NATUNA – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah memastikan penggunaan Speed Boat Puskemas Keliling (Puskel) untuk pasien rujukan ke Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Natuna pada tahun 2022 ini, tidak perlu lagi mengeluarkan uang pribadi.
“Iya benar, anggaran bisa diklaim ke BPJS. Pasien umum atau yang belum punya BPJS dibayarkan oleh pemda,” kata Hikmat menjawab koranperbatasan.com melalui pesan WhatsApp, Selasa, 11 Januari 2022.
Hikmat menjelaskan, saat ini Kabupaten Natuna memiliki 3 unit Puskel jenis Speed Boat dan 1 unit Puskel jenis kayu (Pompong-red). Dimana Puskel jenis Speed Boat itu berada di Kecamatan Bunguran Barat, Serasan Timur dan Pulau Laut. Sedangkan Puskel jenis kayu berada di Kecamatan Midai.
“Untuk Subi, kalau memang tak bisa pakai kapal kecamatan, maka akan diminta Puskel Serasan Timur yang jemput. Kalau Midai sudah ada Puskel dari kayu, sudah sering dipakai,” terang Hikmat.
Ia berharap, hal ini tidak hanya berlaku pada tahun 2022 saja. Melainkan tetap berkelanjutan pada tahun-tahun yang akan datang.
“Mudah-mudahan untuk seterusnya begitu. Kami berharap masyarakat selalu menjaga kesehatan,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas (Kapus) Sedanau, Kecamatan Bunguran Barat, dr. Wan Arie Afryadi menyambut baik atas kebijakan yang telah diambil oleh Pemerintah Daerah Natuna.
“Alhamdulillah kalau memang benar seperti itu. Mudah-mudahan uang klaimnya tidak lambat cair, supaya tidak ganggu anggaran operasional kegiatan lainnya di puskesmas. Dan pemda menyiapkan anggaran yang cukup untuk merujuk pasien yang pantas kita rujuk, itu harapan saya dan masyarakat Sedanau. Mudah-mudahan lancar untuk kepentingan masyarakat,” tutur Wan Arie melalui pesan WhatsApp.
Sementara Baharullazi Warga Balau, Sedanau menilai bahwa memang kebijakan seperti itu lah yang dibutuhkan oleh Masyarakat Sedanau.
“Buat pemangku kebijakan, sekali lagi terima kasih,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.
Ia berharap kebijakan tersebut tidak hanya berlaku pada tahun 2022 saja. Tetapi berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya. Karena menurutnya, kesejahteraan dan kenyaman masyarakat, bergantung pada pemimpinnya.
“Untuk selanjutnya khusus Pemerintah Kecamatan Bunguran Barat, harus peka melihat kebutuhan masyarakatnya,” pungkas Baharullazi.
Sebagaimana diketahui keberadaan beberapa kecamatan dengan Ranai (Ibukota Kabupaten Natuna) terpisah oleh lautan. (KP).
Laporan : Johan