Efisiensi Anggaran, Efek Domino ke Ekonomi Mikro Warga

oleh -424 Dilihat
Ilustrasi struk belanja panjang dengan harga tinggi di samping dompet receh mencerminkan realitas ekonomi mikro warga di tengah efisiensi anggaran negara.

Efisiensi anggaran kerap dipuja sebagai simbol tata kelola fiskal yang bijak, tetapi di balik jargon tersebut tersembunyi kenyataan pahit yang harus ditanggung rakyat kecil. Ketika penghematan terjadi di atas, tekanan justru terasa di bawah.

 

PEMANGKASAN belanja negara atas nama efisiensi sering kali tidak memperhitungkan efek berantai yang ditimbulkan terhadap struktur ekonomi mikro. Sektor informal, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta rumah tangga berpendapatan rendah merupakan pihak yang pertama kali terkena imbas dari kebijakan tersebut.

Pemerintah memang perlu menjaga defisit dan neraca anggaran negara tetap stabil, terutama dalam situasi global yang tidak menentu. Namun, realitas menunjukkan bahwa setiap pengurangan alokasi belanja publik berimplikasi langsung pada konsumsi domestik, lapangan kerja informal, dan sirkulasi uang di level akar rumput. Di sinilah efek domino kebijakan fiskal mulai terasa nyata.

Misalnya, pemangkasan anggaran infrastruktur atau kegiatan sosial akan mengurangi perputaran uang di daerah. Padahal, sektor informal di sekitar proyek pembangunan sangat tergantung pada belanja negara. Ketika proyek dihentikan atau dipangkas, bukan hanya kontraktor yang kehilangan kerja, tetapi juga pedagang kaki lima, penyedia jasa transportasi, hingga buruh harian yang ikut terdampak.

Tentang Penulis: Penerbit

Pers Pilar Demokrasi Penjaga Kedaulatan Perbatasan Setia Mengawal dan Membangun Ekonomi Lokal Menyemai Harapan di Tapal Batas Negeri Dengan Karya Jurnalistik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *