HPN : Pers Harus Tangkal Hoax

Terbit: oleh -32 Dilihat
Presiden-RI-Joko-Widodo-bersama-para-menteri-dan-Gubernur-Kalsel-disela-acara-HPN-2020

BANJARBARU (KP),- Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di halaman Setdaprov Kalsel, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (8/2/2020) dihadiri Presiden RI, Joko Widodo dan beberapa menteri Indonesia Maju. Joko Widodo, mengatakan sebelum ke Canberra, Australia terlebih dahulu menghadiri Hari Pers Nasional. “Saya usahakan saya hadir. Satu kali saya sempat tak hadir dan saya kapok,” kata Joko Widodo.

Dalam sambutannya, Jokowi mengucapkan selamat kepada insan pers dan menyampaikan pesan penting, dimana pers harus konsisten menjaga kondusif negara dan menjadi ujung tombak melawan hoax. “Karena pers secara konsisten telah mewartakan memberi dukungan memberi masukan baik pedas setengah pedas atau biasa. Pers adalah pilar demokrasi keempat. Pers berperan besar menjaga keadaan kondusif,” kata Jokowi.

Selanjutnya Jokowi mengatakan, dukungan pers bisa dimaksimalkan lagi dalam menjaga kondusifitas negara pada Pemilukada. Seperti pemberitaan ancaman virus corona, peran pers sangat membantu memberikan informasi yang jernih tidak menambah kepanikan apalagi informasi yang salah.

Pers menjadi ujung tombak melawan penyakit kekacauan informasi dan memerangi hoax. “Selama ini pers adalah tangan saya, yang selalu mewartakan agenda besar bangsa Indonesia dan menciptakan optimisme bangsa sehingga masyarakat menjadi sehat. Masyarakat yang sehat adalah masyarakat yang mendapat informasi yang sehat dan baik,” terang Jokowi.

Guna menuju masyarakat yang sehat itu, diperlukan jurnalisme dan ekosistem yang baik. “Perlu industri pers yang sehat,” tegas Presiden.

Presiden Jokowi mendapat masukan, platform digital yang aturan regulasinya belum ada dan sangat “menjajah” dunia pers di Indonesia. “Tadi malam saya berbincang dengan para Pemred, dan kesimpulannya saya minta untuk segera ada regulasi yang melindungi dan memayungi agar jangan sampai diambil digital dari luar, pajak tidak bayar, aturan main tidak ada. Yang ambil dan dapat keuntungan iklan adalah dari luar. Ada Capital Outflow (modal yang mengalir keluar dari ekonomi tertentu). Ini segera perlu diatur semua, ” tandas Jokowi.

Ditegaskannya, saat ini pemerintah untuk mewujudkan Indonesia maju, sudah dan akan menyederhanakan regulasi yang bisa menghambat investasi. Jokowi juga menyinggung soal omnibus law hingga hilirisasi, dan industrialisasi, serta pemindahan ibu kota negara.

Presiden Jokowi hadir bersama beberapa menteri, Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Menteri Polhukam Machfud MD, Menteri Lingkungan Hidup, Siti Nurbaya Bakar, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, dan Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto.enteri Kominfo, Johnny G Plate Ketua MPR RI, Bambang Susetiyo, Ketua DPR RI, Puan Maharani, Ketua Dewan Pers, M Nuh, dan Ketua PWI Pusat, Atal Sembiring Depari berserta puluhan duta besar dari berbagai negara.

Mendampingi Presiden Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, beserta Wakil Gubernur Rudy Resnawan, jajaran bupati/wali kota se-Kalsel, dan para tamu undangan dari Pemerintah Provinsi serta kabupaten kota terkait lainnya, beserta tokoh pers seluruh Indonesia.

Dalam laporanya, Ketua PWI Pusat, Atal Sembiring Depari, mengemukakan Hari Pers Nasioanl 2020 ini menjadi hari pers yang terhijau selama kegiatan selama ini. Juga ada deklarasi kebebasan pers, penandatangan MoU PWI, Penyerahan Penghargaan Jurnalistik Adinegara dan Jurnalistik Kebudayaan bidang Pers. (KP).


Laporan : Adam Subayu


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *