Disaat Pedagang Resah, Dimana Dirut BUMD Bintan Berada ?

Terbit: oleh -33 Dilihat
Kondisi-Pasar-Barek-Motor-Kijang-Kabupaten-Bintan

KEPRI (KP),- Persoalan pasar di Barek Motor Kijang, Kabupaten Bintan, semula dan seutuhnya Koperasi Jaya PKL yang mengolah dan mengaturnya, sehingga dengan kondisi tersebut, membuat pedagang yang berjulan disekitar pasar PKL Center merasa tertolong.

Namun kenapa BUMD Bintan, atau lebih dikenal dengan PT. Inti Bintan Sukses tidak mau mengelola pasar tersebut. Dan dimasa pandemi Covid-19 ini, pedagang di kejutkan dengan adanya isu besar bahwa kaki lima pasar akan di renovasi sehingga semua pedagang akan tergusur.

Maka keluarlah surat  himbauan dari koperasi Binta Jaya PKL ultimatum surat khusus berstatus himbauan ringan saja dan surat tersebut dibubuhi tanda tangan pengurus koperasi keluarga Usman sebagai ketua dan Sukarso sebagai sekretaris koperasi.

Isi surat itu mengungkapkan bahwa pedagang harap pindah dari lokasi pasar karena pasar akan direnovasi serta pedagang pun tidak diberi celah atau solusi untuk mencari lokasi baru. Kemudian kedua bahwa pedagang yang memakai tenda bantuan dari kementerian warna putih itu, akan ditarik oleh Koperasi Jaya PKL Bintan, karena itu milik pribadi koperasi yang dimaksud.

Ketika Koperasi bisa mengambil tindakan tegas seandainya, himbauan ini tidak diindahkan oleh pedagang yang berjualan di Pasar Barek Motor Kijang. Menurut pengurus koperasi Jaya PKL Bintan keluarga, “bahwa pasar ini akan direnovasi, namun belum tahu kapan dan siapa yang merenovasi pasar tersebut,” tutur pengurus Koperasi saat di lokasi pasar, Minggu, 16 Agustus 2020.

“Dengan tindakan pengurus Koperasi itu, maka pedagang menjadi resah dan tidak dapat berjualan lagi, karena surat tersebut sungguh tidak berprikemanusiaan sesama manusia,” ungkap Nasir yang mewakili pedagang ketika menyampaikan persoalan ini kepada sejumlah media dan LSM Galaksi kepri serta organisasi kewartawanan di Kijang, Senin 17 Agustus 2020.

Dan ketika media  dan LSM Galaksi kepri, mengkonfirmasi ke Dirut BUMD Bintan Susilawati, melalui pesan WhatsApp nya pada tanggal 17 Agustus 2020 dirinya tidak berani untuk membalasnya. Dengan kejadian ini, maka timbulah persoalan baru yaitu kedok Koperasi Jaya PKL Bintan yang berbau korupsi dan semua pengurusnya adalah satu keluarga kekuatan neptisme dan sistem dinasti. (KP).


Laporan : Aman


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *