NATUNA (KP),- Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Iskandar DJ, S.Sos, MA menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat pengguna jasa transportasi laut, karena belum diperbolehkan beroperasi seperti biasa.
“Untuk masyarakat yang menggunakan jasa transportasi laut, saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Karena memang suatu keharusan menjaga masyarakat dari penyebaran virus ini,” kata Iskandar kepada koranperbatasan.com di ruang dinasnya, Jum’at 12 Juni 2020.
Sedangkan untuk pengguna jasa transportasi jalur udara, diharap mengikuti prosedur kesehatan jika hendak berpergian. “Transpotasi udara sudah dibuka beberapa minggu lalu. Ini sudah menjadi keputusan gugus tugas kabupaten. Kalau untuk laut, buat sementara ini, belum kita buka. Karena hal ini masih perlu beberapa pertimbangan. Kedepannya, kalau sudah normal akan kita buka kembali melaui rapat gugus tugas kabupaten yang dipimpin oleh Pak Bupati langsung,” ujarnya.
Alasan utama belum dibukanya transportasi laut khusus penumpang seperti KM Bukit Raya adalah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Saat ini memang masih kita tutup. Menunggu sampai situasi benar-benar sudah aman. Jadi kita juga masih menunggu hasil rapat dari gugus tugas kabupaten. Untuk saat ini kita melihat situasi walaupun Natuna masih zona hijau. Supaya tidak merambah ke zona merah,” terangnya.
Iskandar menyadari keberadan transportasi menjadi penting dalam memperlancar arus keluar masuk orang dan barang. Hanya saja kondisi masih belum memungkinkan jalaur tersebut dibuka. “Alat transportasi ini, kita ketahui menyangkut kepentingan masyarakat umum, tentu sangat diperlukan oleh masyarakat. Tetapi kondisi saat ini masih ada Covid-19. Kita harus antisipasi. Mari bersama-sama kita sampaikan kepada masyarakat, bahwa kondisi sekarang ini masih dalam musibah atau masih ada virus,” imbuhnya.
Saat ini, kata Iskandar pemerintah bersama tim gugus tugas masih terus melakukan pemantauan untuk dapat membuka jalaur laut. Meskipun pemerintah pusat sudah memberlakukan normal baru. “Kita terus memantau perkembangan. Jika situasi sudah aman kita pasti akan buka. Tapi jika situasi masih membahayakan bagi masyarakat Natuna harus kita kaji terlebih dahulu. Kita memang harus lebih berhati-hati, supaya tidak merugikan masyarakat Natuna. Nah, kita lihat saja hasil pemantauan dilapangan seperti apa,” jelasnya.
Oleh karena itu, lanjut Iskandar mari bersama-sama kita melaksanakan apa yang dianjurkan oleh pemerintah, agar Covid-19 cepat berakhir dan aktifitas kembali normal. “Jadi kita harus selalu waspada, bersama-sama mejaga kebersihan, mencuci tangan, menggunakan masker jika keluar rumah dan sebagainya. Intinya sekarang kita masih menutup jalur laut khusus penumpang. Sedangkan untuk kebutuhan logistik masih tetap berjalan normal,” pungkasnya.
Penutupan itu, kata Iskandar berlaku baik dari Natuna maupun luar Natuna. “Sekarang kita tetap mengawasi dan melakukan pemantauan terhadap alat transportasi disetiap pintu masuk. Baik kapal barang maupun penumpang. Baik yang masuk maupun keluar dari Natuna. Karena pemerintah sudah mulai membuka satu persatu transportasi. Dimulai dari transportasi udara yang biasa dalam satu minggu 4-6 kali, sekarang hanya 3 kali. Artinya secara pelan-pelan kita membuka jalur,” tutupnya. (KP).
Laporan : Boy Iqbal / Hamzah