Seruan Berkurban Idul Adha Melalui Lembaga Wakaf AL Muna Natuna

Terbit: oleh -47 Dilihat
Ketua Lembaga Wakaf Al Muna, Dallah menyampaikan kata sambutan.

NATUNA – Lembaga Wakaf Al Muna, Yayasan Abdi Umat (YAU) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, mengadakan diskusi publik dengan berbagai pihak tentang “Aktualisasi Kedermawanan (Filantropi) Berbasis Kuban”. Diskusi publik perdana yang ditaja oleh Lembaga Wakaf Al Muna itu, berlangsung di Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna, Senin 18 April 2022.

Ketua Lembaga Wakaf Al Muna, Dallah mengatakan diskusi ini bertujuan untuk memotivasi para pebisnis dan semua unsur yang hadir, agar mau mengikuti atau melaksanakan ibadah kurban pada Hari Raya Idul Adha 1433 Hijriah mendatang.

“Baik bergabung bersama Lembaga Wakaf Al Muna atau mereka sendiri melakukan di daerah masing-masing. Seandainya mereka mau bergabung bersama Lembaga Wakaf Al Muna, itu lebih baik,” katanya kepada koranperbatasan.com.

Ketua STAI Natuna, H. Umar Natuna, S.Ag, M.Pd.I memberikan materi kepada peserta diskusi.

Sebelum diadakan diskusi, Dallah mengaku telah mengundang beberapa pebisnis untuk menjadi narasumber. Namun, beberapa diantaranya berhalangan hadir.

“Pihak yang hadir akan bergabung atau tidak, memang hari ini belum diputuskan. Tetapi jika kita lihat dari sambutan atau support beberapa narasumber yang hadir, sepertinya mereka mau bersama-sama dengan kita,” paparnya.

Menurut Dallah, pada tahun-tahun sebelumnya terdapat kesenjangan persoalan hewan kurban. Dimana di masjid-masjid tertentu, hewan kurban berjumlah belasan ekor. Tetapi ada masjid lainnya yang hanya memiliki satu ekor hewan kurban, bahkan tidak sama sekali.

Suasana berlangsungnya diskusi publik.

“Penyebaran daging kurban tidak merata, dimana ada satu daerah yang merasakan sangat banyak daging kurban. Sementara ada pula daerah yang memang sama sekali tidak dapat merasakan,” sebutnya.

Dallah memastikan, Lembaga Wakaf AL Muna memang setiap tahun melaksanakan pemotongan hewan kurban. Dimana lembaga ini berkolaborasi dengan pihak STAI Natuna, lebih tepat pelaksanaannya pada hari kedua Idul Adha di kampus.

“Selain itu, juga ada lokasi lainnya, seperti tahun lalu kampung tua Segeram dan Mahligai. Karena tahun lalu kita memiliki tiga hewan kurban,” ujarnya.

Sementara untuk tahun ini lanjut Dallah, belum dipastikan apakah bisa melakukan kembali pemotongan hewan kurban di tiga lokasi tersebut. Sebab, belum diketahui jumlah hewan kurban yang akan didapatkan. Selain itu, lembaga juga masih membuka peluang bagi siapa saja yang ingin ikut serta berkurban.

Poto bersama usai diskusi publik.

“Yang mendaftar untuk ikut berkurban sampai hari ini baru 4 orang. Biasanya peserta satu bulan menjelang Idul Adha baru akan banyak. Pihak luar boleh ikut serta, tidak hanya pengelola saja. Karena lembaga ini bukan hanya melakukan penyembelihan di satu tempat, kita sebarkan ke daearah lain yang memang tidak punya hewan kurban,” ungkapnya.

Ia berharap kepada para narasumber agar dapat mengimplementasikan apa yang mereka sampaikan.

“Benar-benar ada implementasi, setidaknya ikut kurban pada tahun ini. Begitu juga dengan peserta maupun undangan yang hadir pada hari ini,” tutupnya.

Tampak hadir Ketua Yayasan Abdi Umat Natuna, Dra. Hj. Ngesti Yuni Suprapti, MA, Ketua STAI Natuna, H. Umar Natuna, S.Ag, M.Pd.I (narasumber), perwakilan Adiwana Hotel and Resort (narasumber), ketua MUI Natuna, ketua NU Natuna, pengelola dan staf STAI Natuna, Dema STAI Natuna, UKM STAI Natuna, HM STAI Natuna serta undangan lainnya. (KP).


Laporan : Johan


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *