Mulai Dikerjakan Agustus, Desa Tanjung Siapkan Rumah Produk Jualan Khas Daerah

Terbit: oleh -1770 Dilihat
Mat Nawawi Kepala Desa Tanjung Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.

NATUNA – Kepala Desa (Kades) Tanjung Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Mat Nawawi akan menggunakan anggaran Dana Desa (DD) fisik untuk pembangunan sebuah rumah tempat menjual berbagai jenis makanan hasil olahan masyarakat setempat.

Rumah tersebut akan menampung industri rumah tangga yang berbau home industri. Bangunan fisik yang disebutnya rumah produk tersebut mengarah pada program prioritas ketahanan pangan.

“Desa Tanjung tahun 2024 yang diprioritaskan adalah ketahan pangan, karena kondisi masyarakat kita kan susah, jadi ketahanan pangan dulu untuk membantu kehidupan masyarakat. Kami tahun ini akan bangun sebuah rumah, rumah itu rumah produk, nanti masyarakat Desa Tanjung menaruh produknya di rumah itu,” ungkap Nawawi, menjawab pertanyaan koranperbatasan.com, di ruang dinasnya Kantor Desa Tanjung, Senin, 08 Juli 2024.

Kata Nawawi, ide pembangunan rumah produk tersebut berangkat dari banyaknya masyarakat Desa Tanjung yang terpantau menekuni kegiatan jual beli hasil olahan rumah tangga dalam bentuk makanan ringan.

“Kita dukung kegiatan masyarakat, misalnya kerupuk ubi, nanti kalau ada orang luar datang mereka bisa membeli makanan khas Desa Tanjung, kira-kira seperti itu lah. Jadi ketahanan pangannya di situ, hasilnya masyarakat dapat juga buat belanja hari-hari, bisa buat beli beras dan segala macam,” terang Nawawi.

Nawawi memastikan rumah produk tersebut akan mulai dikerjakan pada bulan Agustus, saat ini sedang diadakan pembersihan lokasi. Jumlah biaya yang dibutuhkan menyesuaikan, karena jumlah DD yang dimiliki Desa Tanjung pada tahun 2024 ini hanya berkisaran lebih kurang sebesar Rp900 juta.

“Dana Desa lebih kurang sekitar Rp900 juta, kalau Anggaran Dana Desa (ADD) lebih kurang Rp600 juta. Jadi kita bangun menggunakan DD bukan ADD. Kemarin kita baru selesai roboh rumah, mungkin bulan Agustus lah baru mulai kerja, insya allah tahun ini siap” ujar Nawawi.

Menurut Nawawi, pembangunan-pembangunan fisik yang ada diwilayah Pemerintahan Desa Tanjung kebanyakan bersumber dari DD. Hal itu dikarenakan ADD hanya terfokus pada kesiapan belanja langsung mulai dari pembayaran gaji hingga sampai kelengkapan dan operasional kantor.

“Memang DD yang menyentuh masyarakat, seperti BLT, dan program ketahanan pangan. Kalau ADD kebanyakan untuk bayar gaji, termasuk biaya-biaya beli kertas, dan kelengkapan kantor itu dari ADD. Tapi kalau DD kebanyakan larinya kepada masyarakat, guru-guru PAUD, dan Posyandu, nanti tambahan kekurangannya diambil dari DD,” beber Nawawi.

Nawawi menjelaskan, pencairan DD dibagi dalam dua tahapan. Tahap pertama sebayak 40 persen, dan tahap kedua 60 persen. Saat ini pihaknya baru merealisasikan kegiatan dengan anggaran yang bersumber dari pencairan tahap pertama.

“Hari ini kami kerjakan yang 40 persen, nanti yang kedua keluar baru kita selesaikan semuanya. Baru kita ajukan, jadi belum tahu apakah 60 persen, atau 20 persen. Kita tengoklah berapa kiriman dari kementerian melewati dinas. Kalau DD dari pusat langsung masuk ke rekening desa, kalau ADD dari badan keuangan kabupaten baru masuk ke rekening desa,” jelas Nawawi.

Lebih jauh Nawawi menceritakan DD fisik juga telah digunakan sebesar Rp20 juta untuk menyiapkan bangunan bak penampungan air bersih bagi kebutuhan masyarakat.

“Kemarin kita sudah selesai bikin bak air, kita bangun dua bak di Limau Manis, tapi kita hanya bikin atapnya. Kemarin sudah ada baknya, tapi tidak ada atapnya, jadi kita pasang atapnya dengan anggaran sekitar Rp20 juta. Alhamdulillah dua bak sudah selesai kita bangun ,” papar Nawawi.

Sebagai Kepala Desa Tanjung, Nawawi berharap Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Natuna cepat merealisasikan pencairan ADD yang penggunaannya menyangkut pembayaran gaji.

“Untuk pemerintah daerah kalau bisa gaji kami jangan tersendat-sendat, usahkan sebulan sekali. Kasian dengan staf kita, RT, RW, kadang-kadang sampai tiga bulan baru terima gaji. Artinya kami berharap mudah-mudahan pemerintah bisa menggaji kami setiap bulan, jangan sampai tiga bulan sekali gaji,” tegas Nawawi.

Nawawi juga mengucapkan terima kasih kepada wakil rakyat yang telah memberikan perhatian serius kepada masyarakat Desa Tanjung.

“Untuk DPRD alhamdulillah kerjasamanya berjalan dengan baik, kalau ada kegiatan-kegiatan desa DPRD selalu hadir. Kami selalu titip kalau DPRD reses, mudahan saling koordinasi bertukar pikiran, khususnya dewan-dewan di dapil kami,” tutup Nawawi. (KP).


Laporan : Iskandar

Editor : Dhitto


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *