EKOSISTEM mangrove merupakan habitat yang produktif dan dapat mendukung perikanan pesisir seperti udang dan ikan, dan memiliki keanekaragaman jenis biota yang tinggi. Keanekaragaman biota tersebut meliputi fauna arboreal, terestrial, semi-akuatik, moluska, krustasea, ikan dan fauna akuatik lainnya.
Hal ini menjadikan mangrove sebagai habitat yang sangat baik untuk menopang pertumbuhan dan reproduksi untuk pelestarian jenis dalam ekosistem. Selain itu juga merupakan tempat mencari makan (feeding ground), tempat memijah (spawning ground) serta merupakan daerah asuhan (nursery ground) bagi berbagai biota laut yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove itu sendiri.
Salah satunya hewan yang berasosiasi dengan ekosistem mangrove itu sendiri yaitu kepiting. Kepiting memainkan peranan yang sangat penting dalam ekosistem mangrove berkaitan dengan aktivitasnya seperti meliang dan mencari makan. Kepiting berperan dalam memindahkan sejumlah besar sedimen dan merubah karakteristik sedimen, merubah komposisi mikroflora sedimen, mempengaruhi penambahan air dan kandungan bahan organik dalam sedimen serta berperan dalam siklus nutrien dan aliran energy.
Dilansir dari sebuah jurnal yang telah melakukan penelitian di perairan Lingga Utara “berdasarkan hasil pengamatan di 10 lokasi, ditemukan 19 jenis kepiting yang termasuk dalam enam suku. Suku Sesarmidae memiliki sebaran yang relatif lebih luas dan dijumpai hampir disemua stasiun pengamatan, khususnya dari jenis Clistocoeloma sp1 yang ditemukan hampir di setiap stasiun pengamatan.
Sebaran kepiting di setiap stasiun menunjukkan kemerataan yang relatif sama dan meskipun berbeda tapi tidak terlalu signifikan. Terdapat adanya preferensi habitat (pemilihan habitat) berdasarkan faktor lingkungan seperti substrat tanah yang sangat berpengaruh terhadap jumlah dan jenis kepiting yang hidup didalamnya.”(Widyastuti, 2016).
Dengan adanya hasil penelitian yang menunjukan adanya kesetimbangan terhadap kehidupan ekosistem mangrove dan juga beragamnya spesies kepiting yang di jumpai, maka sebagai masyarakat yang sudah mengetahui hal tersebut alangkah baiknya untuk enjaga ekosistem mangrove demi terjaganya kesetimbangan terhadap makhluk hidup dan biota lainnya yang membutuhkan ekosistem mangrove untuk melancarkan kehidupannya.
Semoga bacaan ini berguna bagi para pembaca, mari kita lestarikan mangrove bersama-sama. Lestarikan mangrove menyelamatkan biota lainnya. Terimakasih. Widyastuti, E. (2016). Keanekaragaman Kepiting Pada Ekosistem Mangrove Crabs Diversity At Mangrove Ecosystem in Lingga Waters and Adjacent Area , Riau Islands. Zoo Indonesia, 25(1), 22–32.
DATA DIRI PENULIS
- Nama : Dwi Putri Novajrati Ningsih
- Mahasiswa Ilmu Kelautan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikan
- Universitas Maritim Raja Ali Haji