Misnawati: Kualitas Guru Membentuk Karakter Generasi Masa Depan Bangsa

Terbit: oleh -894 Dilihat
Kepsek SDN 002 Ranai, Kabupaten Natuna, Misnawati, S.Pd.SD di ruang dinasnya, Kamis, 23 Januari 2025.

NATUNA – Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar Negeri (SDN) 002 Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Misnawati, S.Pd.SD, menjelaskan dalam rangka mendukung terwujudnya suasana proses belajar mengajar berkualitas disetiap sekolah dasar diperlukan tenaga pengajar berkualitas.

Para guru harus professional dan mampu menerapkan lima karakteristik diantaranya menguasai kurikulum, dan semua materi pelajaran, terampil menggunakan multi metode pembelajaran. Memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya serta kedisiplinan dalam arti seluas-luasnya.

Kata Misnawati, kualitas guru di bangku sekolah tingkat SD sangat penting karena pendidikan dasar adalah pondasi membentuk generasi masa depan bangsa. Guru harus menguasai metode pembelajaran kreatif dan inovatif untuk dapat mengembangkan potensi siswa. Dalam proses belajar mengajar guru harus mampu melakukan pendekatan efektif menggabungkan elemen kreativitas dan inovasi. Tujuannya agar siswa mampu beradaptasi dengan perubahan yang terus menerus terjadi.

“Metode ini dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis, menghasilkan solusi yang unik dan menerapkan pengetahuan mereka dalam situasi nyata,” kata Misnawati kepada koranperbatasan.com di Ruang Kepsek SD Negeri 002 Ranai, Kamis, 23 Januari 2025.

Menurutnya keuntungan diperoleh dalam motivasional belajar pengembagan keterampilan kognitif, dan kreatifitas siswa layak dikejar. Meskipun mengimplementasikan metode ini membutuhkan waktu dan persiapan panjang. Sebab guru harus mengetahui materi pembelajaran diberikan sesuai taraf perkembangan anak didiknya.

“Seorang pendidik professional memahami menerapkan prinsip-prinsip perkembangan peserta didik adalah kunci untuk mengoptimalkan potensi anak. Setiap anak itu unik dan memiliki kebutuhan berbeda-beda sesuai tahap perkembangannya. Oleh karena itu, kita tidak bisa menerapkan standar yang sama kepada semua anak,” terang Misnawati.

Salah satu faktor utama menyebabkan masalah kesenjangan pendidikan adalah perbedaan dalam sumber daya ekonomi. Oleh karena itu pihaknya berupaya memecahkan masalah kesenjangan pendidikan dengan melibatkan komunitas lokal dalam pengambilan keputusan terkait pendidikan.

“Pihak sekolah telah membuka forum diskusi dimana keterlibatan masyarakat menjadi sangat penting dalam meretas kesenjangan pendidikan. Melalui forum diskusi antara masyarakat, lembaga pendidikan, dan pemerintah. Dengan mendengarkan suara masyarakat kita dapat mengidentifikasi masalah yang ada secara lebih tepat dan mencari solusi sesuai kebutuhan setempat,” ungkap Misnawati.

Sedangkan dalam hal pencegahan perilaku kenakalan anak dilingkungan sekolah, Misnawati memastikan SDN 002 Ranai menyasar pada pendidikan karakter. Salah satu bentuknya adalah pengendalian murid mencegah perilaku seenaknya. Berupaya mengingatkan bahwa ketidaktegasan pihak sekolah dalam menangani masalah ini dapat menyebabkan murid berpikir mereka tidak akan diatur.

Seperti bullying pihak sekolah memiliki tanggung jawab menciptakan lingkungan agar tetap aman dan ramah anak. Pimpinan sekolah memegang peranan penting sebagai pemangku kebijakan membantu penegakan peraturan pencegahan serta menetapkan zero-tolerance policy. Tujuannya meningkatkan kualitas sekolah, pengambilan keputusan dalam menegakan kebijakan, serta menyusun sistem dan model pembelajaran di sekolah untuk mencegah meningkatnya perilaku bullying

“Jadi peran guru di sekolah sangat besar dalam mengantisipasi dan mengatasi bullying seperti membimbing, menasehati, mengarahkan, membina dan memberikan contoh sikap yang baik di sekolah,” tegas Misnawati.

Misnawati menerangkan guru harus bisa menjadi teladan dan contoh yang baik bagi siswa dalam bersikap, bertutur kata, berperilaku dan berinteraksi dengan lingkungan. Guru berperan mengembangkan kepercayaan diri positif siswa, menangani rendahnya kepercayaan diri pada şiswa.

Guru juga harus bisa mengembangkan potensi siswa menumbuhkan hubungan positif antar siswa. Guru sebagai evaluator penasihat pencegahan praktik bullying antar siswa di sekolah. Guru harus memberikan layanan bimbingan konseling penanganan bullying bagi siswa didalam maupun diluar jam pelajaran.

“SDN 002 Ranai menyediaan sarana pelaporan insiden bullying hingg kolaborasi dengan orang tua. Sekolah dan orang tua bekerjasama mendidik anak dengan berkomunikasi secara teratur dan efektif. Sekolah memberikan laporan perkembangan anak dan saran tentang bagaimana orang tua membantu di rumah. Orang tua juga dapat berpartisipasi dalam kegiatan sekolah memberikan masukan kepada sekolah. Selain itu, sekolah dan orang tua dapat bekerjasama dalam membuat rencana pendidikan yang sesuai untuk anak,” papar Misnawati.

Sebagai Kepsek SDN 002 Ranai, Misnawati berharap orang tua murid tidak lalai dengan kenakalan anak-anak. Orang tua harus selalu memantau kegiatan anak-anaknya diluar lingkungan sekolah. Para orang tua diharapkan saling berkomunikasi agar sekolah tidak terlalu dibebankan, begitu juga dengan masyarakat sekitar.

“Pemerintah juga harus mendukung karena ini sekolah negeri. Tanpa dukungan pemerintah kami tidak ada apa-apanya. Terutama keberdaan sarana dan prasarana supaya anak-anak bisa bermain, berkreasi, berinovatif dan sebagainya. Tanpa sarana dan prasarana sekolah tidak bisa berbuat apa-apa. Artinya dukungan moril maupun materil dari pemerintah sangat kami harapkan,” tutup Misnawati. (KP).


Laporan : Dhitto


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *