Kota Tanjung Balai Karimun adalah ibu kota kabupaten Karimun di provinsi Kepulauan Riau. Kota Tanjung Balai ini berada di bagian tenggara dari pulau Karimun dan secara keseluruhan merupakan bagian dari wilayah perdagangan bebas BBK. Kota ini juga berada dekat dengan pulau Sumatra daratan serta dengan negara Malaysia.
Asal-usul nama Pulau Karimun ada beberapa versi, yang pertama nama Pulau Karimun diberikan oleh pedagang yang berasal dari Gujarat, dengan amannya pulau ini dari bahaya perompak dilaut, maka tidak lama kemudian banyaklah pedagang dari India Selatan datang ke daerah ini, umumnya mereka berdagang permata.
Banyak orang yang mungkin kurang tau Tanjung Balai Karimun , nah disini saya juga mau membahas tentang tempat wisata yang sangat unik dan pantas untuk di kunjungi seperti di Tanjung Balai Karimun.
Pertama, Masjid Raja Haji Abdul Ghani.
Masjid Raja Haji Abdul Ghani merupakan masjid tertua yang berada di Kabupaten Karimun. Lokasinya berada di Kecamatan Buru. Masjid ini dibangun pada abad ke-19 atau 1823 M pada masa pemerintahan Raja Abdul Ghani.
Arsitektur dari masjid dirancang oleh orang Tionghoa yang membangun kelenteng, tidak jauh dari Masjid Raja Haji Abdul Ghani. Bangunan masjid terdiri dari tiga bagian yaitu bangunan induk, kolam, dan menara.
Bangunan induk dengan menara dihubungkan oleh lorong sepanjang 4,5 meter yang dilengkapi dengan pintu kecil untuk menaiki menara. Menara ini berbentuk silinder setinggi 14 meter. Semakin ke atas, maka bentuknya semakin runcing. Bentuk puncak dari menara ini menyerupai tempat pembakaran hio pada kelenteng China.
Kedua, Vihara Cerita Tri Dharma
Vihara Cetiya Tri Dharma berada di bibir pantai Kecamatan Buru, sekitar seratus meter dari Pelabuhan Masjid Pulau Buru. Vihara ini sudah berumur seratus tahun lebih.
Bangunan vihara ini masih sama, perbaikannya hanya dengan mengecat ulang saja, khususnya pada bagian sisi depan pintu utama. Daun pintu dan kusen pun tetap dipertahankan seperti aslinya. Menurut catatan sejarah, vihara yang didominasi berwarna merah terang ini, dibangun sekitar 1832.
Ketiga , Makam si Badang
Makam Si Badang termasuk situs cagar budaya di Kabupaten Karimun yang terletak di Desa Kandis, Kecamatan Buru. Makam ini merupakan tempat peristirahatan terakhir bagi Datok Badang, seorang tokoh masyarakat lokal. Ia menjadi hulubalang yang terkenal pada masa Kesultanan Riau-Lingga.
Datok Badang disebut seorang yang sakti dan kuat. Dengan kesaktian dan kekuatannya, ia dapat melawan perompak laut yang menggangu perairan di wilayah Kesultanan Riau-Lingga.
Makam yang berada di area hutan ini berukuran sangat panjang, yaitu 427 cm dengan lebar 60,05 cm. Masyarakat yang berkunjung atau berziarah ke makam ini pun, tidak hanya masyarakat setempat dan Karimun saja, tetapi wisatawan Singapura dan Malaysia juga berziarah ke makam ini.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, Makam Si Badang merupakan tempat mengabulkan permohonan.
Keempat, Air Terjun Pongkar
Air Terjun Pongkar berada di Desa Pongkar, di bawah kaki Gunung Jantan, Kecamatan Tebing. Akses ke air terjun ini berupa bukit dan menyusuri sungai kecil dengan hutan rindang.
Air terjun berukuran kecil ini berada di dalam Hutan Lingung yang juga merupakan hutan lindung. Di bawah air terjun, terdapat kolam yang menampung air, biasanya digunakan untuk mandi maupun berendam sembari menikmati pemandangan alami.
Dari semua pemaparan di atas , kita sama sama bisa tau bahwa kota kecil yang mungkin tidak banyak di ketahui oleh orang banyak pun mempunyai banyak cerita , sejarah serta banyak tempat yang bisa dikunjungi. (*).
Biodata Penulis
- Nama : Theresya Ratna Sari Panjaitan
- Nim : 2003010090
- Kelas M01 PBSI
- Kemahiran Menulis
- Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
- Universitas Maritim Raja Ali Haji