Mawasangka Tengah Salah Satu Kecamatan Penghasil Tenun Terbaik Buton Tengah

Terbit: oleh -58 Dilihat
Kain tenun khas Buton Tengah ini bukan hanya sekedar warisan budaya, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi dengan strategi promosi yang tepat.

BUTON TENGAH – Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu kecamatan penghasil kerajinan tenun terbaik yang ada di Kabupaten Buton Tengah.

Saung tenun merupakan khas daerah yang telah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat setempat. Dimana motif-motifnya sangat unik dan penuh makna.

Dibutuhkan ketekunan dan kesabaran dan keterampilan yang sangat tinggi dalam menghasilkan setiap lembar kain tenun. Para pengrajin merangkai benang secara manual menggunakan alat-alat tenun tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi. Setiap motif yang tercipta bukan sekedar hiasan tetapi memiliki filosofi mendalam tentang kehidupan masyarakat pesisir yang sangat bergantung pada laut dan alam sekitar.

Motif ikan misalnya menggambarkan kelimpahan rezeki dan kesejahteraan bagi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan. Motif ketupat mencerminkan kebersamaan dan gotong royong dalam budaya Buton Tengah.

Sementara itu motif lobster serta kepiting melambangkan hasil laut yang menjadi sumber penghidupan utama bagi banyak keluarga di wilayah ini. Kombinasi warnah-warnah cerah yang digunakan dalam kain tenun semakin memperkuat identitas budaya masyarakat Buton Tengah dinamis dan kaya akan tradisi.

Kepala Dinas Pariwisata Buton Tengah, Irwan Seni Rajab menegaskan bahwa sarung tenun Mawasangka Tengah memiliki potensi besar dalam industri kreatif dan pariwisata.

“Kain tenun khas Buton Tengah ini bukan hanya sekedar warisan budaya, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi dengan strategi promosi yang tepat. Tenun ini bisa menjadi daya tarik wisata budaya yang mampu mendongkrak sektor wisata dan memberdayakan masyarakat lokal,” kata Irwan, Selasa, 11 Maret 2025.

Menurut Irwan seiring dengan perkembangan zaman kain tenun khas Buton Tengah kini tidak hanya digunakan dalam upacara adat atau secara formal tetapi juga telah bertransformasi menjadi produk fesyen yang lebih moderen serta elegan.

Para desainer lokal mulai mengeksplorasi potensi kain tenun dengan menciptakan berbagai busana konteporer mulai dari gaun, kemeja, hingga aksesoris berbahan dasar tenun. Langkah ini tidak hanya memperluas pasar tetapi juga menjadikan kain tenun lebih relevan dikalangan generasi muda.

Pemerintah Kabupaten Buton Tengah melalui Dinas Pariwisata dan Dinas Perindustrian juga terus mendorong pengembangan dan pemasaran kain tenun ini. Berbagai program dan pelatihan bagi pengrajin dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk agar lebih kompetitif dipasar nasional maupun internasional.

Selain itu, festival budaya dan pameran kerajinan juga rutin digelar sebagai ajang untuk memperkenalkan sarung tenun mawasangka tengah kepada wisatawan dan pembeli potensial. (ADV).


Laporan : Irfan


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *