Hampir Tersengat Lalu Melapor, TRC BPB Damkar Natuna Bertindak

Terbit: oleh -33 Dilihat
Anggota TRC BPB Damkar Natuna saat melakukan evakuasi sarang tawon vespa

NATUNA – Guru SMP Negeri 1 Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Senin, 27 September 2021, hampir di serang tawon jenis vespa.

Atas kejadian itu, Kepala Sekolah (Kepsek) SMP N 1 Bunguran Timur melalui Plt. Camat Bunguran Timur melaporkan ke Tim Reaksi Cepat (TRC) Bidang Penanggulangan Bencana (BPB) Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Natuna, untuk melakukan evakuasi.

“Mendapat laporan keberadaan Sarang Tawon, TRC BPB secepatnya bergerak ke lokasi,” sebut Kepala Sesi Kedaruratan, Logistik, Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Bidang Penanggulangan Bencana, Elkadar Lismana, SAP, M.Si, kepada koranperbatasan.com.

Kata Elkadar, tahap awal sebelum operasi, terlebih dahulu dilakukan survey ke lokasi untuk memastikan kebenaran laporan yang diterima. Setalah laporan itu terpantau benar adanya, maka selanjutnya memetakan dan menentukan strategi agar para guru maupun murid SMP N 1 Bunguran Timur tidak disengat oleh tawon.

Menurut Elkadar, apabila tidak secepatnya dievakuasi, dikhawatirkan ketika jam istirahat para guru maupun murid yang sedang berada di halaman sekolah tersengat.

“Takutnya, salah satu anak-anak yang sedang lewat sedikit usil, melempari sarang tawon yang berada di pohon setinggi sekitar lima meter tersebut menggunakan batu kerikil. Sehingga tawon yang  berada didalamnya terusik dan menyerang bahkan mengejar hingga keruang  sekolah, bisa naas terkena sengatan tawon,” katanya.

Elkadar menerangkan, apabila terkena sengatan tawon, gejala awal bisa mengalami mual, keringat dingin, pusing dan sesak napas. Diharapkan segera ke klinik kesehatan, Puskesmas terdekat atau ke RSUD Natuna.

“Agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan atau gejalanya lebih membahayakan lagi, bisa sampai meninggal dunia,” pungkasnya.

Elkadar menuturkan, antisipasi tidak terjadi lagi adanya sarang tawon, diharapkan pihak sekolah maupun kecamatan melaksanakan gotong royong dilingkungan sekolah dan pemukiman masyarakat. Serta selalu membersihkan perkarangan rumah dan melakukan pengasapan, supaya tidak membahayakan lingkungan sekitarnya.

“Semoga dengan tindakan antisipasi tersebut, sarang tawon tidak hinggap atau bersarang di sekitar sekolah dan rumah. Selain itu  juga diharapkan pihak sekolah dan pihak kecamatan memberikan pemahaman kepada para guru dan masyarakat untuk selalu waspada terhadap keberadaan sarang tawon,” cetusnya.

Usai mengevakuasi sarang tawon di SMP N 1 Bunguran Timur, TRC BPB Damkar Natuna bergerak menuju ke pemungkiman rumah warga RT 03 RW 01, Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut, melakukan operasi evakuasi sarang tawon berikutnya.

“Kepada masyarakat, jika ada sarang towon diharapkan untuk segera dilaporkan dan jauhkan dari anak-anak,” tutupnya. (KP).


Laporan : Johan


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *