Ketika indikator ekonomi makro mengabarkan pengetatan fiskal dan pemangkasan anggaran oleh negara, rakyat di lapisan bawah tak punya banyak pilihan selain menyesuaikan cara hidup mereka. Dalam kondisi seperti ini adaptasi finansial bukan lagi keahlian tambahan, melainkan kebutuhan utama untuk bertahan.
DALAM TEORI ekonomi publik, kebijakan fiskal ketat lazim diambil ketika negara ingin menjaga stabilitas makro, menekan defisit, dan meningkatkan efisiensi belanja.
Namun pada praktiknya, pemangkasan anggaran kerap memukul sektor-sektor yang langsung bersentuhan dengan kehidupan masyarakat, seperti subsidi, bantuan sosial, atau program pemberdayaan ekonomi mikro.
Dampak dari kebijakan tersebut paling terasa di rumah tangga kelas bawah dan pekerja sektor informal. Ketika biaya hidup terus meningkat, namun dukungan negara menyusut, mereka dihadapkan pada pilihan sulit, memotong kebutuhan dasar atau mencari tambahan penghasilan dalam situasi kerja yang makin tidak pasti.