NATUNA – Ketua Komisi I DPRD Natuna, Dardani, S.IP, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Natuna pada Selasa, 06 Mei 2025. Sidak ini mengungkap penyebab utama kekurangan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), yakni mekanisme pengajuan obat yang rumit dan tidak efisien, sehingga sering menyebabkan keterlambatan distribusi dan stok kosong.
Kata Dardani, saat sidak berlangsung kepala bagian gudang obat menjelaskan pengajuan obat harus melalui bagian gugang terlebih dahulu, kemudian bagian gudang mengajukan permohonan ke distributor. Namun, proses ini memakan waktu lama dan tidak jarang obat yang dibutuhkan tidak tersedia.
Menurut Dardani, dalam sidak tersebut pihaknya menemukan salah satu obat yang dibutuhkan untuk operasi pasien tidak tersedia karena distributor tidak memiliki stok obat tersebut. Meskipun pengajuan obat telah dilakukan, namun obat tidak kunjung datang.
Atas temuan itu, Komisi I DPRD Natuna memutuskan akan memanggil kembali pihak rumah sakit, termasuk direktur dan kepala bagian gudang, untuk diminta penjelasan lebih lanjut tentang kekurangan obat. Mereka berharap pihak rumah sakit dapat memberikan jawaban positif dan solusi mengatasi masalah kekurangan obat.
“Sidak tadi belum memuaskan, besok kami dari Komisi I DPRD Natuna akan memanggil pihak-pihak berkompeten untuk diminta keterangan secara lengkap beserta data termasuk direktur, dan bagian keuangan,” tegas Dardani kepada koranperbatasan.com, Selasa, 06 Mei 2025 malam.
Dardani memastikan sidak yang mereka lakukan merupakan langkah awal untuk mengetahui penyebab kekurangan obat di RSUD Natuna. Pihaknya akan terus memantau dan meminta penjelasan lebih lanjut memastikan masalah yang menjadi keluhan masyarakat selama ini dapat diatasi.
“Kami ingin jawaban yang lebih positif dan solusi mengatasi masalah kekurangan obat ini. Harapan kami agar tidak ada lagi pasian mengeluh kekurangan obat,” pungkasnya. (KP).
Laporan : Red