SENIORITAS DIANGGAP HAL BIASA, KATANYA?

Terbit: oleh -31 Dilihat
Enna Marliana.

Senioritas bukan lagi hal yang tabu untuk dibahas, hal ini dikarenakan sejak dahulu kala senioritas sudah ada dan bukan hal yang tertutup atau tidak diketahui publik. Hanya saja sejak dahulu jikalau membahas mengenai senioritas, pandangan dan kesan pertama yang ada seperti sisi negatif yaitu perlakuan semena-mena bahkan hingga bullying.

Sehingga senioritas berkaitan erat dengan kegiatan dan aktifitas negatif dikarenakan penyalahgunaan yang dilakukan oleh beberapa oknum sehingga kegiatan negatif yang mengatasnamakan senioritas dianggap sebagai hal yang lumrah dan mengakibatkan kegiatan ini dilakukan secara turun-temurun.

Bahkan beberapa orang diantaranya pernah mengalami hal yang serupa dan senioritas ini tidak hanya terdapat di dunia kerja saja. Akan tetapi, bisa di temui di sekolah, kampus bahkan dilingkungan sekitar. Terlebih lebih di zaman era modernisasi seperti sekarang beberapa sekolah dasar ikut menerapkan sistem terlarang ini.

Dari definisinya sendiri Senioritas adalah suatu kondisi dimana merujuk pada kondisi pangkat seseorang yang lebih tinggi, berada diusia dan memiliki pengalaman. Hal ini didasari dengan prioritas status atau tingkatan yang diperoleh dari umur atau lamanya bekerja. Seseorang yang melakukan senioritas di sebut sebagai senior dan yang berada dibawah senior atas dikenal sebagai junior.

Pada dasarnya, senioritas ditujukan dalam bentuk bimbangan dari yang berilumu dan berpengalaman kepada juniornya, mengajari hal-hal yang sekiranya tidak diketahui oleh junior maupun sebagai wadah panutan teladan bagi junior. Namun hal ini tenggelam dikarenakan faktanya beberapa oknum dari senior menyalahgunakan sisi ini, sehingga menimbulkan kesan bahwasanya senioritas dilakukan hanya guna melanggar hak-hak junior dan beberapa diantaranya memperlakukan junior sesuka hati hingga melanggar HAM junior.

Akan tetapi, banyak statment yang menyatakan bahwasanya “SENIORITAS DIANGGAP HAL BIASA, KATANYA?” padahal fakta yang sering kita lihat berbanding terbalik dengan yang seharusnya hanya dikarenakan adanya statment “Bahwa Yang Muda Harus Menghormati Yang Lebih Tua” Lalu di dukung dengan statment lainnya bahwasanya “Senoritas Dilakukan Guna Melatih Mental Junior”.

Beberapa kasus penyalahgunaan senioritas yang sering dan kerap kali terjadi di lingkungan sekitar kita yakni : memperkerjakan junior seperti babu/pembantu dan melebihi batas yang seharusnya, memeras junior, serta bullying dalam bentuk mengejek secara langsung dan tidak langsung. Bullying Fisik merupakan bullying paling paling di lakukan sehingga kerap menjadi sorotan seperti : memukul, mendorong, menendang, mengunci seseorang dalam ruangan, mencakar, hingga merusak barang yang dimiliki orang lain.

Kasus-kasus seperti inilah yang menimbulkan kesan bahwasanya senioritas bukanlah hal yang baik atau bagus dilakukan. Dibuktikan dengan ketika anda membaca judul ini, maka hal pertama yang difikirkan adalah kesan negatif atau kesan tidak baik yang ditinggalkan. Walaupun sebenarnya tidak semua tempat menyalahgunakan senioritas tapi kebanyakan tempat melakukannya.

Dibuktikan dengan jika anda melakukan pencaharian dengan kata kunci “senioritas” pada beranda google anda maka referensi pertama daftar bacaannya adalah bentuk negatif dari adanya senioritas itu sendiri dan jika anda membuka bagian gambar akan lebih banyak gambar-gambar yang menampilkan bullying secara verbal maupun fisik.

Hal ini memperkuat fakta bahwasanya dampak negatif senioritas telah mendominasi dan menjadi suara keluhan yang perlu dipertimbangkan untuk diperbaiki bersama. Memperbaiki nama baik senioritas sebagaimana seharusnya lalu sistem kerja senioritas yang harus selalu dipantau dan dibatasi penggunaannya serta memperbaiki kepercayaan generasi muda hingga orang tua generasi muda yang telah dirusak.

Dilansir dari tugu.com dan alkoyendra.com sebenarnya senioritas memiliki sisi positif juga walau fakta ini tenggelam dalam sisi negatif yang terlalu mendominasi dan tidak dapat terelakkan. Sisi positif dari adanya Senioritas tepat dalam dunia sekolah, kampus maupun tempat kerja bagi junior, yaitu :

  • Dalam dunia perusahaan pastinya terdapat training yang tentunya training ini kebanyakan dilakukan oleh senior guna memberikan pengalaman dan skill yang dimiliki sebagai panduan bagi juniornya, selain dapat meminimalisir budget training yang Training yang dilakukan senior dapat memberikan pandangan baru, arah dan pembelajaran baru bagi juniornya. Begitupula dengan sekolah maupun kampus, beberapa senior biasanya akan diberikan kepercayaan sebagai ketua penanggung jawab kepada pembimbingnya dalam memperkenalkan sekolah maupun kampus.
  • Senior di sekolah, kampus, maupun sebuah perusahaan dapat membimbing juniornya seperti guna mendapatkan informasi tentang sekolah, kampus, maupun sebuah perusahaan serta tips dan trik dalam bekerja.
  • Senior yang memiliki teladan dan pekerjaan yang bagus dapat dijadikan panutan motivasi bagi juniornya.
  • Junior akan mendapat bimbingan mengenai peraturan yang ada sekolah, kampus, maupun sebuah perusahaan dari senior, sehingga kecil kemungkinannya bagi junior untuk melanggar peraturan yang ada baik secara tertulis amupun tidak

Dengan adanya beberapa alasan ini sudah menjadi data yang cukup untuk memperbaiki sisi negatif senioritas yang sudah ada sejak lama. Walaupun sisi negatif telah mendominasi, akan tetapi bukan berarti tidak dapat diperbaiki. Dengan memulai ini kembali dari hal mudah seperti di lingkungan sekitar kita saja, akan memperbaiki pandangan orang-orang akan senioritas.

Peranan sekolah, kampus bahkan lingkungan di dunia kerja harusnya mulai memiliki pengawasan yang tepat mengenai sistem senioritas. Jika tidak, maka sisi negatif senioritas akan selalu mendominasi fikiran manusia dan tidak akan ada yang berubah. Dengan pilihan merubah pandangan akan senioritas menjadi lebih baik atau penghapusan adanya senioritas.

Tidak perlu berjalan cepat seperti angin, lambat namun pasti akan lebih memaksimalkan hasil yang diinginkan. Lakukan bersama demi kebaikan bersama, atau tidak sama sekali dan saling menghancurkan. Kunci agar berhasilnya dalam merubah pandangan orang-orang akan senioritas yaitu Kesatuan dan Kebersamaan kita untuk hal yang lebih baik lagi kedepannya. (*).


  • Oleh : Enna Marliana
  • Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan Tanjungpinang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *