NATUNA (KP),- Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Natuna, Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti, MA, pada Kamis, 06 September 2019 berkunjung ke Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Dalam kunjungan kerja (kunker) itu, Wabup Ngesti didampingi oleh Asisten II, Tasrif Amran, Kabag Migas, Faisal Firman dan UPT Pertanian Kecamatan Bunguran Batubi.
Kunker tersebut dilakukan Wabup Ngesti, dalam rangka melaksanakan studi banding peternakan sapi terintegrasi, bersama Dinas Perikanan dan Peternakan Pemerintah Kabupaten Siak. Menurut Ngesti, Siak merupakan salah satu kabupaten di Indonesia, yang berhasil meningkatkan populasi sapi dengan cepat. Selain itu, Siak juga telah berhasil meningkatkan produksi kelapa sawit. “Sapi yang diternak bukan hanya sapi Bali, tapi juga sapi brahma cross yang berasal dari Australia. Itu sebabnya kami melakukan studi banding ke Siak,” terang Ngesti.
Dalam kunker itu, Wabup Ngesti sempat menyaksikan langsung, betapa pesatnya perkembangan ekonomi masyarakat setempat, dengan adanya peternakan sapi terintegrasi yang ada di Siak. Katanya ada beberapa langkah strategis dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Siak, yang perlu dicontoh dan diterapkan bagi Kabupaten Natuna. Diantaranya memanfaatkan limbah kelapa sawit menjadi bahan baku tambahan pakan sapi, serta mengolah kotoran dan air seni sapi menjadi pupuk organik. “Sebenarnya cara ini sudah dilakukan oleh Kabupaten Natuna, karena gurunya sama, yaitu pembinaan dari BI,” sebut Ngesti.
Namun kata Wabup Ngesti, pakan dan pupuk organik belum bisa diproduksi secara maksimal, untuk memenuhi kebutuhan para petani dan peternak, dengan biaya produksi yang masih relatif rendah. “Makanya perlu ada kerjasama dengan beberapa lembaga. Contoh di Kabupaten Siak ini, Pemkab melalui Dinas Perikanan dan Peternakannya, mendapat bantuan sapi, baik sapi bali maupun sapi brahma cross, bersumber dari APBN, disalurkan melalui kelompok. Nantinya kelompok tersebut mendapat pembinaan dari BI, untuk mengelola limbah menjadi pakan sapi, dan menjadikan kotoran sapi sebagai pupuk organik,” terang Ngesti.
Selain itu, ada juga peran dari pihak PT. Pertamina Tbk, yang membantu dalam stimulan permodalan, dengan sistem peminjaman dana, dengan jasa 3 persen selama 3 tahun, dengan angsuran per 6 bulan khusus bagi peternak sapi. Dalam kesempatan tersebut, Ngesti juga memaparkan tentang 5 percepatan pembangunan Natuna, yang telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Diantaranya sektor Migas, kelautan, perikanan, pariwisata, pertahanan dan keamanan, serta lingkungan hidup.
“Natuna dengan percepatan pembangunan di 5 sektor tersebut, tentunya harus berupaya agar yang sudah ada ditingkatkan dan dimaksimalkan. Tujuannya adalah untuk meningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Ngesti. (KP).
Kontributor : LintasKepri.com