TANGGAMUS (KP),- Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, SE MM resmi dikukuhkan sebagai Bunda Literasi Periode 2020-2023 sekaligus pencanangan Kabupaten Literasi, Senin, 20 Januari 2020. Prosesi pelantikan dilakukan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Drs. Muhammad Syarif Bando, MM di Aula Gedung Serbaguna (GSG) Islamic Center Kotaagung.
Pengukuhan Hj. Dewi Handajani, SE, MM sebagai Bunda Literasi berdasarkan Surat Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor : B.56/34/08/2020, Tanggal 13 Januari 2020 dan Pencanangan Kabupaten Tanggamus sebagai Kabupaten Literasi.
Turut hadir Wabup Tanggamus, Hi. AM Syafii, S.Ag, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Ir. Verynia, Kadis Perpustakaan Tanggamus, Gigih Rudiansyah, SE, Dandim 0424, Letkol Inf Arman Aris Sallo, Kapolres Tanggamus, AKBP Hesmu Baroto SIK, Ketua DPRD, Heri Agus Setiawan, S.Sos, Ketua Pengadilan Agama, Drs. H. Asrori, SH, MH, Staf Ahli Bupati, para Asisten, Ketua TP PKK Tanggamus, Hj. Sri Nilawati Syafi’i, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat se-Kabupaten Tanggamus dan 1000 siswa-siswi SD, SMP, SMA dan Mahasiswa.
Dalam sambutannya Bupati Tanggamus, Hj. Dewi Handajani menyampaikan, dalam rangka kegiatan pengukuhan Bunda Literasi Kabupaten Tanggamus sekaligus juga dengan pencanangan Kabupaten Tanggamus sebagai Kabupaten Literasi. Dirinya atas nama Bunda Literasi Kabupaten Tanggamus yang baru saja dikukuhkan dan sebagai Bupati Tanggamus mengucapkan terima kasih atas keterlibatan dan kerja sama luar biasa dari seluruh pihak.
Sehingga kegiatan dapat terlaksanakan dengan baik. Mudah-mudahan tidak hanya sekedar menjadi kegiatan seremonial, tetapi betul-betul menginspirasi dan memotivasi sebagaimana yang menjadi Visi dan Misi Tanggamus menjadi Kabupaten Literasi.
“Dengan dikukuhkannya Bunda Literasi akan dapat betul-betul terimplementasikan dengan baik di Kabupaten Tanggamus, serta memberikan manfaat yang banyak untuk masyarakat Kabupaten Tanggamus. Seperti diketahui bersama sebetulnya kegiatan ataupun gerakan literasi ini merupakan suatu hal yang dilaksanakan beberapa tahun lalu, bahkan Kabupaten Tanggamus pun pernah berprestasi untuk tingkat nasional. Namun dengan kemajuan teknologi yang ada minat membaca secara langsung dari buku sekarang ini ada pergeseran,” tuturnya.
Dimana internet kata Hj. Dewi Handajani sudah semakin mewabah kemana-mana juga budaya untuk membaca langsung dari buku cetak, sudah sedikit berkurang diminati. Hal inilah yang menyemangati dirinya agar Kabupaten Tanggamus betul-betul berlari dalam mengejar ketertinggalan. Karena ia meyakini bahwa membaca ebook ataupun elektronik dengan membaca buku langsung dari sumbernya seperti buku cetak tentu akan memberikan hasil yang berbeda.
“Budaya yang ditinggalkan oleh masyarakat ini perlu ditingkatkan kembali untuk dihidupkan kembali dan menjadi budaya dalam keseharian masyarakat Kabupaten Tanggamus khususnya. Karena kita sadari semua bahwa ketika kita membaca dari gadget, laptop atau apapun itu tentu rasanya tidak akan seutuh kita mengikuti alur dan ide-ide pemikiran penulis dibandingkan apabila kita membaca langsung dari buku cetaknya atas dasar inilah kami berkomitmen untuk menumbuh kembangkan kembali,” terangnya.
Kata Hj. Dewi Handajani demi menghidupkan kembali minat baca secara langsung dari buku, khususnya untuk anak-anak generasi penerus. Pemkab akan mendorong anak-anak kedepan tidak hanya sebagai pembaca, tetapi juga termotivasi sehingga akan lahir penulis-penulis yang memiliki ide-ide diberbagai macam sektor seperti pembangunan, pertanian, pendidikan dan kesehatan. Karena kemajuan apapun tidak akan optimal apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan handal, sebagai salah satu upaya yang dilakukan adalah harus memiliki budaya gemar membaca.
Dan untuk menunjang hal ini, lanjut Hj. Dewi Handajani perlu dipersiapkan baik sarana, prasarana maupun fasilitas termasuk juga harus adanya ketersediaan bahan bacaan yang mencukupi kami, dan akan mengajak kepada OPD menggerakkan seluruh ASN untuk memiliki gerakan Satu ASN Minimal menyumbangkan satu buku, ini nantinya akan diperkenalkan kepada masyarakat sehingga harapan yang diinginkan agar masyarakat Kabupaten Tanggamus menjadi keluarga yang literasi, sekolah literasi hingga berujung pada masyarakat terliterasi.
Selanjutnya, untuk menjadikan Kabupaten Tanggamus sebagai Kabupaten Literasi tentunya harus mendapatkan support dan juga dukungan dari seluruh pihak termasuk juga dari pemerintah pusat.
“Untuk itu kami memohon kepada pemerintah pusat agar dapat pembangunan gedung perpustakaan di Kabupaten Tanggamus, serta berkaitan dengan lokasi atau kondisi geografis Kabupaten Tanggamus ini masih terdapat Pekon yang akses untuk menuju kesana harus menggunakan transportasi laut agar juga dapat diadakan perpustakaan keliling yang menggunakan transportasi laut ini akan bermanfaat besar untuk masyarakat Kabupaten Tanggamus,” imbuhnya.
“Kami berharap mudah-mudahan momentum ini dapat menjadi penyemangat bagi kita semuanya agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul yang berkualitas, berawal dari bagaimana kita meningkatkan minat baca masyarakat termasuk minat baca anak-anak,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Bunda Literasi sekaligus Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Ir. Verynia mengatakan, turut memberikan apresiasi kepada Kabupaten Tanggamus yang berinisiatif untuk melaksanakan kegiatan. Karena belum semua Kabupaten di Provinsi Lampung melaksanakan kegiatan pencanangan, Kabupaten Tanggamus sebagai Kabupaten Literasi tahun 2020 merupakan moment yang sangat strategis dalam mendukung minat masyarakat memperluas wawasan dan pengetahuan dengan membaca.
Hal ini dikarenakan dengan membaca dapat meningkatkan kreativitas kepercayaan diri membuka diri terhadap ide dan informasi serta dapat mengembangkan kemampuan dan bakat. “Kabupaten Tanggamus sebagai Kabupaten Literasi dan Ibu Dewi Handayani sebagai Bunda Literasi, kami mengucapkan selamat dan semoga amanah dalam melaksanakan tugasnya. Diharapkan dengan peningkatan budaya baca diseluruh lapisan masyarakat saat ini menjadi hal yang tidak asing bagi berbagai kalangan dan menjadi hal yang sangat penting untuk pendidikan sepanjang hayat,” jelasnya.
Kata Verynia literasi masyarakat dengan kualitas hidup dan kemajuan bangsa mengantarkan Indonesia menjadi negara yang merdeka dan bermartabat adalah merupakan peran dari orang-orang yang sangat baik mereka adalah para pembaca buku dan menuangkan pemikiran-pemikirannya, dengan kebiasaan membaca yang dilakukan sejak dini dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, karena tidak ada satupun negara maju sepanjang sejarah peradaban yang masyarakatnya tidak menyediakan berbagai informasi dan sumber daya yang berkualitas, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi informasi khususnya dalam menghadapi bonus demografi masyarakat Indonesia akan menguasai pasar ASEAN.
Tetapi untuk mendukung semuanya, membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan untuk mensukseskan gerakan literasi di Provinsi Lampung, ia pun membutuhkan sinergitas dari berbagai macam komponen untuk mewujudkan provinsi Lampung yang masyarakatnya gemar membaca, dan sebagai bentuk dukungan program akan menjadi simbol atau kegemaran membaca literasi peningkatan kunjungan akses informasi wilayah masing-masing memiliki komitmen tinggi dan aktif melakukan kegiatan dalam meningkatkan gerakan pemberdayaan membaca, atau pengembangan kebudayaan perpustakaan.
“Efek dari program ini sangat besar dan berpengaruh pada kehidupan sehari-hari, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dihasilkan yang paling mudah adalah melalui gerakan Literasi seperti yang dilakukan di Kabupaten Tanggamus. Sebagai Kabupaten Literasi sangat antusias dan memiliki kesadaran akan pentingnya budaya literasi dengan memanfaatkan fasilitas sebagai bahan belajar sepanjang hayat serta pengembangan minat baca masyarakat agar menjadi manusia yang memiliki sumber daya manusia yang unggul, handal dan lebih baik,”ucap Verynia.
Sementara Kepala Perpustakaan RI, Drs. Muhammad Syarif Bando, MM saat di wawancarai awak media mengungkapkan, bahwa ini merupakan kegiatan diluar Pulau Jawa pertama di tahun 2020, dan atas nama pemerintah pusat ia pun mengapresiasi komitmen dari pada Bupati Tanggamus dan Provinsi Lampung. Sesuai dengan sambutan Bunda Literasi Lampung serta dukungan dari Gubernur Lampung yang baru untuk memberikan dukungan penuh kepada literasi dan Kabupaten Pencangan Literasi.
“Terus adanya permintaan dukungan dari Bupati Tanggamus tadi, tahun 2019 perpustakaan nasional telah meminta kepada pusat untuk membangun perpustakaan di daerah. Namun sesuai persyaratannya mulai dari hibah tanah, desain gambar. Dibangunnya perpustakaan ini dapat mengarahkan kepada menciptakan icon peradaban suatu daerah dengan adanya perpustakaan adalah sebuah artefak dan bukti otentik yang akan diciptakan di seluruh nusantara,” tutupnya. (KP).
Laporan : Arzal