TANJUNGPINANG (KP),- Pemerintah Kota Tanjungpinang diwakili Kepala Dinas Kesehatan Rustam, menghadiri Grand Opening Apotek Kimia Farma Pemuda Gurindam dan TCC, Kamis 20 Februari 2020.
Apotek yang berada di Jalan Dipanjaitan KM 9 No 15 ini, adalah Apotek yang ke 12 di bawah Kimia Farma unit Tanjungpinang. Sebelumnya juga telahpun ada di 4 pulau, yaitu Tanjungpinang ada 12 unit, Karimun ada 4 unit, Bintan 2 unit, dan Dabo Singkep 1 unit.
Kadinkes Kota Tanjungpinang dalam sambutannya mengatakan, dengan dibukanya apotek baru ini tentunya akan menyediakan pilihan kepada masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kefarmasian yang lebih baik. Dan mengharapkan Kimia Farma bisa membantu masyarakat dengan memberikan harga yang kompetitif, sehingga masyarakat tidak merasa diberatkan.
“Jangan ambil margin terlalu tinggi, diharapkan Kimia Farma bisa membantu masyarakat dengan memberikan harga yang kompetitif, yang Kimia Farma tidak rugi dan dimasyarakat tidak memberatkan,” ujarnya.
Rustam tidak membantah ada apotik yang menerapkan harga terlalu tinggi, sehingga masyarakat sering bertanya. “Sesekali ada, namun saya sampaikan, HET mungkin sudah berubah, sementara dikemasan belum berubah, jadi masyarakat kadang bertanya, kok lebih tinggi gitu” terang Rustam.
Ditempat yang sama usai peresmian, Deni Aminunsyah S.farm.,Apt. Kepala Unit Bisnis Kimia Farma Tanjungpinang, kepada koranperbatasan.com mengatakan, Kimia Farma menjaga harga tetap kompetitif. Memang yang didistributor ada kenaikan harga, tapi dikemasan untuk HET itu belum berubah dan hal ini lah yang perlu diketahui oleh masyarakat.
“Kita dalam hal ini tetap menjaga harga yang kompetitif, memang ada harga yang sudah disampaikan oleh distributor ada kenaikan harga, tapi dikemasan untuk HET belum berubah. Sehingga hal itu yang kita terkadang, harus menginformasikan ke pasien,” terang Deni.
“Kimia Farma mempunyai keunggulan dari peran apotekernya, peran itulah yang kita unggulkan, sehingga semua Apotik Kimia Farma akan ada konsultasi langsung dari apoteker, yaitu cara penggunaan obat, dan kapan obat itu sebaiknya dimimum,” tutup Deni. (KP).
Pewarta : Effendi Abidin