Budidaya Rumput Laut

Terbit: oleh -37 Dilihat
Elfantri-Rusdian

Penulis : Elfantri Rusdian

Jurusan : Budidaya Perairan

Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan


 Nim : 190254243021


RUMPUT LAUT (Seaweed) secara biologi termasuk salah satu anggota alga merupakan  tumbuhan berklorofit. Rumput laut terdiri dari banyak sel, berbentuk koloni, hidupnya bersifat bentik di daerah perairan yang dangkal, berpasir, berlumpur, daerah pasut jernih dan biasanya menempel pada karang mati, potongan karang dan substrat yang keras lainnya, baik terbentuk secara alamiah atau buatan (artificial). Alga mempunyai bentuk bermacam-macam, seperti benang atau tumbuhan tinggi. Ciri utamanya tidak mempunyai alat berupa akar, batang dan daun yang dindingnya selnya dilapisi lendir (Sediadi dan Utari, 2000).

Ada lima jenis rumput laut yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi yaitu jenis Eucheuma, Gracillaria, Galidium, Gellidiella, dan Hypnea. Dari kelima jenis tersebut ada dua jenis yang sedang dibudidayakan di perairan Indonesia yaitu Gracillaria sp dan Eucheuma sp. Manfaat Gracillaria sp adalah sebagai bahan baku industri makanan (agar-agar), farmasi dan kosmetik. Sedangkan Eucheuma sp banyak digunakan sebagai bahan pembantu (penetral, pengental, dan pemadat) pada industri makanan dan minuman.

Ismail dan Mubarak (1985) menyatakan bahwa keberhasilan budidaya rumput laut sangat tergantung pada teknologi atau metode penanamannya. Metode yang dipilih hendaknya dapat memberikan pertumbuhan yang menguntungkan, mudah pelaksanaannya dengan bahan bangunan yang murah dan mudah didapat. Sebagai persyaratan umum, lokasi budidaya hendaknya dipilih perairan yang terlindung, namun masih memiliki pergerakan air yang baik. Dengan adanya pergerakan air, hara dalam air dapat selalu bergerak dan menyebar sehingga dapat diharapkan suplai hara dari bagian perairan sekitarnya. Persyaratan hara yang diperlukan (fosfat dan nitrat) biasanya sulit diperkirakan dan ditentukan.

Disamping itu hendaknya dipilih perairan yang bebas polusi, baik polusi oleh limbah domestik (rumah tangga) maupun limbah industri. Adanya polusi logam berat seperti merkuri (Hg), akan banyak meningkatkan biaya produksi dan pembersihan. Persyaratan umum lainnya adalah perairan harus bersih dan jernih karena perlu untuk fotosintesis tanaman. Daerah budidaya hendaknya dipilih daerah yang terpencil dan mudah dicapai dengan transportasi yang ada.

1.1 Bibit

Faktor yang harus dapat perhatian adalah masalah bibit atau benih yang dipakai. tahapan yang harus diperhatikan, sebagai berikut :

  1. Proses pencarian bibit

Sebelum melakukan pencarian dan pengumpulan bibit rumput laut sebaiknya dipersiapkan terlebih dahulu peralatannya. Peralatan ini berupa kotak penampungan bibit (seed bin). Tempat kotak penampungan bibit ini biasanya terbuat dari besi atau kayu yang ada pada sekelilingnya diberi jaring dari kawat, kecuali mulut kotak dibiarkan terbuka. Ukuran kotak panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 1 meter.

  1. Proses pencarian dan pengumpulan bibit

Diusahakan agar bibit rumput laut dapat ditemukan di sekitar atau tidak jauh dari lokasi budidaya, hal ini guna menghindari kerusakan yang terjadi pada bibit selama proses pengangkutan berlangsung. Bibit dikumpulkan dengan cara memotong bagian tubuhnya, karena bagian ini akan menjadi tanaman baru. Ini sesuai dengan perkembangbiakan rumput laut secara vegetatif (pembiakan secara vegetatif). Sebaiknya bibit yang dipergunakan sudah cukup tua agar pertumbuhannya baik. Selain itu banyaknya bibit yang diperlukan harus cukup untuk satu areal penanaman.

  1. Proses pengangkutan bibit

Setelah bibit terkumpul, pekerjaan selanjutnya adalah mengangkut bibit dari tempat ditemukannya ke lokasi budidaya. Dalam pengangkutan bibit ini ada dua cara yang sering dipakai yaitu :

  • Apabila bibit ditemukan tidak jauh dari lokasi, maka pengangkutannya cukup diseret atau diapungkan kemudian ditarik perlahan-lahan. Dengan demikian rumput laut akan tetap berada di dalam air sehingga keselamatannya terjamin. (KP).

Kiriman Pembaca koranperbatasan.com Minggu, 22 Desember 2019


 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *