Pembengkakan Jumlah Peserta? Event Bintan Triathlon Tembus Kalender Nasional

Terbit: oleh -35 Dilihat
Suasana-saat-berlangsungnya-lomba-renang-dalam-event-sport-tourism-internasional-Bintan-Triathlon-2018

Bintan, (KP), – Event sport tourism internasional Bintan Triathlon, yang dibuka oleh Bupati Kabupaten Bintan Provinsi Kepri, H. Apri Sujadi, S.Sos, Sabtu, (12/05) kemarin menuai kritikan. Pasalnya, Lagoi khususnya Nirwana Garden telah membuat gebrakan perlombaan bertarap internasional yaitu “Tri” lomba atau bahasa kerennya “Triathlon” dalam konfrensi pers di sampaikan jumlah peserta yang ikut mulai dari renang, lari dan sepeda menembus angka seribu lebih. “ Angka yang pantastis untuk di banggakan, “ terang Bupati Kabupaten Bintan, Apri Sujadi.

Karena Lagoi telah berhasil membuat gerakan olah raga bertarap internasional, Kementerian Pariwisata akhirnya, menetapkan event tersebut masuk dalam kalender nasional dan akan berlangsung setiap tahun. Sayangnya di lapangan, masyarakat Kabupaten Bintan, terlihat tidak begitu banyak, hal ini dikarenakan akses masuk ke arena tempat berlangsungnya lomba mendapat penjagaan ketat. “ Pemilik Nirwana Garden menjaga pintu masuknya terlalu ketat, makanya masyarakat tidak bisa masuk, “ ujar salah seorang pekerja di Lagoi kepada Koran Perbatasan.

Menurutnya, jika jumlah peserta yang mengikuti lomba sebagaimana disampaikan dalam konfrensi pers, kemungkinan besar ketersedian kamar hotel yang ada di Nirwana Garden tidak akan mampu menampung. “ Kalau memang pesertanya sampai seribu lebih, saya rasa kamar di Hotel Nirwana Garden ini pasti tak akan muat lah. Barang kali pesertanya tidak sampai seribu lebih, kalau ratusan mungkin ada lah, “ beber salah seorang pekerja, meminta agar wartawan koran ini, tidak menyebutkan namanya dalam penulisan berita.

Katanya, sejalan dengan itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan sebenarnya mampu membuat gawai olah raga bertarap internasional tersebut. “ Kalau cuma lomba renang, lari, dan kayuh sepeda, menurut saya Pemerintah Daerah, seperti Kabupaten Bintan, tentu lah dapat membuatnya. Cuma itu tadi, masih alasan klasik, katanya anggaran devisit, tidak berkesudahan. Nah, makanya kegiatan apa-pun yang telah di ajukan, selalu di tolak oleh pengambil kebijakan, “ tutupnya tersenyum. (Ambox).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *