CERPEN
- Rini Marisa Silalahi
- Nim: 2003010031
TEMPAT termenung tempat ku tenang adalah pingiran pantai kata Taria dibarengi dengan menghela nafas panjang dan berfikir Dalam benaknya beberapa hari terakhir ini Taria merasa sangat pusing hingga kadang kala pikirin Taria sering dilanda kekacauan dengan berbagai banyak kejadian yang sangat mengejutkannya. Taria adalah anak ketiga dari ke dua saudaranya, dan Taria juga sebagai satu-satunya anak perempuan dari kedua saudara-saudaranya. Namun Taria merasa bahwa semua beban hidup didalam keluarganya ada padanya. Di ibaratkan seperti sebuah kata “beban anak sulung terletak dipundak anak bungsu”,,, hal itulah yang dirasakan Taria pada saat ini.
Taria adalah salah satu murid dari SMA NUSA BANGSA. Saat ini, Taria menududuki kursi di kelas 2 SMA. Taria tinggal bersama teman Ibunya dulu semasa remaja. Taria terlahir dari keluarga yang broken home, Ibu nya baru saja berpisah dengan ayahnya di karenakan ayahnya selalu mempermainkan kaum perempuan dengan Bahasa sekarang dikatakan selingkuh dengan wanita lain, karena hal itulah Taria di titipkan kepada Ibu Wina orang tua dari Kenzo. Kenzo itu adalah ketua osis di SMA NUSA BANGSA selama 3 tahun berturut-turut ,,, SMA NUSA BANGSA yahhh…tentu saja satu sekolah dengan Taria. Namun sikap Kenzo yang selalu dingin kepada Taria membuat Taria selalu takut kepada kenzo, jika Kenzo membongkar kebiasaan-kebiasaan Taria di sekolah,,,hal itu selalu timbul dalam diri Taria. Dan setiap kali SMA NUSA BANGSA mengadakan Razia yang dipandu oleh OSIS yang diketua oleh Kenzo , pasti dan selalu Taria kena Razia disebabkan Taria yang selalu memakai rok pendek,dan Taria tidak lupa untuk selalu membawa alat make up seperti, lipstik, kaca, parfum, dan semacamnya. Taria pun selalu mengikuti kehendaknya dimana Taria selalu membantah pihak angota osis yang mengadakan Razia dan Taria selalu bersikap santai di saat pihak anggota osis mengadakan Razia,karena menurut Taria hal itu tidak penting.
Tiba selesai mengadakan Razia ,Kenzo sebagai ketua osis SMA NUSA BANGSA yang sudah tiba disekolah yang mengendarai mobil hitam dan ketika kenzo memarkirkan mobilnya diparkiran sekolah, para siswa yang berada di lapangan pun berteriak heboh melihat kedatangan ketua osis nya yang sudah seminggu tidak masuk karena ada tugas dari Kepala Sekolah. Namun Taria yang bersikap dingin dan lebih tepatnya berperilaku biasa-biasa saja tidak seperti anak lainnya ketika melihat kedatangan kenzo.
Dengan bersikap biasa-biasa saja ,Taria berkata kepada kedua sahabatnya (Fira dan Tira sahabat karib Taria yang selalu ada suka maupun duka.) “kantin yokk gais” namun kedua sahabat Taria yang sibuk mengabadikan momen melihat kedangan Kenzo,sehingga kedua sahabatnya tidak menghiraukan perkataan.
Hingga taria berkata mengulangi kalimatnya dengan nada yang sangan kuat “Aaaayoookk keee kannntiinnn!!!” teriak Taria dengan sangat keras tepat ditelinga kedua sahabatnya.
“bentar dulu dong gue itu lagi lihat gebetan gue tau” kata Fira dengan wajah terkejut sambil memutar balikkan kepala nya melihat Taria
“iya nih ganggu aja” ucap Tira dengan wajah kesal nya, Taria yang memutar bola matanya kesal melihat ke dua sahabat nya itu dan berkata kembali kepada kedua sahabatnya dengan kalimat “mau apa nggak ni,,,,,,gue traktir !!!!!” dengan cepatnya kedua sahabatnya itu pun langsung merespon Tira dengan kata “IYA MAU”. Hmhmhmhm…. siapa sih yang gak mau makan gratis ya kan……!!! (kata fira dan tira dalam hati).
Dulunya taria memiliki tiga orang sahabat namun akhir-akhir ini salah satu sahabatnya sedikit menjauhkan diri kepada Taria, dia adalah Dina. Dina dulunya merupakan salah-satu sahabat taria sekaligus teman satu kelas mereka bertiga. Dina memiliki latar belakang dari kelurga yang juga hampir sama dengan Taria, namun, perbedaannya hanya saja Ayah dan ibu dari dina berpisah karena ibu nya yang tidak betah dengan ayahnya yang bukan orang kaya karena menurut Ibu dina kekayaan dan harta adalah segala-galanya dalam hidup ibu dina akan tetapi dina juga menikmati hal itu sehingga dapat dikatakan dina juga menerapakan perilaku ibunya bahwasanya kekayaan adalah segala-galanya dimana dia selalu di belikkan baju baru ,sepatu termahal, tas bermerek oleh Ayah baru nya.
Bel sekolah yang sudah berbunyi menandakan siswa masuk ke dalam kelas dan mulai pembelajaran tetapi dina dengan santai nya masuk kekelas dan memamerkan barang -barang barunya dengan kalimat angkuhnya.” Haiii gais lihat ini sepatu terbaru gue bermerek barangnya nggak banyak loh di indonesia gue aja belinya di paris “kata Dina dengan sombong nya, melihat hal itu, Taria, Fira dan Tira berdiri dari tempat duduknya dan melangkah kearah Dina sembari mendekat kepada Dina dan mereka berkata kepada Dina.
“dapat dari mana lagi “kata taria dengan sedikit intrograsi dan melirik- lirik ke sepatu dina “bokap baru gue lah “ucap dina dengan nada bicara nya sedikit di rendahkan. “
Ooooh bokap baru lagi yaaa??? Kata Taria,
Orang kaya ya pantasan aja “kata tira dengan sedikit mendekatkan mulutnya ke telinga dina ,”iya dong ,bukan hanya ini gue juga punya mobil baru bisa kesalon tiap hari dan belanja ke mall dengan suka hati “kartu ATM aman cuyyy” ucap dina dengan nada keangkuhannya dan merasa sangat bahagia. mendengar hal itu taria ,fira dan tira heran melihat kelakuan sahabatnya itu.
Guru pun memasuki ruangan dan memulai pembelajaran ,setelah itu bell berbunyi kembali menandakan jam istirahat pun tiba Tira dan ke dua teman nya pergi kekantin Bersama akan tetapi melihat seisi kantin yang sudah penuh dengan berbondong-bondong para siswa/i ,Taria dan teman -teman nya pun melirik- lirik kursi yang kosong namun hanya ada satu meja kosong yaitu pada sudut kantin paling kiri belakang ,seketika mereka duduk dan sudah di antarkan makanan karena sebelum kekantin tadi mereka sudah terlebih dahulu memesan makanan nya .
“Gais boleh gabung nggak???”kata dina kepada taria ,fira dan tira .”boleh dong kamu kan sahabat kita juga”kata tara “iya nih nggak usah sungkan-sungkan” ucap fira .”oke makasih” kata dina dengan sedikit senyum menjengkelkan itu. “Sebenarnya aku sih malas gabung dengan Dina” kata taria dalam hatinya. Setelah makan mereka pun memiliki banyak sekali pertanyaan kepada dina dan sangat aneh nya lagi jawaban dari dina yang seketika bias mengahancurkan persahabatan mereka singkat dari percakapan mereka ,,, “Loe sibuk bangat ya???,, sampe nggak ada waktu untuk kita lagi,,,, “sekarang loe berubah ya???,,, kata fira dengan terus terang , dina yang sedang bermain ponsel milik nya itu pun meletakkan ponselnya .”iya sibuk “,gue banyak urusan!!! jawab Dina yang sangat singkat. kerjaan gue bukan hanya menjawab semua pertanyaan kalian jawab Dina lagi dengan nada yang sangat kuat sampai- sampai semua orang di kantin melirik ke meja makan mereka .”santai dong ngomong nya” seketika ucap Taria dengan memandang dina yang sudah sangat jauh berbeda dari yang dulu mereka kenal sebelumnya, ‘udah gue malas gue mau nikmatin hidup gue bukan dengan kalian yang nggak jelas ini’,,,,” kalian pasti irikan melihat gue yang sekarang”??? Maaf gue enggak butuh sahabat seperti kalian!!! kata dina dan pergi meninggalkan mereka .
Taria ,fira dan tira pun mendengar hal itu membuat mereka kembali memiliki seribu pertanyaan yang nggak bisa di jawab dalam pikiran mereka masing-masing. sudah biarkan saja dia menikmati kehidupannya . kata Taria dengan sangat santai…. IYAH YAH kata kedua sahabat Taria,,, sebaiknya kita keruangan kelas saja ,ajak Taria kepada kedua sahabatnya dan tanpa pikir panjang mereka mengikuti perkataan Taria.
Kembali bel sekolah berbunyi yang menandakan pembelajaran telah selesai Dina yang sudah duluan keluar dari kelas menuju ke parkiran dengan cepat bergegas ingin buru -buru ber belanja ke mall . Taria ,fira dan tira pun ikut keluar dari kelas nya melihat tingkah laku dina yang semakin hari semakin amenjadi-jadi, “gue penasaraan sama Ayah baru Dina” kata Taria kepada kedua sahabatnya itu .”aku juga “sambung Fira”.yaaah sama ,,,sudahlah mari kita pulang nanti keburu malam.
Sesampai nya di gerbang mereka pun berpamitan dan berpisah dan tinggal hanya Taria yang masuk kembali dan mencari kenzo untuk pulang bersama .Taria pun pergi menemui kenzo ke ruang osis yang tidak Taria pikirkan bahwasanya organisasi osis sedang melaksanakan rapat. “dubbbrakk” suara pintu ruang osis yang di buka oleh Taria dengan sangat-sangat keras ,semua anggota osis pun melirik ke arah Taria “santai dong” kata salah-satu anggota osis, tetapi Taria yang mendengar hal itu merasa biasa-biasa saja dan malah berjalan mendekat dengan kenzo ,”Zo mari kita pulang “kata Taria dengan nada yang sangat kuat ” bentar gue lagi ada rapat “kata Kenzo dengan nada sangat dingin kepada Taria.Taria yang mendengarkan hal itu langsung memutar bola matanya dengan sikap dingin melihat kenzo.
Taria pun berkata kepada kenzo ” pulang??? atau aku bilang sama tante Wina kalo lo nggak mau ngantar gue pulang??? ” mendengar hal itu pun kenzo mengerutkan wajahnya dan meninggalkan rapat osis dengan Cuma- cuma ‘teman- teman besok kita lanjutkan rapat nya’,,, “kata kenzo dengan nada sangat kuat dan melihat ke arah Taria “tapi ini udah tanggung “kata salah satu anggota osis “….udah nggak ada gunanya juga kalian buat rapat seperti ini!!! ucap Taria dengan santai nya . Kenzo pun keluar dan berjalan ke parkiran dan di ikuti oleh Taria dari belakang. Karena taria sudah di titipkan tante Wina kepada kenzo dalam hal apapun dan kemana pun,oleh karena itulah Kenzo harus selalu mendampingi kemanapun Taria pergi.
Saat perjalanan sampai kerumah mereka hanya diam di dalam mobil dan Taria hanya menatap kaca mobil begitu juga dengan Kenzo yang hanya fokus menyetir dan dengan kelajuaan kencang mungkin karena emosinya terhadap kelakuan Taria diruangan osis tadi dimana didalam ruangan itu sedang berlangsung rapat osis.
Seketika mereka sudah tiba di rumah dan tante Wina belum pulang dari kantor nya tiba-tiba ponsel Taria berbunyi dan mengeluarkan musik favoritnya Taria pun mengeluarkan ponselnya dari dalam tas nya dan ternyata Birad yang menelepon,namun Taria tidak mau menganggkat telepon itu “Kenapa nggak diangkat ??? bising tau” kata kenzo dengan suara dingin nya .nggak….nggak penting juga munhgkin salah sambung! Jawab Taria ” oooh ” kata kenzo melihat Taria yang sudah keluar dari mobil merekapun berjalan menuju kekamar masing- masing namun saat berada di ruang tamu ponsel Taria kembali bergetar mengeluarkan lagu favoritnya , kenzo pun merasa sangat kesal mendengar suara ponselnya itu “angkat nggak”??? cepat!!!!!! (Kata kenzo sambil mengangkat salah satu alisnya ) ‘ iyaaa baweell bangat sih’,,,,jawab Taria. “hallo iya siapa salah sambung ya ,maaf saya sedang sibuk mohon jangan di ganggu “!!!! jawab Taria di ponsel. “Haloo sayang jangan matiin dulu papa mau ngomong bentar ” kata Birad dengan penuh keinginan di penuhi. iya ada apa??? Jawab Taria dengan sangat singkat. Mendengar suara Ayah Taria ,kenzo pun mendekat ke arah Taria “ngapain loh makin mendekat ha?? Ucap Taria kepada Kenzo “Biasa ajalah gue cuman pengen tau aja apa kata bokap loh” perkataan kenzo membuat Taria sedikit menjauhkan ponsel nya dari kenzo .
Kenzo….Kenzo ….itu kamu kan nak? ??
Tolongin bantuin om,,
,ucap Ayah Taria kepada Kenzo dari ponsel .
Apaan sih papa nggak penting juga ngapain papa telepon aku ???
ucap Taria ,(Seketika Kenzo merampas ponsel Taria) udah matiin aja nggak penting itu !!! Kataku dengan sangat kasar (sambil duduk ke atas sofa).
Iya Om Birad ini Kenzo ada apa ya Om?
Nak kenzo tolong bantuin bujuk dan antar Taria untuk ketemu dengan Om di Kafe Shoffe Mekar NO. 09 dekat kota sekarang bisa Nak ??
Om mohon sebesar- besarnya kepada Kenzo ,,,Om mau bicara kepada Taria,,, Ucap Ayah Taria kepada Kenzo lewat ponsel (Seketika mendengar itu Taria dan Kenzo saling bertatap tapan)
nggak …nggak Taria nggak mau ketemu dengan papa !!! udah deh ….” pergi saja sama istri baru papa itu “!!!
“Baik Om sebentar lagi kami pergi Bersama- sama kesana Om ” kata kenzo tanpa meminta persetujuan kepada Taria .
Taria yang mendengar hal itu pun merasa kesal dan melipat tangannya di depan dada nya ,,,,”Luh Ken……(Kenzo memotong omongan Taria) “jangan bawel ikuti kata Bokap loh (sambil menunjuk kepada Taria ) siapa tau penting!!! Taria pun menyetujui ajakan itu dengan terpaksa ,”oke …oke… “(mereka berdua pun bergegas dan masuk ke kamar masing- masing ). 30 menit berlalu kenzo pun keluar dari kamar nya dan menunggu Taria di ruang tamu .”cepat loe lama bangat” teriak Kenzo membuat Taria semakin tidak mood mau pergi .
Taria :” Udah loe aja yang pergi gua nggak ikutt”!!!
Kenzo : jangan bawel cepat gue udah mau jamuran ini nungguin, lama bangat!
(Taria pun keluar dari kamarnya dan turun ke bawah dan mereka pun berangkat ke tempat caffe shoffe tidak jauh sih dari lokasi runah kenzo hanya butuh waktu 15 menit sudah sampai )sesampai nya di sana,,
Gue nggak mau nemuin Bokap gue loe aja ya ?…gue nungguin di mobil kata Taria “nggak yang penting itu loe bukan gue ayo turun cepat Kenzo pun membukakan pintu mobil untuk Taria .dengan wajah datar dan tidak penuh semangat Taria dan Kenzo masuk kedalam Caffe itu dan langsung bergegas ke meja NO. 09 mereka melihat seorang laki -laki paruh baya berada di tempat itu.
“Taria Papa kangan sama kamu “sambil memeluk Taria namun Taria tidak membalas pelukan itu karena dia masih merasa kecewa dengan Ayahnya itu dia pun melepaskan rangkulan Ayah nya ,udah to the point aja Papa ngapain ajak aku kesini???Mau ngomong apa?? langsung aja aku nggak punya banyak waktu , hai Kenzo makasih ya udah mau antar Taria kesini. sama-sama Om kata Kenzo dengan penuh ramah dan sangat sopan.
Cepat Papa mau ngomong apa ???
Kata Taria yang hanya menatap langit -langit dari caffe itu sebentar nak duduk dulu…( Kenzo dan Taria pun merasa sangat penasaran dengan hal itu).Papa cuman kangan sama kamu sayang Papa mau ngomong
ngomong apa cepat ?? papa sayang sama kamu Taria apakah kamu sayang sama Papa? ( Taria pun terdiam dan merenung apa maksud dari Papa katanya dalam benaknya dengan sangat lama) Taria pun menjawab iya Taria juga sayang sama Papa . Boleh Papa minta sesuatu sama mu Nak?
Iya boleh apa Pa? Jadi begini kedatangan Papa untuk ketemu dengan kamu disini ,karena Papa kan sudah menikah lagi ,terusss??? apa hubungan nya sama aku ??? Kataku dengan nada agak tinggi , tenang Nak..tenang Papa kan sudah menikah lagi dan Papa sudah punya anak tiri seusiamu dan satu sekolah juga dengan kamu, mendengar itu Taria pun menangis …..,,,,
S..ia..pa.. Pa??? Sia…a?? ?dengan nada yang sedikit patah- patah dan tidak terdengar karena suara nya sudah serak karena menangis mendengar itu Kenzo pun ikut merinding ………..Papa akan ngenalin sama kamu sayang hari ini ….” Nak sini Nak …”dan ternyata tangisan Taria semakin kuat melihat siapa anak tiri Papanya itu adalah Dina kawan sekelasnya .
Hay Taria ucap Dina dengan sedikit senyum sambal menyodorkan tangannya. Taria pun berdiri dari duduknya dan menatap Dina dengan kebencian ,dan berkata kepada Dina. Jadi kamu yang sudah ngerebut bahkan ngambil semua kebahagian gue sebelumnya……?????
Terlebih buat Papa Taria sangat-sangat membenci Papa!!! “Papa jahat ,Papa tega melakukan semua ini kepada Taria . Taria gak mau punya saudara tiri seperti Dina !!! tangian ku yang semakin kuat membuat seisi caffe melihatku dan terfokus kepadaku dibarengi dengan banyaknya pertanyaan dengan melihat keadaan dan kondisiku setelah Papa memberitahu tentang siapa saudara tiriku.
Taria dengarin Ayah dulu Nak, Ayah sudah menikah dengan Ibu Dina dan Ayah harap kamu bisa ngertiin Ayah dan terima semua ini dan bersikap dewasa Nak. Taria pun berlari meninggalkan Ayahnya yang sedang berada di caffe yang sudah menjelaskan dengan sejujur-jujurnya kepada Taria .
Kesedihan Taria yang membuat Ia meninggalkan Ayahnya dan berlari keluar caffe. Dan membuat Kenzo untuk berlari juga menghampiri Taria dan menarik tangan Taria sambil berkata ,, sebaiknya kita kembali kemobil saja. Taria yang sedang menangis berkata “mari kita pulang ,aku benci sekali kepada Ayahku !!! Kenzo yang mendengar hal itu dan melihat kondisi Taria yang kurang membaik ,Kenzo berusaha menenangkan hati Taria yang sedang berjalan kearah parkiran mobil.
Suasana didalam mobil yang membuat Kenzo tidak sampai hati bahkan ikut merasakan kesedihan Taria ,melihat tangisan Taria yang terus menerus berlanjut, sehingga Kenzo berkata kepada Taria aku mau bawa kamu ke suatu tempat. Jawab Taria “ aku gak mau, aku mau pulang “!!! Jawab Kenzo kembali “ udah tenang aja ikutin kata aku sekali ini aja , aku gak bakalan aneh-aneh kok sama kamu ,percaya sama aku.
Singkatnya waktu mereka sudah tiba ditempat yang Kenzo sebut tadi kepada Taria, disuatu tempat, dimana tempat tersebut sangan sunyi dan tidak ada seorangpun yang berada ditempat itu,hanya ada RATUSAN KALONG menyerbu pesisir,perutnya mengembang merasa sangat puas beterbangan di tepi pantai dan sombong tak peduli hewan berparas yang mengerikan serupa dengan Tikus terkutuk itu mendekor langit dengan banyak sekali bercak-bercak hitam hanyut diangkasa dan jatuh dipermukaan pantai dengan banyak sekali hamburan-hamburan kotoran.
Kita ngapain kepantai??? “Tanya Taria” sini ikut saya “kata Kenzo” sambal menarik tanga Taria dan berjalan kepinggiran. Tempat ini adalah tempat yang paling saya suka atau bisa disebut tempat favorit aku. “kata Kenzo dengan nada yang sangat lembut”. Kenapa,,sebegitu tertariknya kamu dengan tempat ini??? “ucap Taria”. Iyah betul sekali ,tempat ini sangat menarik dan suasana ditempat ini membuatku nyaman akan tempat ini, dapat kukatakan sebagai tempat curhatku,tempat ini sunyi,damai dan sejuk bagiku sehingga tempat ini sangat terkesan bagiku ,hanya ada kalong yang beterbangan tetapi tidak mengganggu tempat ini memberikan senyuman lebar dibibirku dan raut wajah yang Bahagia saat aku sedang dilanda masalah,dan bukan hanya dilanda masalah aku bahkan sering mengunjungi tempat ini dalam keadaan hati yang Bahagia. Ooohh…begitu,jadi hubungannya ke gue apa?” ucap Taria.
Senyuman Kenzo yang sangat terlihat jelas dan tertuju kepada Taria, aku tau kamu sedang dalam hati yang rapuh dan dilema pada saat ini, tapi aku rasa kamu paham tentang tempat yang kita kunjungi pada saat ini dan memiliki tujuan yang sama denganku. Kamu boleh curhat ditempat ini sepuasnya,menangis dan teriak sekuat-kuatnya kepada alam.
Bagi kamu tempat ini sangat biasa-biasa saja tapi cobalah untuk terbuka dengan cara berteriak dan jika perlu menangislah, munglin alam atau bahkan tempat ini tidak dapat berbicara mendengat teriakan dan tangisanmu. Tapi sedikit demi sedikit kesesakan di dalam hatimu akan berkurang bahkan dapat berfikir jernih akan masalah apa yang ada padamu saat ini. “ ucap Kenzo dan berusaha menenangkannya bahkan meyakinkannya”.
Sebuah batu besar yang mengisi keindahan pantai, salah satu tempat sandaran Kenzo,Kenzo pun menarik tangan Taria kearah batu besar yang berada di pantai tempat kenzo termenung . mari kesini Taria “ucap Kenzo” sambil menarik tangan Taria keatas batu dan mereka juga naik bersamaan ke atas batu tersebut.
Wajah yang cantik pada Taria mulai terlihat sedikit senyuman dan Taria seketika bersikap bukan seperti dia yang biasanya. Seketika Taria memeluk Kenzo dan berkata “terimakasih sudah selalu ada saat suka bahkan saat posisi sekarang ini” jawab Kenzo yang selalu cuek tapi perhatian “ Ia santai aja ,kamu kan sudah dititip ke Aku jadi aku berhak untuk mengetahui masalahmu dan merasakan bahkan membantumu menyelesaikan masalah apa yang sedang kamu rasakan”.
Indahnya alam dan angin laut yang membawakan angin sepoi-sepoi membuat Taria berkata-kata dan berteriak sekuat-kuatnya sehingga membuat Taria lupa akan apa yang terjadi dikeluarganya. Setelah sekian waktu mereka habiskan dipantai sampai tibanya petang yang menunjukkan sore hari.
Mereka pun kembali untuk pulang kerumah ,akan tetapi Kenzo tidak lupa bertanya kepada Taria “ gimana Tar sedikit legah,atau sudah sangat legah atau bahkan tidak legah sama sekali”? jawab Taria dengan sangat cepat dan penuh dengan senyuman lebar di wajahnya “ tempat ini sangat mengesankan,aku juga menyukai tempat ini” senyuman yang lebar dari wajah Kenzo yang mengartikan balasan untuk Taria”. Baiklah kalau begitu boleh kita kembali kerumah? Jawab Taria “ tentu saja boleh Ken dengan senang hati”.
Hati yang girang dimana Taria tidak mengingat akan apa yang terjadi di caffe tadi Bersama Ayahnya. Karena kehadiran Kenzo dan sebuah tempat yang menjadi kesukaan Taria dan Kenzo sebuah tempat peluapan dan tempat curhat kepada alam.
Aku bersyukur atas apa yang kumiliki sekarang bukan karena kekayaan materi bahkan aku tetap harus bersyukur dengan kondisi kedua orangtuaku yang broken home ,aku sudah berusaha untuk mencegah perpisahan kedua orangtua ,namun keduanya tidak dapat kupertahankan.
Aku tinggal Bersama sahabat Ibuku yang bernama Tante Wina yang telah kuanggap sebagai orangtuaku dan Bersama anaknya yang bernama Kenzo yang telah kuanggap sebagai sahabatku sendiri bahkan melebihi seorang sahabat yang dapat kujadikan sebagai kakaku, Kenzo mampu mengubah suasana hatiku yang penuh dengan kelabu dan dengan tangisan menjadi kebahagian seakan-akan hatiku yang penuh dengan segudang masalah menjadi segudang kebahagian yang utuh.
Aku merasa memiliki keluarga yang utuh yang selalu ada untukku dalam suka maupun duka. Dan aku berfikir dalam benakku “suatu saat aku akan membanggakan bahkan membahagiakan tante Wina dan membuat Kenzo bangga padaku” karena mereka adalah orang-orang penting dalam hidupku setelah Ibuku.
“Jadi buat pembaca yang sedang membaca cerpen ini ,jangan pernah sia-siakan orang-orang yang menyayangimu dengan tulus bahkan lebih dari dirinya sendiri karena orang-orang seperti itulah yang dapat membantu ,menopang, menolong bahkan mampu mengubah seuasana hati kita yang penuh dangan masalah, dan mereka akan mampu membantu dan mengubah suasana hati kita menjadi segudang kebahagiaan yang utuh.
Dan yang paling utama belajarlah untuk menerima kenyataan dan keadaan yang seperti apapun itu bentuk dari keadaan tersebut yang bahkan bisa merusak mental kita ,kita harus dapat mengendalikan kondisi diri kita sendiri.
“Curahan hatiku sangat sedih didahuluinya dari kedua orangtuaku yang broken home yang sempat merusak mentalku,namun kehadiran tante Wina dan Kenzo yang membuatku mengerti akan keadaank, mereka selalu mendukungku dan memotivasiku bahwa perpisaha kedua orangtuaku tidak alasan bagiku untuk merusak hidupku teruma mentalku di usia yang sangat muda”.
Terimakasihhhhhhh….. “Tutup buku harian Taria”
***