagi dalam penyajian data yang terupdate dan mudah diakses masyarakat.
Permintaan tersebut direspon Dedi Fahlevi yang mengungkapkan bahwa BPS Mura akan melanjutkan kerjasama dengan Pemkab Mura melalui OPD Kominfo dan Statistik. Untuk melakukan update data lalu dimasukkan ke aplikasi Allstats BPS yang bisa diunduh melalui aplikasi Play Store.
Salah seorang fungsional BPS Mura Ismed Inono dalam sesi diskusi menyatakan, selama 36 tahun dirinya kerja di BPS baru kali ini mendapatkan upaya anggota DPRD yang jemput bola.
“Selaku pegawai senior yang hampir pensiun saya mengapresiasi atas upaya Komisi IV DPRD Kabupaten Musi Rawas ini Melaku kunker, bersikap jemput bola dan meminta data pembangunan cukup detail”, ungkap Ismet. (KP).
Laporan : Peri