Belum Terjangkau Sinyal, Kades Kadur Harap Perhatian Kominfo Natuna

Terbit: oleh -75 Dilihat
Kepala Desa Kadur, Said Muhamad.

NATUNA – Seiring perkembangan zaman dan teknologi, koneksi jaringan dari operator penyedia layanan seluler menjadi kebutuhan masyarakat. Sebab masyarakat umumnya sudah memiliki dan mengandalkan telepon genggam untuk komunikasi baik jarak dekat maupun jauh. Bahkan sebagian besar dari telepon genggam untuk kepentingan komunikasi itu, sudah menggunakan perangkat dan aplikasi yang butuh dukungan akses internet berkecepatan tinggi.

Namun di Desa Kadur, Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau hingga saat ini belum terjangkau sinyal seluler maupun jaringan data seluler untuk dapat mengakses internet. Jika pun ada, hanya bisa diperoleh di beberapa titik lokasi dengan daya pancar sinyal lemah dan tidak stabil.

“Cari-cari lah dimana dapat sinyal, seperti ke bukit. Itupun lemah pak, kita kadang terasa malas,” ungkap Kepala Desa Kadur, Said Muhamad kepada koranperbatasan.com melalui pesan WhatsApp, Rabu 22 Juni 2022.

Menurut Said, kondisi demikian membuat masyarakat dan pemerintah desa setempat mengalami kesulitan dalam hal kepentingan komunikasi maupun lainnya.

“Sangat susah pak, zaman sekarang ini kita bisnis aja pakai sinyal. Apa lagi kantor sistem apikasi semua, seperti meeting zoom,” ujarnya.

Kata Said, kesulitan itu semakin dirasakan oleh pemerintah desa setempat karena saat ini penggunaan jaringan wifi di kantor desa pun terkendala.

“Wifi rusak dalam semingu ini pak, makanya semakin susah. Saat ini lagi menunggu tim teknisi turun ke desa untuk memperbaiki,” katanya.

Said mengaku, sudah berupaya mengusulkan kebutuhan akan sinyal seluler itu melalui musrenbang tingkat kecamatan.

“Sudah berulang kali pak disampaikan dalam musrenbangcam. Malah pernah menyurati dinas kominfo, sudah tidak mengerti lagi lah,” cetusnya.

Ia berharap adanya perhatian khusus dari dinas terkait terhadap persoalan yang terjadi di Desa Kadur.

“Terutama dinas terkait, perhatikan desa yang belum medapat sinyal seperti Desa Kadur. Dapat dipercepat pembagunan Base Transceiver Station (BTS) Telkomsel,” harapnya. (KP).


Laporan : Johan


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *