Kreatif Anyaman Bambu dan Lidi Diolah Menjadi Perabotan Rumah Tangga

Terbit: oleh -52 Dilihat
Salah satu hasil kreatif anyaman bambu dan lidi yang diolah menjadi perabotan rumah tangga oleh pengrajin di Kabupaten Buton Tengah Provinsi Sulawesi Tenggara.

BUTON TENGAH – Kreatif anyaman bambu dan lidi diolah menjadi perabotan rumah tangga oleh pengrajin yang ada di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dimana kerajinan ini tidak hanya sekedar pekerjaan atau aktivitas turun temurun, akan tetapi juga bagian dari salah satu identitas budaya yang telah melekat dalam masyarakat setempat selama berabad abad.

Ini sangat berbeda dengan anyaman-anyaman pada umumnya produk dari  Buton Tengah ini sangat memiliki motiv yang sangat unik menceritakan tentang kedekatan masyarakat dengan alam dan kehidupan bahari. Pila ombak, ikan ,dan bentuk bentuk geometris yang sederhana namun elegan menjadi ciri khas yang membedakan anyaman daerah ini dengan yang lain.

Takhanya berfungsi sebagai alat pelengkap kebutuhan rumah tangga seperti keranjang, tatakan, dan wadah penyimpanan. Tetapi juga semakin berkembang menjadi ornamen dekoratif yang menarik perhatian para pecinta seni dan budaya.

“Setiap motif dalam anyaman ini memiliki  filosofi. Gelombang laut misalnya melambangkan perjalanan hidup yang penuh tantangan, sedangkan bentuk ikan mencerminkan keberlimpahan  dan keberlanjutan hidup,”  ucap perajin dari kecamatan Gu desa bantea kabupaten Buton Tengah yang telah bertahun tahun menekuni seni anyaman.

Meski memiliki nilai budaya dan seni yang tinggi, produk anyaman bambu dan lidi dari Buton Tengah Masi belum mendapat sorotan yang layak di pasaran nasional. Apa lagi global minimnya promosi dan pemasaran menjadi tantangan utama yang di hadapi para pengrajin membuat karya mereka hanya dikenal dilingkungan lokal.

Menanggapi hal tersebut kepala dinas pariwisata kabupaten Buton Tengah Irwan Seni Rajab mengatakan bahwa pihaknya sedang berupaya mengintegrasikan kerajinan anyaman kedalam ekosistem Pariwisata daerah.

“Daerah Buton Tengah memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan anyaman bambu dan lidi adalah bagian dari warisan yang harus kita angkat, kami ingin menjadikannya bagian dari program pengembangan ekonomi kreatif dan mengenalkannya kepada wisatawan yang  berkunjung,” ucap Kadis Pariwisata Buton Tengah Irwan Seni Rajab. Pada Rabu, 12 Maret 2025.

Salah satu langkah kongkrit yang sedang di kembangkan adalah memasukan produk anyaman dalam pameran budaya festival daerah serta memperkenalkannya sebagai bagian dari paket wisata budaya. Dengan demikian wisatawan yang datang tidak hanya menikmati keindahan alam Buton Tengah tetapi juga dapat membawa pulang oleh oleh yang has akan nilai budaya.

Disisi lain para pengrajin berharap ada lebih banyak dukungan baik dari pemerintah maupun dari pihak swasta dalam hal pelatihan desain pemasaran digital hingga bantuan berupa  modal untuk memajukan usaha.

Dengan semakin berkembangnya industri kreatif mereka meyakini bahwa anyaman bambu dan lidi dari Buton Tengah dapat bersaing dan menarik minat pasar yang lebih luas. (ADV).


Laporan : Irfan


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *