NATUNA (KP),- Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) Kabupaten Natuna, H. Ilham Kauli, S.Sos, M.Si mengatakan tingkat pelayanan terhadap tertib administrasi kependudukan (admiduk) di masa pandemi Covid-19 meningkat.
Peningkatan terjadi dikarenakan beberapa sebab, diantaranya memenuhi kebutuhan bagi anak-anak untuk bisa mengenyam pendidikan di bangku sekolah dan persyaratan bagi masyarakat penerima bantuan terdampak Covid-19.
“Sejauh ini pelayanan kita bejalan seperti biasa. Bahkan tingkat pelayanan ini semakin meningkat. Karena kebutuhan masyarakat disamping untuk penerimaan Bantuan Langsung Tunai (BLT) juga untuk keperluan anak-anak masuk sekolah,” kata Ilham Kauli, kepada koranperbatasan.com di ruang dinasnya, Senin 22 Juni 2020.
Menurut Ilham Kauli, Disdukcapil Natuna telah menyiapkan beberapa metode pelayanan sebelum memasuki normal baru. “Pelayanan sebelum menuju new normal, kita gunakan dua metode pendekatan pelayanan. Pertama pelayanan tatap muka, kita batasi mulai dari jam 08.00 – 11.00 Wib. Kemudian di atas jam 11.00 – 13.00 Wib, kita menerima pelayanan secara online,” ujarnya.
Berbagai metode pelayanan tersebut, kata Ilham Kauli, dilakukan mengikuti anjuran pemerintah tentang protokol kesehatan. “Kita menyediakan pelayanan secara online dari jam 13.00 – 15.00 Wib. Kita juga melayani tatap muka secara daring. Artinya dengan adanya Pandemi Covid-19 ini, kita mengedepankan protokol kesehatan,” terangnya.
Pertama, lanjut Ilham Kauli, sebelum masyarakat memasuki ruang pelayanan, terlebih dahulu dihimbau menggunakan masker. “Kemudian mereka diminta mencuci tangan, karena tempatnya sudah kami sediakan. Setelah itu, kita melakukan pengecekan suhu tubuh. Apabila suhu tubuhnya tinggi, di atas 37 derajat, maka mereka kita minta untuk menunda dan segera melakukan pemeriksaan kesehatan. Tapi berkas yang mereka ajukan tetap kita terima dulu,” jelasnya.
Disaat memberikan pelayanan pihaknya mengedepankan protokol jaga jarak. “Tadi kursinya panjang, sekarang kursi itu, kita kasih jarak. Kita juga gunakan durasi. Kalau pelayanan tidak selesai atau terkendala, kita minta mereka mengisikan alamat atau tempat tinggalnya, nanti kita antar. Karena kita punya beberapa inovasi pelayanan seperti STMJ (Selama Tiga Puluh Menit Jadi). Jika lebih dari satu jam, masyarakat kita minta meninggalkan alamat,” tuturnya.
Sebagai Kadisdukcapil Natuna, Ilham Kauli, mendukung rasionalisasi anggaran untuk penanganan Covid-19. “Rasionisasi ini kebijakan dari pemerintah pusat. Jadi pemerintah daerah mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah pusat tersebut. Tugas kita bagaimana mengoptimalkan anggaran yang ada,” imbuhnya.
Mengedepakan kualitas pelayanan, kata Ilham Kauli menjadi salah satu contoh mengoptimalkan anggaran. “Misalnya, walaupun di tengah pademi, kami tetap berupaya memberi pelayanan. Kami menghimbau dengan cara mengirimkan spaduk di kecamatan seperti Midai, Suak Midai, Bunguran Barat dan lain-lainnya. Pada spanduk itu, kami beritahukan bahwa pelayanan bisa secara daring. Artinya informasi tetap tersampaikan. Jadi meski anggaran dirasionalisasi kami tetap memaksimalkan kerja dengan teknologi yang ada,” paparnya.
Terkait pelayanan itu, Ilham Kauli menyebutkan jauh-jauh hari pihaknya telah memberitahukan hal tersebut melalui berbagai media massa. “Seperti untuk penyandang disabilitas orang tua jompo itu, menjadi perhatian kita. Jauh sebelumnya sudah kami sosialisasikan melalui RRI dan media lainnya. Bahwa kami tetap melayani masyarakat walaupun di masa pandemi. Cuma kami himbau masyarakat mengkedepankan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Kedepan Ilham Kauli berharap melalui berbagai inovasi yang mereka ciptakan dapat mempermudah dan mempercepat pelayanan admiduk. “Dengan berbagai inovasi menggunkan teknologi yang ada saat ini, mudah-mudahan pelayanan kedepan bisa meningkat dan berjalan dengan baik,” tutupnya. (KP).
Laporan : Riduan / Suryanti