Siape Die? Mengenal Sosok Maya Kartini

Terbit: oleh -78 Dilihat
Maya-Kartini

NAMANYA, memang tidak seberapa dikenal. Baik di serantauan Kabupaten Natuna, maupun di Provinsi Kepri. Apalagi di semenanjung nusantara. Karena dia adalah rakyat biasa, yang tidak pernah tersentuh oleh tinta emas sejarah. Dia adalah Maya Kartini, perempuan kreatif berjiwa bangsawan.

Maya-Kartini-dan-kelurga-tercinta-poto-bersama

Sejak kecil Maya Kartini dikenal sosok, cinta akan perdamaian. Dia anti pertikaian, dan tidak suka permusuhan. Dia selalu mengalah dalam segala urusan. Bahkan selalu merendahkan dirinya dalam segala tindakan. Karena itu, dia menjadi panutan oleh rekan seperjuangan. Dibangku sekolah, Maya Kartini kecil yang tampak lucu, dan mudah tersenyum ini, dinilai senang bergaul. Maya Kartini tidak pernah memilih siapapun orang yang hendak berteman dengannya.

Perempuan yang lahir pada tanggal 6 Nopember 1987 ini, adalah putri dari wanita cantik bernama Hasmawati. Buah percintaan dengan seorag lelaki gagah bernama Yusrizal Usman. Maya Kartini sendiri, lahir di sebuah dusun terpencil, bernama Subi. Saat ini sudah menjadi kacamatan, masuk dalam wilayah Kabupaten Natuna Provinsi Kepri.

Maya-Kartini-dan-Iskandar-suami-tercinta

Maya Kartini kecil menjalani pendidikan dasarnya di SD Negeri 001 Subi, selesai tahun 2001. Lalu melanjutkan pendidikan menengah pertamanya di SMP Negeri 001 Subi, selesai tahun 2004. Anak kampung yang memiliki hoby menyanyi, dan berolah raga ini, kemudian hijrah ke Kalimantan Barat, lalu melanjutkan pendidikan menengah atasnya di SLTA Pontianak, selesai tahun 2008.

Perempuan cantik, yang mengagumi sosok RA Kartini ini, adalah ibu dari M. Salman Al Farisi, dan M. Sabran Al Ghazali. Dia adalah istri dari lelaki bernama Iskandar. Dalam menjalani kehidupan, perempuan yang menyandang status sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) ini, terbilang sabar. Karena memiliki motto hidup, “ aku bisa berbuat sesuatu bukan karena harta banyak, tetapi karena jiwa ragaku kuat, “ katanya singkat.

M.-Salman-Al-Farisi-dan-M.-Sabran-Al-Ghazali-anak-Maya-Kartini

Maya Kartini, yang akrab disapa Maya oleh rekan-rekan sebayanya, berpesan kepada generasi hari ini agar bisa menuntut ilmu sampai ke negeri bambu. Sedangkan upaya menempuh kesuksesan Maya mengajak kepada setiap insan untuk selalu berupaya berbuat baik antar sesama mahluk ciptaan tuhan. Sebagai ibu, Maya berupaya mencurahkan kasih sayang sepenuh hati, kepada anak-anaknya, agar kelak menjadi generasi yang baik. “ Saya berupaya memberi pendidikan agama kepada keluarga, supaya terwujudnya ahlak mulia, “ imbuh Maya.

Wanita yang mengaku memiliki berat badan sekitar 64 kilo, dan tinggi 154 ini, berharap daerah tumpah darahnya bisa cepat berkembang, serta memiliki perubahan secara nyata. “ Memang harus ada perubahan pola fikir. Saat ini pemimpin cerdas sangat dibutuhkan di Natuna. Karena maju mundurnya suatu daerah, tergantung kualitas pemimpinnya, “ cetus Maya mencubit.

Kepada koranperbatasan.com, Maya mengaku memiliki pengalaman menarik sepanjang perjalanan hidupnya, ketika pertama kali di panggil dengan sebutan emak (ibu) oleh kedua putranya. Disaat itu, Maya mulai merasa menjadi dirinya sendiri, dalam meraih keberhasilan. “ Saya sebenarnya ingin mewujudkan terciptanya masyarakat berpola fikir cerdas, dan berahlak mulia. Karena kita membutuhkan prilaku demikian, dalam membangun negeri ini, “ celoteh Maya.

Diam-diam perempuan berwajah manis, yang murah senyum ini menyebut dirinya, akan tampil mengikuti gawai Pemilihan Umum (Pemilu) serentak pada tahun 2019 mendatang. Saat ini, sudah resmi mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif. “ Jadilah pemilih yang cerdas, “ canda Maya tersenyum. (Amran).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *