BUTON TENGAH – Pemerintah Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) kembali melaksanakan kalibrasi alat kesehatan (alkes) tahun 2024 di seluruh pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) se-Kabupaten Buton Buton Tengah.
Adapun kalibrasi Alkes ini yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan 14 Pukesmas tersebar di 7 (tujuh) kecamatan diantara Pukesmas Gu, Rahia, Wadiabero, Lakudo, Wamolo, Onewaara, Mawasangka, Wakambangura, Kanapa-napa, Maswasangka Tengah, Watorumbe Bata, Sangia Wambulu, Mawasangka Timur dan Pukesmas Talaga.
Kegiatan kalibrasi alkes ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan tiap tahun oleh Dinas Kabupaten Buton Tengah untuk memastikan seluruh peralatan medis berfungsi terjamin akurasinya dengan baik dan akurat dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat Buton Tengah.
“Tujuan kalibrasi alkes secara rutin ini untuk memastikan bahwa alat-alat yang digunakan para tenaga medis kesehatan diseluruh pukesmas terjamin fungsi akurasinya dalam memberikan pelayanan kepada pasien,” ucap Kepala Dinas Kesehatan Buteng saat di konfirmasi awak media tentang pelaksanaan kalibrasi, Senin, 25 November 2024.
Lebih lanjut, Kasman menjelaskan bahwa pelaksanaan kalibrasi alat kesehatan sangat penting untuk mendukung kualitas pelayanan kesehatan serta memastikan efektivitas diagnosis dan perawatan pasien sesuai standar keselamatan yang ketat dalam pelayanan kesehatan
“Pelayanan kesehatan di Buton Tengah ini terdiri dari RSUD dan 14 Pukesmas, sehingga kami ingin pastikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat didukung dengan peralatan medis yang aman, bermutu dan layak pakai serta dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Kasman.
Pelaksanaan kalibrasi di tahunan di seluruh Puskesmas, lanjut Kasman, Dinas Kesehatan Buteng melibatkan tim dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan Makassar (BPFK Makassar) sejak tahun 2019, melakukan pengujian atau kalibrasi alkes dengan peralatan akurat yang mereka miliki.
“Jadi kalibrasi yang kami lakukan seluruh Pukesmas bekerja sama dengan tim BPFK Makassar. Mereka ini merupakan tim bekerja profesional dan berpengalaman ahli dalam bidangnya melakukan pengujian alat kesehatan apakah masi layak sesuai standar atau tidak,” ujarnya.
“Jika dalam pengujian alkes masi akurat sesuai dengan standar yang ditetapkan, meskipun barang lama sepanjang masih dijaminkan akurasinya tetap digunakan,” sambungnya.
Terakhir ia menyampaikan kalibrasi melibatkan oleh tim BPFK Makassar ini akan dilaksanakan secara bertahap di setiap Puskesmas. Selain pemeriksaan alat kesehatan, tim BPFK Makasar juga memberi pelatihan bagi tenaga kesehatan Pukesmas mengenai cara penggunaan dan pemeliharaan alat.
“Dengan dilakukan kalibrasi seluruh alkes di tiap Pukesmas ini diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menjamin keselamatan pasien di setiap fasilitas kesehatan yang ada di Buton Tengah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, adapun peran kaliberasi alat terkait mutu pelayanan adalah untuk keselamatan pasien, keakuratan diagnostik, kepatuhan terhadap regulasi, efisiensi operasional, berikut penjelasan :
Keselamatan Pasien
Keselamatan pasien adalah prioritas utama dalam pelayanan kesehatan. Alat medis yang tidak akurat tidak hanya berisiko bagi diagnosis dan perawatan tetapi juga dapat menyebabkan cedera langsung kepada pasien. Kalibrasi yang rutin memastikan bahwa semua peralatan berfungsi sesuai dengan standar keselamatan yang ditetapkan, mengurangi risiko kesalahan medis yang berbahaya.
Keakuratan Diagnostik
Keakuratan alat medis sangat menentukan diagnosis yang tepat. Alat yang tidak terkalibrasi dengan baik dapat menghasilkan data yang salah, yang berpotensi menyebabkan misdiagnosis atau perawatan yang tidak tepat. Misalnya, alat pengukur tekanan darah yang tidak dikalibrasi dengan benar bisa memberikan pembacaan yang tidak akurat, yang dapat mengakibatkan penanganan hipertensi yang salah.
Kepatuhan terhadap Regulasi
Regulasi kesehatan internasional dan nasional mengharuskan kalibrasi rutin alat medis sebagai bagian dari standar operasional prosedur. Kepatuhan terhadap regulasi ini tidak hanya penting untuk legalitas operasional fasilitas kesehatan tetapi juga untuk memastikan bahwa pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar global yang diakui.
Efisiensi Operasional
Kalibrasi alat medis juga berkontribusi pada efisiensi operasional fasilitas kesehatan. Alat yang dikalibrasi dengan baik cenderung memiliki masa pakai yang lebih lama dan memerlukan lebih sedikit perawatan, yang pada akhirnya mengurangi biaya operasional. Selain itu, dengan memastikan alat selalu siap pakai dan dalam kondisi optimal, fasilitas kesehatan dapat menghindari penundaan dalam pelayanan yang dapat mengganggu jadwal dan menurunkan kualitas layanan.
Kepuasan Pasien
Mutu pelayanan yang baik berpengaruh langsung pada tingkat kepuasan pasien. Pasien yang mendapatkan diagnosis dan perawatan yang akurat cenderung memiliki kepercayaan yang lebih tinggi terhadap fasilitas kesehatan. Hal ini dapat meningkatkan reputasi fasilitas kesehatan dan mendorong lebih banyak pasien untuk memilih layanan mereka.
Referensi: Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 54 tahun 2015 tentang Pengujian Kaliberasi Alat Kesehatan. Dikutip https://yankes.kemkes.go.id tentang pentingnya kalibrasi alatdalam mutu pelayanan kesehatan. (KP/ADV).
Laporan : Irfan