Natuna Alihkan Distribusi Minyak Tanah ke Kapal Besi Demi Keselamatan

Terbit: oleh -708 Dilihat
Plt. Kabag Perekonomian dan SDA Natuna, Agino Riko, S.Mn., M.A.P, latar belakang kapal BBM berlabuh di Pelabuhan Selat Lampa, Natuna.

Pemerintah Kabupaten Natuna berencana mengganti penggunaan kapal kayu dengan kapal besi untuk distribusi minyak tanah ke kecamatan-kecamatan. Langkah ini diambil guna meningkatkan keselamatan dan efisiensi distribusi BBM, sesuai standar keselamatan yang ditetapkan otoritas pelabuhan.

NATUNA – Pemerintah Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, berencana mengalihkan distribusi minyak tanah dari kapal kayu ke kapal besi. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi distribusi minyak tanah ke kecamatan-kecamatan di Kabupaten Natuna.

Menurut Plt. Kabag Perekonomian dan SDA Natuna, Agino Riko, S.Mn., M.A.P penggunaan kapal kayu sebagai alat pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) dinyatakan tidak sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan oleh Sabandar.

“Kami ingin memastikan bahwa distribusi minyak tanah ke kecamatan-kecamatan dapat dilakukan menggunakan kapal yang memenuhi standar dengan aman dan efisien,” kata Agino, kepada koranperbatasan.com melalui panggilan telepon, Rabu, 07 Mei 2025.

Pengalihan ke kapal besi ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan masyarakat. Namun, Agino Riko juga mengakui pengalihan ini akan memerlukan perhitungan anggaran yang lebih besar dan mungkin berdampak pada harga minyak tanah di masyarakat.

Kata Agino Riko saat ini Pemerintah Kabupaten Natuna masih melakukan penjajakan dengan pengusaha kapal besi untuk mengetahui kesiapan mereka dalam melayani distribusi minyak tanah ke kecamatan-kecamatan di Natuna.

“Kami sedang melakukan penjajakan dengan pengusaha kapal besi untuk mengetahui kesiapan mereka dalam melayani distribusi minyak tanah ke kecamatan-kecamatan,” kata Agino.

Agino Riko menegaskan Pemerintah Kabupaten Natuna memberikan toleransi untuk menggunakan kapal kayu pada bulan ini, namun pada bulan Juni nanti, diharapkan sudah menggunakan kapal besi.

“Memang Sabandar tidak merekomendasikan menggunakan kapal kayu, secara ketentuan sebetulnya tidak boleh harus kapal besi. Tapi karena ini kebutuhan masyarakat harus tetap jalan,” tagas Agino.

Lebih jauh Agino Riko menceritakan minyak tanah yang akan didistribusikan ke kecamatan-kecamatan sudah tersedia di Pertamina Ranai. Minyak tersebut di bawa oleh agen ke Pelabuhan Tanjung Bayan, kemudian didistribusikan ke setiap pangkalan yang ada di kecamatan-kecamatan.

“Selama ini agen menyalurkan ke pangkalan di kecamatan-kecamatan menggunakan kapal kayu. Untuk kapal besi kita belum tau berapa kesiapan anggarannya, memang berdampak kepada harga jual ke masyarakat nantinya,” pungkas Agino.

BACA JUGA: DPRD Natuna Dorong Pengiriman Minyak Tanah Gunakan Kapal Besi

Sebelum mengakhiri Agino Riko sempat mengungkapkan jumlah kebutuhan BBM jenis minyak tanah di setip pangkalan. Saat menggunakan kapal kayu harga jual minyak tanah di kecamatan terjauh seperti Serasan, Subi sekitar Rp4 ribu lebih. Harga tersebut bisa saja berubah jika sudah dialihkan ke kapal besi.

“Kecamatan Subi 7 KL (7000 Liter), Kecamatan Serasan 1. Pangkalan Jalal 9 KL (9000 Liter) 2. Pangkalan Dewi/Maryati 9 KL (9000 Liter) 3. Pangkalan CV. Wahana Mandiri / Pak Syaiful 8 KL (8000 Liter), total 26 KL (26.000 Liter),” papar Agino.

Sedangkan kebutuhan untuk pangkalan di wilayah Kecamatan Pulau Tiga 23 KL, Midai 19 KL, Sedanau 20 KL, Pulau Laut 8 KL, dan Kecamatan Seluan 4 KL.

“Ini adalah data jumlah quata BBM jenis minyak tanah perbulan yang kita dapatkan untuk wilayah yang transportasinya menggunakan jalur laut,” terang Agino.

Agino Riko memastkan dalam waktu dekat Pemerintah Kabupaten Natuna akan melakukan pertemuan dengan pengusaha kapal besi yang ada di Sedanau Kecamatan Bunguran Barat membahas lebih lanjut tentang pengalihan distribusi minyak tanah.

“Kami berharap pengalihan ke kapal besi dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi distribusi minyak tanah, serta tidak memberatkan masyarakat,” tutup Agino. (KP).


Laporan : Red


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *