Setiap kali pemerintah bicara soal efisiensi anggaran, rakyat kecil diminta maklum. Tapi yang selalu duluan dikurangi justru bantuan yang menopang hidup mereka. Sementara proyek besar tetap jalan, mereka yang di bawah bertanya dalam diam, siapa sebenarnya yang diselamatkan?
KETIKA pemerintah mengumumkan efisiensi anggaran, rakyat kecil biasanya diminta memahami. Ketika subsidi dikurangi, mereka diminta bersabar. Ketika proyek besar tetap jalan meski anggaran terbatas, mereka hanya bisa menonton.
Di tengah narasi penghematan dan pemulihan ekonomi, satu pertanyaan besar menggantung siapa sebenarnya yang diselamatkan?
Kenyataan menunjukkan, efisiensi anggaran jarang berpihak pada masyarakat bawah. Pemotongan sering menyasar pos yang langsung bersentuhan dengan kehidupan sehari-hari, bantuan sosial, subsidi energi, hingga program pemberdayaan. Sementara proyek-proyek besar bernilai triliunan rupiah tetap dilanjutkan atas nama pertumbuhan jangka panjang.