NATUNA – Ahmad, salah seorang petani di Padang Kurak, Kelurahan Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, menceritakan kondisi cuaca panas yang mengakibatkan sumber air sulit diperoleh membuat aneka tanamannya kurang subur.
Kata Ahmad, selain air, minimnya bantuan pupuk dari pemerintah juga menjadi penyebab aneka tanaman yang ada di kebunnya sulit berkembang. Ketersedian pupuk maupun bibit serta perolehan sumber air yang sulit pada musim kemarau, menjadi kendala.
Menurut Ahmad, selama lebih kurang tujuh tahun bercocok tanam, dirinya mengaku jarang mendapat bantuan baik pupuk maupun bibit dari pemerintah. Ahmad berharap ada perhatian serius dari pemerintah baik daerah maupun provinsi terhadap para petani seperti dirinya.
“Lama lah sekitar 7 tahunan, kendala kita cuaca gini, pada musim panas tanaman jadi kurang asubur karena kurang air. Kalau bantuan langsung enggak, cuma pupuk subsidi. Itu petani mohon dibantu soal bibit maupun pupuk,” ungkap Ahmad, menjawab koranperbatasan.com saat berada di kebunnya, Kamis, 02 Mei 2024.
Ahmad menjelaskan, ada beberapa jenis tanaman yang dikelolanya selama lebih kurang tujuh tahun. Tanaman tersebut diantaranya nanas, pisang, ubi jalar, dan ubi kayu, dengan masa panen beragam.
“Kalau nanas sama pisang dari nanam sampai panen waktunya berkisar 2 tahun. Kalau ubi itu ada dua jenis, ubi jalar sama ubi batang. Kalau ubi jalar itu sekitar 100 hari. Kalau ubi batang sekitar 6-7 bulan. Ubi batang dalam satu tahun panennya sekitar 2 kali, kalau ubi jalar sekitar 3 kali,” terang Ahmad.
Ahmad mengaku sejauh ini bibit tanaman yang ada di kebunnya diperoleh dari teman-teman seprofesi. Selain untuk dikonsumsi sendiri, hasil panen juga ada yang dijualnya kepada tetangga, dan menitinpnya ke warung-warung.
“Bibit kita beli dari kawan-kawan petani. Kalau panennya tergantung seperti nanas tidak panen sekaligus. Kalau pisang sama juga tidak bisa sekaligus, cuma ubi yang bisa sekaligus. Hasil panen ini sebagian dikonsumsi dan sebagian di jual. Kita promosikan sama tetangga-tetangga, ada juga kita titipakan di warung-warung,” pungkas Ahmad. (KP).
Laporan : Iskandar
Editor : Dhitto