667 Hewan Siap Dikurbankan, Natuna Tak Sanggup Rapid Test Petugas

Terbit: oleh -49 Dilihat
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Natuna, Drs. H. Ahmad Husein.

NATUNA – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Drs. H. Ahmad Husein menyebutkan secara keseluruhan jumlah hewan kurban untuk Kabupaten Natuna di Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah / 2021 Masehi ini tercatat sebanyak 667 ekor.

Kata H. Ahmad Husein, jumlah tersebut diperoleh berdasarkan laporan masuk yang sudah tercatat dan diterima langsung oleh Kemenag sampai saat ini.

“Jumlah itu terdiri dari 666 ekor sapi dan 1 ekor kambing,” terangnya menjawab koranperbatasan.com di ruang kerjanya, Senin, 19 Juli 2021.

Terkait hewan kurban, Ahmad memastikan tidak terdapat masjid maupun surau di Kabupaten Natuna yang belum menerima distribusi hewan tersebut.

“Kita survey di wilayah yang terjangkau seperti bunguran besar sudah ada semua. Dari Kemenang sendiri kalau ada masjid, surau atau kampung yang tidak mendapatkan hewan kurban, kita siap distribusikan 1 ekor. Untuk wilayah pulau-pulau sampai hari ini tidak ada laporan dari KUA, seperti Seluan, Selaut , tetapi Insya Allah ada,” jelasnya.

Terkait petugas pemotongan hewan kurban, Ahmad mengatakan berdasarkan Surat Edaran dari Bupati Natuna, Gubernur Kepulauan Riau, serta Menteri Agama. Petugas pemotongan hewan kurban itu harus di rapid test antigen.

Potret, salah satu kegiatan penyembelihan hewan kurban oleh panitia pemotongan hewan dan disaksikan masyarakat setempat di musim Hari Raya Idul Adha.

“Tadi koordinasi dengan kepala dinas kesehatan sepertinya sulit. Yang pertama jumlahnya terlalu besar dan tidak terkejar atau tidak terkelola oleh pusksesmas. Bayangkan saja 1 ekor sapi itu petugasnya 7 orang, ini sampai 666 ekor. Mungkin tadi kepala dinas kesehatan berkoordinasi dengan tim gugus tugas bagaimana petugas pemotongan hewan kurban itu cukup vaksin pertama. Saya berharap begitu, sampai hari ini belum ada keputusan,” tegasnya.

Terus lanjut Ahmad, berkaitan dengan waktu pelaksanaan pemotongan hewan kurban, ada yang langsung setelah pelaksanaan shalat Idul Adha.

“Akan tetapi, kita juga mengarahkan jangan satu hari, takut masa berkumpul. Biar ada jeda, bisa hari kedua dan ketiga,” terangnya.

Ahmad juga menuturkan, yang boleh hadir pada saat pelaksanaan pemotongan hewan kurban, yaitu para petugas atau panitia, maupun yang berkurban.

“Kita sudah sosialisai lewat KUA untuk di masjid-masjid maupun surau, kita arahkan tidak memberikan kupon. Pembagian daging kurban diantar langsung oleh petugas atau panitia, RT maupun RW juga bisa,” tuturnya.

Ahmad mengingatkan, pelaksanaan pemotongan hewan kurban tetap harus mengikuti aturan Syari’at Islam. “Dan memperhatikan protokol kesehatan, agar Covid-19 cepat berlalu kita kembali ke zona hijau,” tutupnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah.

Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna, yang juga Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan untuk Kecamatan Bunguran Timur, dari Puskesmas Ranai tidak menyanggupi jika Rapid Test Antigen lebih dari 500 orang.

“Wa’alaikum salam, dari Puskesmas Ranai tidak sanggup kalau harus rapid antigen lebih dari 500 orang,” jawabnya.

Himat memastikan petugas peotongan hewan kurban bisa dilaksanakan oleh mereka yang telah mengikuti vaksinasi pertama, dengan menerapkan prokes seperti memakai masker. Selain Kecamatan Bunguran Timur, Himat mengakui belum mendapatkan laporan.

“Belum ada laporan,” tutupnya.

Kepala Puskesmas Ranai, Kabupaten Natuna, Nazri, S.Kep, Ners.

Terpisah, Kepala Puskesmas Ranai, Kabupaten Natuna, Nazri, S.Kep, Ners, ketika dikonfirmasi wartawan koranperbatasan.com melalui pesan singkat WhatsApp milik pribadinya mengaku belum menerima perintah terkait pelaksanaan rapid test antigen untuk petugas pemotongan hewan kurban.

“Kami tergantung perintah. Kalau ada perintah 1.000 pun kami sanggup,” tulisnya.

Naszri menjelaskan, sampai saat ini dari Puskesmas Ranai belum sama sekali melakukan rapid test antigen kepada para petugas pemotongan hewan kurban.

“Yang jelas dari Puskesmas Ranai sampai saat ini, belum ada swab antigen petugas pemotongan hewan, dan belum mendapatkan instruksi dari atasan,” tutupnya. (KP).


Laporan : Johan


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *