ANAMBAS (KP),- Sebanyak 40 ribu penyu (tukik) di Pulau Pahat Kabupaten Kepulauan Anambas, dilepasliarkan ke habitatnya semenjak dua tahun terakhir. Pulau Pahat adalah adalah satu kawasan konservasi penyu yang didukung oleh perusahaan migas yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas yakni Primier Oil.
Primer Oil telah memberikan sejumlah bantuan dan binaan kepada kelompok peduli penyu melalui program CSR perusahaan. Iman pengelola Pulau Pahat, mengatakan penyu merupakan salah satu biota laut langka dan termasuk hewan laut yag dilindungi oleh pemerintah. Oleh karena itu, hewan tersebut perlu untuk dijaga dari ancaman kepunahan. “Dari hasil penangkaran telur penyu semi alami ini, dua tahun terakhir, kami berhasil melepaskan lebih kurang 40 ribu tukik,” tuturnya. Sabtu, 13 Mei 2020.
Imam menyampaikan jika ada orang yang akan berkunjung di Pulau Pahat, kawasan konservasi penyu, pihaknya akan memberikan kesempatan untuk melihat penyu sedang bertelur. Kemudian melepaskan tukik ke habitatnya dan juga tersedia tenda yang bisa disewakan. Serta telah memiliki akses sinyal internet Telkomsel 4G.
“Jangan lupa bawa perlengakapan kebutuhan saat berada di Pulau Pahat. Yang penting kebutuhan air minum dan perlengkapan kamera untuk mengabadikan diri anda saat menikmati pesona indahnya pulau pahat,” pungkas Imam.
Pulau Pahat tidak jauh dari Kota Tarempa ibukota Kabupaten Kepulauan Anambas, Sekitar satu jam perjalanan menggunakan boat anda akan tiba disana. Disamping itu, bagian humas perusahaan Primier Oil, Abu Hanifah saat dilokasi menyebut, pihakya terus memberikan dukungan untuk program konservasi penyu di Pulau Pahat. “Selain pembinaan, kita juga membangun beberapa infrastruktur pendukung periwisata seperti, bangunan rumah tempat pengunjung beristirahat dan MCK,” sebutnya. (KP).
Laporan : Azmi Aneka Putra
Editor : Riduan