NATUNA (KP),- Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Raja Darmika, S.T,M.A.P menyebutkan semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia bahkan termasuk Kabupaten Natuna, penggunaan jaringan internet semakin meningkat dan menjadi kebutuhan.
Kebutuhan akan digitalisasi dan interaksi secara online mengalami peningkatan salah satunya dalam dunia pendidikan. Pada masa pandemi Covid-19 sebagaimana telah diketahui bahwa, sekolah-sekolah menerapkan sistem pembelajaran daring (belajar online/virtual) tanpa tatap muka langsung, termasuk di Kabupaten Natuna. “Di Natuna dengan adanya wabah ini juga membuat beberapa sekolah mengalami kendala, dikarenakan kondisi sinyal yang kurang baik,” kata Darmika menjawab koranperbatasan.com di ruang dinasnya, Selasa, 17 November 2020.
Dengan kendala tersebut, Darmika mengakui sudah ada beberapa sekolah yang menghubungi Diskominfo Natuna untuk mendapatkan solusi atas kebutuhan jaringan internet. “Ada beberapa sekolah yang menghubungi saya. Bagaimana ini pak, kami butuh internet dan sinyal yang bagus. Kami interaksi dengan siswa bahkan guru-guru perlu jaringan internet,” ujar Darmika.
Diskominfo lanjut Darmika, sudah dan akan terus berupaya agar setiap pelosok yang berada di Kabupaten Natuna bisa memiliki jaringan internet yang baik sesuai dengan arahan bupati. Diskominfo juga sudah berkoordinasi dengan semua operator dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementrian Kominfo, mengupayakan agar Base Transceiver Station (BTS) di Natuna dibangun oleh pihak tersebut.
“Alhamdulillah, dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2020 ini sudah jauh meningkat. Kita akui memang belum disemua pelosok terjangkau jaringan internet, disitulah kemampuan pemerintah daerah melalui Diskominfo untuk memberikan layanan internet secara lancar,” tutur Darmika.
Disampaikan Darmika, terkait SDN 009 Desa Mekar Jaya yang kini bisa menikmati akses internet, merupakan solusi dan inisiatif dari pihak Diskominfo bersama kepala sekolah setempat. Memang di Desa Mekar Jaya sudah ada bantuan BTS dari Kementrian Kominfo pada tahun 2019, namun belum maksimal karena menggunakan Transmisi Satelit, sehingga kapasitasnya kecil dan belum memadai. Berbeda dengan Telkomsel dan operator-operator lain yang berada di Ranai, sinyalnya kuat disebabkan menggunakan Transmisi Backbone dengan Fiber Optics, sehingga sinyal yang dipancarka jauh lebih besar.
“Kepala sekolahnya menghubungi saya meminta bantuan kira-kira apa solusinya. Lalu saya sampaikan kepada Pak Umar selaku kepala sekolah, kami dari Diskominfo terus terang belum bisa menganggarkan untuk itu. Kalau biayanya ada, saya punya solusi. Saya tunjukkanlah alatnya yang menurut saya sangat tepat untuk satu sekolah itu saja,” pungkas Darmika.
Setelah terjadinya kesepakatan pembiayaan oleh pihak sekolah, pada hari Minggu, 15 November 2020 dilakukan pemasangan alat penangkap sinyal yakni, Mikrotik LHG LTE oleh Diskominfo.
“Waktu saya coba awalnya tertangkap jaringan XL yang ada di Desa Mekar Jaya, namun hasilnya belum sesuai dengan harapan. Saya sampaikan kepada Pak Umar, jika sinyal yang kita tangkap itu kecepatannya di bawah 5 Mbps, tidak usah dipasang lagi. Akan tetapi jika sinyal yang kita tangkap itu kecepatannya di atas 5 Mbps, ini tetap kita pasang,” imbuh Darmika.
Tidak berhenti begitu saja, Diskominfo terus berupaya memenuhi harapan pihak sekolah untuk mendapatkan akses internet. “Kemudian kita coba lagi menggunakan jaringan Telkomsel dengan menangkap sinyal dari Sedanau, namun masih kecil juga. Terus berlanjut menggunakan jaringan Telkomsel ke arah Gunung Putri, alhamdulillah kecepatan dapat di atas 5 Mbps bahkan menembus 15 Mbps. Akhirnya kita permanenkan dan sekarang kepala sekolah beserta guru-guru disana bisa menggunakan akses internet sesuai dengan harapan,” tandas Darmika.
Darmika juga menyebutkan dengan adanya pemasangan alat penangkap sinyal tersebut, saat ini ruang guru di SDN 009 Mekar Jaya sudah memiliki jaringan internet (wifi) yang bisa digunakan secara bersama-sama, namun menggunakan paket data. “Jadi harus diperhatikan, semakin ramai orang yang menggunakan, otomatis paket datanya semakin cepat habis,” sebut Darmika.
Dengan sudah adanya akses internet di SDN 009 Mekar Jaya, Darmika berharap kegiatan pengiriman Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan aplikasi-aplikasi pendidikan yang disyaratkan oleh kementrian bahkan dinas-dinas berjalan dengan lancar.
“Tidak menunggu bantuan dari pemerintah, cukup dengan menganggarkan dari Dana Afirmasi atau BOS yang nilainya dibawah dari 5 juta, karena harus beli pipa, dan alat pelengkap lainya,” tutup Darmika. (KP).
Laporan : Johan