Memastikan Pemilu 2020 Berjalan Dengan Baik Bawaslu Natuna Bentuk Desa Pengawasan

Terbit: oleh -73 Dilihat
Ketua-Bawaslu-Kabupaten-Natuna-Khairurrijal-S.IP-saat-memberikan-materi-kepada-peserta-Desa-Pengawasan

NATUNA (KP),- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau, menggelar kegiatan Pembentukan Desa/Kelurahan Pengawasan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) serentak 2020. Kegiatan berlangsung selama dua hari, 18-19 November 2019 di Aula Hotel Tren Central, Jalan Pramuka Ranai.

Kegiatan yang diikuti sebanyak 80 peserta berasal dari Desa Belakang Gunung Kecamatan Bunguran Utara tersebut menghadirkan narasumber Khairurrijal, S.IP (Ketua Bawaslu Natuna), Mardi Handika, SE (Camat Bunguran Utara), Hj. Lindawati, SH (Koordinator Devisi SDM Organisasi Data Informasi Bawaslu), Ayanef Yulius, SH, M.Kn (Koordinator Devisi Hukum Penindakan Pelanggaran dan Penyelesaian Sangketa Bawaslu) dan Fisabilillah (Pelaksana PNS Bawaslu).

Turut hadir pada kegiatan itu, Camat Bunguran Utara, Mardi Handika, SE, Kepala Desa Belakang Gunung, Rausman, Staf Kecamatan Bunguran Utara, Staf Desa Belakang Gunung, BPD Belakang Gunung beserta staf, Ketua RT, Ketua RW, tokoh masyarakat Desa Belakang Gunung, anggota Bawaslu Natuna dan awak media.

Hj. Lindawati, SH, Koordinator Devisi SDM Organisasi Data Informasi Bawaslu Natuna, mewakili Ketua Bawaslu Kabupaten Natuna, Khairurrijal, S.IP yang membuka secara resmi kegiatan tersebut mengapresiasi masyarakat Desa Belakang Gunung Kecamatan Bunguran Utara atas kepeduliannya terhadap pengawasan Pemilu di Natuna pada tahun 2019.

Lindawati berharap dengan dibentuknya Desa Pengawasan Pemilu ini masyarakat semakin antusias serta memiliki kesadaran tinggi untuk dapat menciptakan Pemilu bersih aman dan damai bersama Bawaslu. “Dari 15 Kecamatan di Kabupaten Natuna, ada dua yang terpilih menjadi Desa/Kelurahan Pengawasan, yaitu Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat dan Desa Belakang Gunung Kecamatan Bunguran Utara,” terangnya.

Lindawati merasa yakin melalui kegiatan ini, masayarakat Desa Belakang Gunung akan bersedia berpatisipasi bergabung bersama Bawaslu melakukan pengawasan Pilkada Natuna 2020 nanti. “Dengan mengucapkan bismillah, kegiatan Pembentukan Desa/Kelurahan Pengawasan di Kecamatan Bunguran Utara secara resmi saya buka,” pungkasnya.

Ketua Bawaslu Kabupaten Natuna, Khairurrijal, S.IP ketika diminta keterangan mengatakan sekarang ini Bawaslu sedang menggalakan kegiatan pengawasan berbasiskan masyarakat. “Mengapa Desa Pengawasan itu ada? Karena kita memang tidak bisa membuat suatu Pemilu yang ideal, jika masyarakat tidak dibudayakan, karena merekalah yang sesungguhnya lebih mengetahui kondisi di lapangan,” katanya menjawab koranperbatasan.com.

Kata Khairurrijal, mengapa di daerah perkotaan Pemilunya relatif tidak ada terjadi transaksi politik? Karena ada gerakan monitor dari masyarakat yang sadar secara sukarela mereka menjadi relawan pengawasan. “Jadi tujuannya adalah kita ingin memastikan bahwa tahapan pelaksanaan Pemilu 2020 nanti bisa berjalan dengan baik. Kuncinya adalah kesadaran dari masyarakat itu sendiri, mengawasi tahapan ini secara bersama-sama,” ujarnya.

Khairurrijal menegaskan target yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut adalah bagaimana nantinya desa ini bisa menjadi motivasi bagi desa-desa lainnya. “Supaya desa-desa lain itu timbul keiinginan secara sadar melakukan pengawasan bersama Bawaslu. Karena pada prinsipnya kita Bawaslu selalu siap datang ke desa-desa memberikan wawasan tentang pengawasan Pemilu ini,” sebutnya.

Sebagai Ketua Bawaslu Natuna, Khairurrijal berharap kegiatan yang diadakan oleh Bawaslu tidak sebatas pormalitas. “Tentu kita sangat berharap adanya keberlangsungan atau keberlanjutan dari kegiatan ini. Artinya kami berharap para peserta timbul kesadaran untuk menjalankan pengawasan. Ibaratkan suatu visi misi menjalankan kerja suci kenabian. Karena mencegah orang agar tidak jatuh dalam keburukan yang besar itu, merupakan kerja-kerja dakwah,” pungkasnya.

Makanya lanjut Khairurrijal, saya katakan secara sukarela dan dengan penuh kesadaran tanpa di bayar, tanpa di gaji, tetapi mereka mau menjalankan pekerjaan ini. Bahkan tadi dari salah satu peserta ada yang mengatakan, kami siap mensuksekan launching kegiatan di Desa Belakang Gunung Kecamatan Bunguran Utara.

“Mengapa Desa Belakang Gunung? Kenapa tidak desa-desa lain?. Karena secara history ketika pelaksanaan Pemilu 2019 kemarin, mereka ini mengundang kami untuk dapat memberikan materi pengawasan agar mereka bisa mengetahui apa-apa saja pelanggaran Pemilu. Mereka mengaku sudah bosan setiap tahun transaksi politik uang di kampungnya. Mereka ingin mengakhiri, kemudian minta tolong agar kami memberikan materi pengawasan,” tuturnya.

Menurut Khairurrijal, kesadaran masyarakat Desa Belakang Gunung merupakan gerakan akar rumput. “Ini murni gerakan yang lahir dari bawah. Sehingga kami menaruh harapan kepada masyarakat Desa Belakang Gunung. Sebelumnya kita sudah melakukan hal yang sama di Kelurahan Sedanau Kecamatan Bunguran Barat. Tetapi belum kita launching,” terangnya.

Sebelumnya Ketua Panitia Pelaksana, Fisabilillah dalam sambutannya membacakan pantun, “Bunguran Utara Kabupaten Natuna, pantainya teduh dengan pohon kelapa. Hati senang jiwa gembira, disini dengan saudara saya berjumpa. Tinggi-tinggi pohon cemara, setinggi tiang istana negara. Salam pembuka awal bicara, selamat datang untuk saudara semua. Sungai Pengadah dan Sungai Sengiap, tempat muda mudi memadu janji. Kami sengaja suruh menginap, mana tau ada yang nak nambah momongan lagi,” pungkas Fisabilillah disambut tepuk tangan dan tawa peserta mengingat acara akan berlanjut hingga larut malam. (KP).


Laporan : Amran


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *