5 Orang Dikarantina, Bupati Himbau Masyarakat Jangan Salah Paham

Terbit: oleh -64 Dilihat
Lokasi-karantina-di-Balai-Diklat-Loka-Bina-Praja

TALA (KP),- Bupati Kabupaten Tanah Laut (Tala) H. Sukamta menghimbau masyarakat agar jangan salah paham dengan dikarantinanya 5 orang yang terindikasi virus korona, Sabtu (11/4) di Balai Diklat Loka Bina Praja.

Sebab berdasarkan hasil rapid test, pihaknya menemukan 5 orang yang diindikasikan atau diduga terkena virus korona. Namun untuk mengetahui apakah virus itu benar-benar virus korona atau bukan, nantinya akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan swab.

Pemeriksaan swab dinilai lebih akurat sebagai patokan diagnosis. Itu dikarenakan virus korona akan menempel di hidung atau tenggorokan bagian dalam saat ia masuk ke tubuh. Sampel lendir yang diambil dengan metode swab selanjutnya akan diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) hasil akhir dari pemeriksaan ini, nantinya akan benar-benar memperlihatkan apabila ada virus SARS-COV2 (penyebab Covid-19) di tubuh seseorang.

“Saya garis bawahi bahwa mereka baru diindikasikan. Kalau diindikasikan itu belum positif. Kalau kita katakan terkonfirmasi itu baru positif,” ucap Kamta.

Dalam keterangannya Sukamta menjelaskan bahwa langkah yang diambil pemerintah daerah dengan melakukan karantina terhadap 5 orang yang terindikasi Covid-19 tersebut bertujuan untuk menjaga keselamatan mereka dan keluarga mereka masing – masing serta untuk menyelamatkan kesehatan masyarakat Tala.

Sebab menurut orang nomor satu di Bumi Tuntung Pandang tersebut Kabupaten Tala adalah daerah yang masih hijau tetapi dikelilingi daerah-daerah yang sudah zona merah. Maka dari itu ia meminta kepada masyarakat agar mendukung apa yang menjadi himbauan pemerintah.

Dirinya berpesan kepada seluruh masyarakat Tala untuk menjaga jarak, menghindari kerumunan, selalu mencuci tangan dengan sabun, makan-makanan yang bergizi, tinggal di rumah, istirahat yang cukup serta rajin berolahraga.

Lebih lanjut ia menuturkan alasan mengapa Diklat Loka Bina Praja Hutan Kota Pelaihari dipilih sebagai tempat karantina dikarenakan lokasi tersebut sudah siap untuk dijadikan tempat karantina, baik dari fasilitas maupun daya tampung yang berjumlah 20 kamar. “Pemeriksaan swab akan kita lakukan hari Senin ini,” jelas Kamta. (KP).


Laporan : Adam Subayu


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *