NATUNA (KP),- Sampaikan aspirasi masyarakat terkait penolakan observasi WNI dari Wuhan di Kabupaten Natuna, Bupati Kabupaten Natuna, Drs. H. Abdul Hamid Rizal, M.Si didampingi Wakil Bupati Natuna, Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti, Ketua DPRD Natuna, Andes Putra dan beberapa tokoh dari Kelompok Nelayan, Akademisi dan Pemuda Natuna menyampaikan berbagai tuntutan ke Pemerintah Pusat.
Adapun berbagai kegiatan yang dilakukan oleh rombongan tersebut diantaranya menemui Menko Polhukam RI, Mahfud MD di ruang kerjanya, didampingi Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Setelah mengadakan pertemuan, Mahfud MD beserta Bupati Natuna dan peserta rapat menggelar Konferensi Pers, di Gedung Kemenko Polhukam Jakarta, Selasa (04/02).
Dalam kesempatan tersebut, Mahfud MD menerangkan bahwa keputusan untuk menjadikan Natuna sebagai daerah observasi WNI dari Wuhan merupakan keputusan cepat yang diambil oleh Pemerintah Pusat setelah mendapatkan isyarat dari Pemerintah China untuk mengevakuasi WNI, mengingat lokasi yang dipakai adalah fasilitas militer yang dirasa tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.
Memang diakui terjadi miskomunikasi informasi antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, terutama terkait keterbukaan informasi dan sosialisasi yang menimbulkan penolakan dari masyarakat. Namun Mahfud MD meyakinkan bahwa seluruh WNI yang diobservasi dalam kondisi sehat, dan Menteri Kesehatan akan menjadi jaminan paling terdepan atas nama negara untuk menghilangkan keresahan masyarakat yang terjadi saat ini.
Dalam rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Natuna selama di Jakarta kali ini, rombongan juga bertemu dengan Anggota Komisi IX DPR RI. Selain itu, perwakilan Pemerintah Kabupaten Natuna juga diundang sebagai panelis pada acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang tayang di salah satu Stasiun Televisi Nasional (TV One), diantaranya Wakil Bupati Natuna, Tokoh Pemuda dan Kelompok Nelayan.
Namun Bupati Natuna berhalangan hadir karena dalam waktu yang sama beliau diundang ke Stasiun TV CNN untuk menghadiri wawancara khusus. Seluruh rombongan, baik yang hadir di ILC maupun wawancara khusus di CNN, terus menyuarakan tuntutan masyarakat Natuna. (KP).
Kontributor : Humas Natuna