NATUNA (KP) – Ketua DPRD Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Daeng Amhar menghimbau kepada setiap orang khusunya yang berdomisili di Natuna untuk mematuhi aturan pemerintah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Menurut Daeng Amhar, berbicara tentang pandemi setiap orang harus mengikuti Penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) yang telah ditetapkan oleh pemerintah karena selain untuk mengurangi penyebaran virus, juga mencapai upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi.
“Jika kita paham dengan aturan dan kalau Natuna ini pandeminya sudah tidak ada lagi, penderita covidnya juga sudah berkurang atau tidak ada sama sekali, otomatis secara tidak langsung tentunya akan memulihkan sektor ekonomi kita,” ungkap Daeng Amhar kepada koranperbatasan.com dikediamannya, Minggu 02 Mei 2021.
Kata Daeng Amhar, sebaliknya jika di Natuna sendiri daerahnya masih dianggap berbahaya terisolir karena adanya pandemi Covid-19 tentunya akan berdampak besar pada ekonomi.
“Kenapa? karena apa bila itu terjadi mau tidak mau kita harus menutup arus keluar masuk orang dan barang. Kalau barang mungkin masih bisa toleransi, tapi arus keluar masuk orang minimal kita batasi, jika itu dibatasi misalnya dari arus transportasi kita batasi itu saja kita sudah terkendala, belum lagi hal-hal lain,” ujarnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) dalam hal ini tampak sedikit cemas jika masa pandemi di Natuna berkepanjangan dan jumlah kasus terkonformasi positif Covid-19 bertambah karena perputaran ekonomi masyarakat Natuna sebagian besarnya bergantungan dengan APBD.
“Apa lagi Natuna daerah yang hanya mengandalkan APBD, sementara APBD daerah sendiri sudah banyak tersedot untuk penanganan Covid-19. Sebab selama ini kegiatan-kegiatan pro rakyat yang terserap banyak membantu ekonomi rakyat seperti bangunan-bangunan kecil pengadaan kerikil pada kegiatan pembangunan fisik untuk jalan, beton bertulang, dan drainase,” terangnya.
Tetapi lanjut Daeng Amhar, dengan adanya pandemi tentu akan berpengaruh besar terhadap ekonomi masyarakat jika anggaran kegiatan-kegiatan banyak terserap pada penanganan Covid-19.
“Otomatis kegiatan-kegiatan yang sifatnya pro masyarakat ini sulit untuk dilaksanakan. Natuna ini kan membangun daerahnya dari sektor APBD, kita tidak melihat sektor jasa yang cukup besar dan investor belum ada masuk ke Natuna ini, kalau Natuna dengan Batam jelas beda, kalau Batam dia sudah maju,” pungkasnya. (KP).
Laporan : Boy Iqbal