Langkah Jitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Natuna Atasi Jumlah Pengangguran

Terbit: oleh -32 Dilihat
Kepala-Dinas-Tenaga-Kerja-dan-Transmigrasi-Kabupaten-Natuna-Provinsi-Kepri-H.-Hussyaini-S.IP

NATUNA (KP),- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Natuna, H. Hussyaini, S.IP memastikan bahwa pihaknya terus berupaya mencarikan solusi agar masyarakat yang membutuhkan pekerjaan dapat terbantu. Karena Dinas Tenaga Kerja memiliki kewajiban untuk menyalurkan pekerjaan memprioritaskan pencari kerja yang melaporkan statusnya. Terlebih jika setelah beberapa kali memberikan laporan belum juga mendapatkan pekerjaan.

Umumnya kata Hussyaini, Dinas Tenaga Kerja akan mengelompokkan berkas para pencari kerja menurut latar belakang pendidikan, jenis kelamin dan lain-lainnya. Jika ada perusahaan atau instansi yang melaporkan ke Dinas Tenaga Kerja bahwa mereka membutuhkan karyawan dengan kriteria tertentu, pencari kerja yang memenuhi kriteria dan tercantum dalam daftar Dinas Tenaga Kerja akan dihubungi.

Menurut Hussyaini, untuk memastikan kesiapan pencari kerja, Dinas Tenaga Kerja akan melakukan wawancara khusus dan memberikan pendampingan psikologis serta pelatihan. Setelah dirasa siap, calon pekerja tersebut akan ‘diserahkan‘ ke perusahaan atau instansi yang membutuhkan pekerja.

“Kita sebenarnya telah mengadakan kerjasama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Bekasai, Bandung, Palembang, dan Padang. Jadi ini bukan hanya sekedar ikut pelatihan saja, karena mereka benar-benar diuji dan bagi yang berkompetensi nantinya akan diberikan sertifikat kelayakan. Kemudian nomor telepon mereka yang sudah mengikuti pelatihan kami simpan, nanti jika ada perusahaan yang membutuhkan pekerja mereka akan kami hubungi,” terangnya.

Kami di Dinas Tenaga Kerja ini lanjut Hussyaini, terus berupaya membantu anak-anak tamat sekolah yang tidak melanjutkan kuliahnya untuk mengikuti pelatihan seperti elektronik, otomotif, kelistrikan, menjahit, dan mengelas. “Jadi kita anjurkan mereka mengikuti pelatihan guna meningkatkan keterampilan, dengan tujuan agar mereka bisa mandiri. Harapan kita dengan memiliki keterampilan itu, mereka tidak hanya bekerja dengan perusahaan, tetapi bisa membuka lapangan kerja sendiri, karena mereka sudah punya keahlian,” ujarnya.

Hanya saja kata Hussyaini, pihaknya tidak bisa memberikan jaminan apakah setelah selesai mengikuti pelatihan mereka akan mendapatkan pekerjaan. Karena kehadiran pihaknya hanya sebatas memberikan keahlian. “Kita hanya menyodorkan format kesetiap kecamatan dan kita umumkan melalui RRI. Mereka tinggal pilih hobby dan minatnya di jurusan apa. Kita akan beri tahu mereka jika ada lowongan kerja sesuai skilnya. Karena kita ada simpan nomor telepon mereka untuk dihubungi apabila kita mendapat informasi ada lowongan kerja,” katanya menjelaskan.

Lebih jauh lagi dikatakan Hussyaini, pelatihan yang mereka berikan kepada masyarakat tidak hanya berlangsung di Natuna. ”Ada juga kita mengirim keluar daerah seperti Bekasi, Palembang bahkan ke Jepang. Semua biaya mulai dari ongkos, tempat tinggal sampai makan minum mereka di tanggung. Kemarin ada juga yang ikut pelatihan di Jepang tidak pulang, karena setelah mengikuti pelatihan mereka diminta untuk bekerja di perusahan tersebut,” tutur Hussyaini. (KP).


Laporan : Amran


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *