NATUNA – Tidak hanya potensi nyamuk Malaria, Demam Berdarah dan Muntaber. Musim penghujan juga menjadi potensi kemunculan ular. Biasanya ular berada di lubang-lubang tanah, sehingga saat hujan air merendam lubang-lubang itu dan sangat memungkinkan berpindah tempat dan masuk ke dalam rumah warga.
Seperti yang dialami oleh warga di Batu Ampar Kelurahan Ranai Kota Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna, Selasa 14 Desember 2021.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Natuna Syawal, SE melalui Kepala Seksi Kedaruratan Logistik Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bidang Penanggulangan Bencana Elkadar Lismana, SAP., M.Si ketika mengetahui hal tersebut langsung mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) Penanggulangan Bencana untuk mengevakuasi.
Menurut Elkadar, selain tempat bersarangnya yang terendam, potensi ular masuk ke dalam rumah warga yang akhir-akhir ini kerap terjadi diakibat beberapa hal.
“Ular mencari tempat nyaman untuk tinggal, yang lembap, banyak makanannya seperti tikus, kadal, dan katak. Kemudian mungkin di rumah ada barang bertumpuk terlalu lama itu potensi jadi sarang ular. Serta habitat tergusur dan populasi meningkat karena predator ular tidak ada,” terang Elkadar.

Kata Elkdar, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan jika ada ular masuk ke dalam rumah diantaranya :
Tak perlu panik
Elkadar menekankan warga jangan sampai panik saat menghadapi ular. Kepanikan hanya membuat warga melakukan hal-hal yang justru membahayakan diri sendiri. Terlebih jenis ular yang masuk pun tidak diketahui berbisa atau tidak berbisa. Cukup perhatikan dari jauh, jangan sampai terlewat mata. Serta jangan sampai ular pergi, karena tidak diketahui kemana akan pergi.
Di samping itu, Elkadar kemudian menyarankan untuk segera mencari bantuan yang dapat menangani ular secara aman. Pertama bisa ke TRC PB atau pawang ular. Bisa juga ke teman-teman dari komunitas reptil. Yang penting itu ular jangan sampai luput dari mata ketika di dalam rumah sampai bantuan datang. Ini agar pencarian bisa maksimal dan terpusat.
Manfaatkan tongkat panjang atau gagang sapu
Usir ular menggunakan tongkat panjang atau gagang sapu untuk menciptakan jarak aman. Elkadar berkata ini untuk meminimalisir gigitan jika jenis yang masuk rumah ternyata ular berbisa. Buka pintu dan giring ular hingga keluar rumah.
Garam cuma mitos
Sebagian orang meyakini taburan garam bisa mengusir atau mencegah ular masuk kendalam rumah, padahal itu cuma mitos. Diakui Elkadar, ia pernah membuktikannya. Dengan cara melakukan tes dan itu tidak berpengaruh, dimana ular tetap melewati garam. Garam lebih ampuh untuk hewan atau serangga berlendir seperti lintah dan cacing.
Hindari melempar sesuatu
Biasanya karena panik, orang refleks melempar sesuatu untuk mengusir ular. Namun tindakan ini malah membuat pergerakan ular sulit dipantau. Ular bahkan bisa kaget. Jika ular yang masuk rumah warga jenis cobra, tentu langsung berdiri dan memamerkan tudungnya. Jika cobra jawa warnanya hitam, punya tudung dan bisa menyemprotkan bisa yang jaraknya sampai dua meter. Ini berbahaya apalagi jika terkena mata.
Kemudian menggunakan semprotan serangga yang umum digunakan pada kecoak juga dirasa kurang ampuh. Pasalnya, anda harus mendekati ular dan ini jelas berbahaya.
Menjaga kebersihan rumah
Tumpukan barang semisal atap asbes yang lama tidak terpakai, kayu, atau barang lain yang lama tidak dipindahkan menjadi tempat tinggal favorit ular. Ular pun tertarik masuk ke dalam rumah sebab menemukan sumber makanan seperti tikus.
Elkadar menyarankan untuk senantiasa menjaga kebersihan rumah untuk menurunkan risiko ular mampir. Jika terdapat barang-barang bertumpuk lama dan belum sempat dibersihkan atau dipindahkan, bisa disemprot karbol.
“Ular tidak suka dengan bau wangi atau menyengat. Penggunaan karbol dirasa ampuh untuk mengusir ular,” tutup Elkadar. (KP).
Laporan : Johan