GENPPARI Kagumi Keindahan Wanasigra, Desa Wisata 3 in 1

Terbit: oleh -74 Dilihat
Tim-Jelajah-GENPPARI-berfoto-bersama-Aparatur-Pemerintah-Desa-Wanasigra-di-salah-satu-kawasan-wisata-di-desa-tersebut

JAKARTA (KP), – Suatu saat di pagi yang indah, Tim dari DPP Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) mengunjungi Desa Wisata Wanasigra, Ciamis, yang berbatasan dengan kota Tasikmalaya. Sesampainya di lokasi tempat yang pertama kali dikunjungi adalah Kepala Desa Wanasigra, yang saat itu juga ditemani oleh Kepala Dusun dan Abah Eko.

Disana Tim GENPPARI disambut hangat dan akrab oleh jajaran Aparat Pemerintah Desa yang ramah–ramah penuh nuansa kekeluargaan. Setelah menyampaikan maksud dan tujuan kunjungan, lalu disambut prakata dari Kepala Desa yang memaparkan gambaran tentang penataaan kawasan Desa Wanasigra sebagai Desa Wisata. Terlebih di lokasi tersebut juga ada situs sejarah dan budaya yang bernama situs Gandoang.

Rabu pagi (4/9) di Jakarta, Dede Farhan Aulawi selaku Ketua Umum GENPPARI berkenan menjawab beberapa pertanyaan yang disampaikan oleh media terkait kunjungannya ke Desa Wanasigra. Dede menyampaikan rasa bangga dan kagum pada semangat Kepala Desa yang didukung oleh segenap masyarakatnya dalam menata desa yang indah dan subur ini agar menjadi salah satu desa tujuan wisata. Hal ini juga senafas dengan cita–cita luhur yang dimiliki GENPPARI dalam memajukan pariwisata Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Dede juga berpesan untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, karena salah satu masalah krusial dalam pengembangan pariwisata Indonesia adalah kesadaran kolektif masyarakat dalam menjaga kebersihan. Namun, GENPPARI bangga dengan Desa Wanasigra dimana kebersihan lingkungannya benar–benar diprioritaskan, dijaga, bahkan ditata menjadi sangat indah. “Ornamen keindahan alam ini adalah anugerah Allah SWT yang harus dijaga. Ini adalah amanah buat seluruh masyarakat sebagai bagian dari rasa syukur kita,” ucap Dede.

 

Selanjutnya Dede juga menceritakan bahwa tim GENPPARI juga diajak berjalan menelusuri jalan setapak yang ditata rapi disepanjang pematang sawah yang juga di cat warna warni seperti pelangi, sehingga jalan ini berubah nama menjadi Jembatan Pelangi Desa Wanasigra. “Tidak banyak Kepala Desa yang kreatif seperti ini. Jika semua Kepala Desa di Indonesia seperti ini, maka saya yakin Indonesia akan cepat maju dan jaya serta rakyatnya bisa sejahtera,” puji Dede pada Kepala Desa.

Dari Jembatan Pelangi, selanjutnya tim menuju situs Gandoang yang terkenal dan banyak menjadi bahan pembicaraan masyarakat priangan. Di lokasi tersebut tim memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk seluruh leluhur yang dimakamkan di lokasi tersebut. Di lokasi ini pula Kepala Dusun menjelaskan secara lengkap dan detail segala hal terkait dengan situs sejarah dan budaya tersebut.

Kepala Dusun juga mengabarkan tentang keberadaan sebuah buku 36 halaman berisi naskah yang ditulis dengan huruf dan bahasa kuno, yang menguraikan tentang sejarah Wanasigra dan hal–hal lain yang belum bisa diartikan sepenuhnya karena keterbatasan ilmu yang dimiliki. Di situs Gandoang ini ada prasasti dan makam Syekh Padamatang yang merupakan seorang pemuka agama Islam. “Semoga situs sejarah dan budaya ini bisa tetap terjaga dan dilestarikan sehingga dapat dipersembahkan lagi kepada generasi selanjutnya,” harap Dede.

Lalu sebelum mengakhiri kunjungan, Tim GENPPARI juga menelusuri sungai Citanduy yang rencananya akan ditata untuk lokasi wisata arung jeram, sehingga lokasi ini menjadi perpaduan wisata alam, wisata budaya dan spiritual, juga wisata hiburan. Lengkaplah Desa Wanasigra menjadi desa wisata 3 in 1. Silakan bagi yang belum pernah berkunjung ke sini, anda akan menemukan sensasi keindahan yang begitu lengkap. Mampu menghilangkan dahaga akan keindahan alam yang bermuara pada rasa syukur kita pada Tuhan. (KP).


Laporan Redaktur


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *